BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG — Dompet Dhuafa Lampung bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menandatangani kesepakatan kerja sama beasiswa mahasiswa berbagis program laboratorium kewirausahaan Kantin Kontainer. Kesepakatan ini dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada Kamis (19/10/2023) di Kampus FEBI UIN RIL, Sukarame, Kota Bandar Lampung.

Hadir dalam kesepakatan tersebut, Dekan FEBI UIN RIL, Tulus Suryanto, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Yogi Achmad Fajar, serta Wakil Dekan dan Kaprodi di lingkungan FEBI UIN RIL. Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Yogi Achmad Fajar menyampaikan bahwa kerja sama ini dilakukan dengan tujuan menguatkan sumber daya manusia dan pengabdian masyarakat oleh kedua belah pihak.

Dalam salah satu poin kerja sama, Dompet Dhuafa Lampung dan FEBI UIN RIL akan menggulirkan program beasiswa wirausaha untuk mahasiswa dengan cara mengelola kantin yang terbuat dari kontainer. Yogi menuturkan, mahasiswa akan mendapatkan beasiswa dari hasil pengelolaan kantin tersebut. Tak hanya beasiswa, mahasiswa juga akan belajar terkait pengelolaan usaha, sehingga jiwa dan kemampuan di bidang entrepreneurship-nya meningkat.

Dompet Dhuafa Lampung dan FEBI UIN RIL menandatangani kerja sama program beasiswa kewirausahaan, Kantin Kontainer.

“Harapannya, mahasiswa ini mampu menyelesaikan kuliah dengan beasiswa yang ia terima. Juga, ke depan bisa menjadi sosok yang tidak sekadar mencari kerja, namun bisa menciptakan lapangan kerja, berbekal dari pengelolaan usaha kantin yang pernah ia lakukan,” kata Yogi.

Lebih lanjut, Yogi menjelaskan, kolaborasi kebaikan ini akan menjadi inovasi pendayagunaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf) yang unik dan kreatif bagi kalangan mahasiswa dhuafa di bidang kewirausahaan.

“Adanya Kantin Kontainer bisa menjadi inovasi yang sangat solutif dalam membantu mahasiswa dhuafa. Tak hanya itu, kantin kontainer juga sebagai lab kewirausahaan yang bisa menjadi sarana belajar bagi mahasiswa FEBI UIN RIL. Terima kasih kepada seluruh keluarga besar FEBI UIN RIL atas sambutannya, semoga kolaborasi kebaikan terus tumbuh dan meluas di lingkungan FEBI UIN RIL,” imbuh Yogi.

Dekan FEBI UIN RIL, Tulus Suryanto menyambut baik program kolaborasi ini. Pasalnya, Kantin Kontainer ini dapat melatih jiwa wirausaha para mahasiswa. Melalui beasiswa ini, mahasiswa dhuafa juga diharapkan akan terbantu.

Dompet Dhuafa Lampung dan FEBI UIN RIL menandatangani kerja sama program beasiswa kewirausahaan, Kantin Kontainer.

“Program yang sangat luar biasa dan dapat membantu mahasiswa-mahasiswa yang dhuafa dalam rangka menyelesaikan perkuliahannya dan kami berharap program-program ini benar-benar dapat membantu mahasiswa. Di samping melatih dan menguatkan motivasi dalam bidang kewirausahaan dan menciptakan jiwa kemandirian pada diri mahasiswa,” terang Tulus.

Tulus juga mengapresiasi adanya program kolaborasi kebaikan antara Dompet Dhuafa Lampung dan FEBI UIN RIL, dan berharap kolaborasi-kolabirasi selanjutnya dapat hadir.

“Saya selaku dekan sangat mengapresiasi dan sangat berterima kasih dengan Dompet Dhuafa Lampung yang telah memfasilitasi dan menunjuk kami sebagai mitra. Kami berharap ke depan kolaborasi ini terus berlangsung dan dapat lebih banyak lagi mahasiswa dan sekitar yang dapat memanfaatkan program Dompet Dhuafa Lampung,” pungkas Tulus. (Dompet Dhuafa/Lampung).

SALATIGA, KAWA TENGAH — Setelah bekerja sama selama 6 tahun dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Dompet Dhuafa Jawa Tengah kembali memperpanjang kolaborasi Program Kantin Kontainer guna memajukan pendidikan di wilayah Salatiga, pada Kamis (12/10/2023). Pada kesempatan itu, terjadi penandatanganan nota kerja sama antara Dompet Dhuafa Jateng dengan UIN Salatiga di Gedung KH Hasyim Asyari, Kampus III, UIN Salatiga.

Kerja sama tersebut adalah Program Kantin Kontainer Dompet Dhuafa yang telah resmi berjalan di UIN Salatiga sejak tahun 2017. Melalui program beasiswa pendidikan ini, Dompet Dhuafa fokus membangun kemandirian ekonomi dan sosial masyarakat dhuafa. Konsep dari Kantin Kontainer ini adalah memberdayakan mahasiswa kurang mampu untuk mengelola kantin yang disediakan oleh Dompet Dhuafa. Keuntungan dari kantin ini kemudian diserahkan kepada para mahasiswa yang mengelolanya.

Selain Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jateng, Zaini Tafrikan, penandatanganan nota kerja sama ini juga turut dihadiri oleh Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy, Rektor UNIGIRI Bojonegoro, Jauharul Ma’arif, PJ Wali Kota Salatiga, Sinoeng Noegroho, yang juga bekerja sama dengan UIN Salatiga.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Salatiga mengungkapkan bahwa kerja sama-kerja sama yang terjalin antara UIN Salatiga dengan para stakeholders merupakan bentuk tolong-menolong dengan tujuan memajukan pendidikan.

“Kerja sama ini adalah bentuk ta’awun/saling tolong menolong antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan lembaga filantropi untuk memajukan pendidikan,” ujar Prof. Zakiyuddin Baidhawy.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Zaini Tafrikan.

Lebih lanjut, Prof. Zakiyuddin juga mengatakan bahwa UIN Salatiga siap memberi dukungan untuk mewujudkan visi Kota Salatiga sebagai kota pendidikan.

“Predikat Salatiga sebagai kota pendidikan tentu juga menjadi semangat kami untuk berkembang. Kami sudah mulai membuka berbagai prodi di bidang sains dan teknologi. Selain itu, kami juga akan segera membuka rusunawa untuk mahasiswa. Itu semua adalah bentuk komitmen yang menyatakan dukungan terhadap predikat kota pendidikan yang disandang Salatiga,” lanjutnya.

Prof. Zakiyuddin menyebut bahwa kerja sama antara UIN Salatiga dan Dompet Dhuafa selama enam tahun belakangan telah berhasil memberdayakan mahasiswa-mahasiswa kurang mampu yang memiliki semangat juang untuk menyelesaikan kuliahnya.

FOTO 4 : Ahmad Busro Mustofa, mahasiswa UIN Salatiga Pengelola Kantin Kontainer saat menghidangkan makanan untuk para pelanggan.

“Untuk meningkatkan layanan bagi mahasiswa itu lah kami senantiasa membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai pihak. Hari ini, kami memperpanjang kerja sama yang telah terjalin dengan Dompet Dhuafa sejak tahun 2016. Kerja sama ini terkait dengan program Kantin Kontainer yang telah berhasil memberdayakan mahasiswa kurang mampu,” urainya.

Rektor UIN Salatiga itu pun berharap agarkerja sama yang telah terjalin dengan baik tak hanya akan menjadi sleeping documents, “Harus ada hasil dan aksi nyata dari kerja sama yang sudah disepakati hari ini.”

Kantin Kontainer Dompet Dhuafa di UIN Salatiga.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jateng, Zaini Tafrikan.

“Jalinan kerja sama antara Dompet Dhuafa dan UIN Salatiga sudah berjalan lebih dari lima tahun. Semoga ke depan kita bisa merajut lebih banyak kerja sama yang bermanfaat bagi umat,” ujar Zaini. (Dompet Dhuafa/Jawa Tengah/Ronna)

SEMARANG, JAWA TENGAH — Dompet Dhuafa Jawa Tengah sukses melaunching Program Kantin Kontainer di UIN Walisongo Semarang pada Kamis (5/10/2023). Kantin Kontainer merupakan program beasiswa berbasis pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada para mahasiswa kurang mampu. Program ini hadir sebagai respons dari fenomena banyaknya anak bangsa yang dipaksa untuk rela putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi. Padahal, pendidikan merupakan faktor fundamental untuk menjadi bangsa yang maju.

Selain acara launching di UIN Walisongo Semarang, sebelumnya Dompet Dhuafa Jateng juga telah melaunching program serupa di UIN Salatiga. Kegiatan ini berhasil terwujud berkat kolaboraksi yang terjalin antara Dompet Dhuafa Jateng dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang serta dukungan dari BTN Syariah.

Zaini Tafrikhan selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jateng mengatakan, “Program Kantin Kontainer ini telah memberikan dampak positif kepada kehidupan mahasiswa. Maka kami lanjutkan program ini dengan tujuan memberdayakan potensi mahasiswa di bidang enterpreneur melalui program ini.”

GM Pengembangan Ekonomi dan Kemandirian Dompet Dhuafa, Udhi Tri Kurniawan yang turut hadir dalam acara launching ini berharap agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan, di mana semangatnya tidak hanya membara di satu tahun awal.

“Kami tidak berharap Program Kantin Kontainer ini berjalan satu tahun, kami ingin program ini berjalan sampai dua, tiga, empat tahun dan bahkan seterusnya. Prinsip sustainable ini harus kita terapkan dalam Program Kantin Kontainer. Oleh karenanya, Program Kantin Kontainer ini tidak hanya dikembangkan di tiga kampus di Indonesia, namun juga akan kami replikasi ke 20 kampus di Indonesia. Kami juga berterima kasih kepada Dompet Dhuafa Jawa Tengah yang telah menginisiasi Program Kantin Kontainer yang pertama di Indonesia,” tutur Udhi.

Di sisi lain, Dekan FEBI UIN Walisongo Semarang, Muhammad Saifullah mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program beasiswa berbasis pemberdayaan ekonomi seperti Kantin Kontainer yang diinisiasi Dompet Dhuafa Jateng ini.

“Kami sangat mengapresiasi Program Kantin Kontainer yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa di FEBI UIN Walisongo Semarang ini. Pihak fakultas akan mengawal program ini dengan baik dan semaksimal mungkin. Program ini sangat positif sebagai media pembelajaran, mengajarkan para mahasiswa pengelola kantin berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam mengembangkan usaha yang dijalaninya,” ucap Saifullah.

Hingga akhir tahun 2023, Dompet Dhuafa Jateng menargetkan untuk memiliki tiga titik program beasiswa berbasis pemberdayaan ekonomi tersebut, yakni di UIN Salatiga, UIN Walisongo Semarang, dan yang sedang berlangsung proses pembangunanya di IAIN Kudus.

“Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan dari semua pihak, khususnya para donatur Dompet Dhuafa karena dari zakat yang telah ditunaikan dapat memberi manfaat kalangan mahasiswa dalam bentuk beasiswa berbasis pemberdayaan ekonomi melalui program kantin kontainer ini,” tutup Zaini Tafrikan. (Dompet Dhuafa/Jateng/Ronna)

SUMATRA BARAT — Pada Jumat (18/9/2023), Dompet Dhuafa Singgalang meluncurkan Pilantrokopi, sebuah kedai kopi kekinian berbasis pemberdayaan. Kedai baru ini terletak di di Jalan Batang Kampar, Rimbo Kaluang, Kec. Padang. Pilantrokopi merupakan turunan dari unit usaha Koperasi Solok Sirukam, di bawah pengawasan Dompet Dhuafa yang dikelola dari dana filantropi.

Unit usaha ini juga menjadi bagian dari program philantropreneur Dompet Dhuafa yang menggabungkan kewirausahaan yang dikelola secara profesional berbasis filantropi Islam. Selain itu, program ini merupakan hilirisasi program yang sebelumya sudah berjalan sejak enam tahun yang lalu, melalui konsep pemberdayaan petani kopi Solok Sirukam yang juga berkolaborasi dengan YBM BRILiaN.

Hadir pada acara launching Pilantrokopi ini, Hendri Septa selaku Wali Kota Padang, Bambang Suherman selaku Direktur Program Dompet Dhuafa, Pengurus YBM BRILiaN, petani kopi binaan, pengusaha serta komunitas kopi di Kota Padang.

Direktur Program Dompet Dhuafa, Bambang Suherman menyampaikan bahwa unsur filantropi dari program ini adalah terlibatnya SDM yang berlatar belakang kaum marginal.

“Mereka diberikan pelatihan dan pendampingan, sehingga mampu menjalani proses pengolahan kopi dari pascapanen hingga menjadi barista profesional yang kemudian akan dihubungkan dengan mitra-mitra coffee shop yang ada di Sumatra Barat,” terangnya.

Bermitra dengan Dua Pintu Kopi dan Roti Tenong, Pilantrokopi membawa nilai historical Kopi Solok Sirukam dan dampaknya bagi petani kopi di Nagari Sirukam. Nilai historis dan penjagaan atas nilai tersebut bisa dinikmati dalam secangkir kopi, baik di indoor maupun outdoor yang nyaman.

Tak hanya menikmati kopi, pengunjung juga bisa melihat langsung proses pengolahan kopi di roastery dan ke depan akan dibuka kelas-kelas pelatihan pengolahan kopi maupun barista. Selama opening hingga 31 Agustus 2023, para pengunjung atau pelanggan akan mendapatkan diskon sebesar Rp15.000 per transaksi tanpa minimal pemesanan.

Selanjutnya, Pilantrokopi juga akan hadir di berbagai daerah lainnya. Terdekat, Pilantrokopi juga akan hadir di Riau, tepatnya di Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu, Pekanbaru. (Dompet Dhuafa/Singgalang/Muthohar)

BANTEN — Dompet Dhuafa Banten menjalin kolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (SMH) untuk Program Pemberdayaan Ekonomi, yakni Kantin Kontainer. Kesepakatan ini dituangkan dalam MoU yang ditandatangani pada Kamis (10/8/2023) di Ruang Rapat Dekan FEBI UIN SMH Banten.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dekan FEBI Prof. Dr. Hj. Nihayatul Masykuroh, M.Si, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Mokhlas Pidono, Wakil Dekan I dan III, Ketua Jurusan Ekonomi Syariah, Ketua Jurusan Perbankan Syariah, Kabag TU dan Tim Program Dompet Dhuafa Banten.

Dalam sambutannya, Dekan FEBI UIN “SMH” Banten menyatakan bahwa sinergi ini sangat baik dalam rangka mewujudkan visi dan tujuan besar FEBI, yakni agar mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmunya dan bukan hanya sekedar mengetahui teori. Beliau juga menyatakan, sudah menjadi mimpinya untuk berusaha memberi yang terbaik bagi mahasiswanya terutama membantu mahasiswa yang kurang mampu.

“Program food container atau Kantin Kontainer ini tujuannya untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan. Tentu menjadi hal yang baik, karena akan menjadi sarana praktik langsung mahasiswa belajar dan bukan sekedar teori, bisa berpenghasilan juga dari jualan di Kantin Kontainer ini,” ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Mokhlas Pidono selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten memberikan apresiasinya dan sangat berterima kasih kepada FEBI UIN “SMH” Banten atas kerja sama yang terjalin. Menurutnya, kolaborasi kebaikan akan makin menguatkan dan menginspirasi masyarakat untuk terus bergerak melakukan program-program kebaikan.

“Kantin Kontainer ini kan program ekonomi, dibangun dengan tujuan agar mahasiswa terpilih dari keluarga pra sejahtera bisa berpenghasilan dari berjualan di kantin ini, sehingga bisa meringankan biaya kuliahnya. Selain itu, Kantin Kontainer ini juga menjadi sarana belajar langsung mereka mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat secara teori di kampus, dukungan Ibu Dekan dan segenap entitas FEBI sangat besar, kami sangat berterima kasih,” ujar Mokhlas.

Kantin Kontainer merupakan program beasiswa wirausaha yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka diamanahi untuk mengelola kantin yang terbuat dari kontainer. Kemudian, mahasiswa akan mendapatkan beasiswa dari hasil pengelolaan kantin tersebut. Dompet Dhuafa sebagai lembaga pemberdayaan senantiasa berkomitmen untuk mendampingi masyarakat, utamanya kaum duafa, untuk menjadi masyarakat yang berdaya.

Setelah MoU ini ditandatangani, selanjutnya adalah merealisasikan pembangunan Kantin Kontainer. Hal ini tentu harus melewati tahapan-tahapan yang telah disusun sebelumnya. Diharapkan di tahun 2023, Kantin Kontainer di UIN “SMH” Banten sudah bisa beroperasi, dinikmati manfaatnya oleh para penerima manfaat, serta mahasiswa/i yang menjadi konsumen.

Program ini di bangun dari dana zakat yang dititipkan melalui Dompet Dhuafa Banten. Untuk itu, mari kita tunaikan zakat, karena dampak zakat akan sangat terasa, nampak terlihat, berkesinambungan, apabila dikelola dengan baik dan profesional. (Dompet Dhuafa/Banten/Anndini)

SALATIGA — Pada Selasa (23/5/2023) pukul 12.00 WIB, sebuah kampus di Salatiga, Jawa Tengah tampak sibuk dan dipenuhi dengan aktivitas. Apalagi saat jam istirahat makan siang datang, ini adalah momen yang dinantikan oleh para mahasiswa.

Suasana begitu hidup dan riuh, aroma soto dan mie instan yang lezat tercium di udara, menggugah selera. Deretan meja dan kursi terisi penuh dengan mahasiswa yang sibuk makan, tertawa, juga bercengkrama.

Tampak juga seorang pria berusia 24 tahun yang akrab disapa Busro sedang melayani para pembeli di Kantin Kontainer Dompet Dhuafa. Ia merupakan mahasiswa semester 8 jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Ya, Busro adalah Koordinator sekaligus Pengelola Kantin Kontainer Dompet Dhuafa.

Ahmad Busro Mustofa menghidangkan makanan untuk pembeli Kantin Kontainer.

Lahir dan besar di Purwodadi, Grobogan, Ahmad Busro Mustofa, sukses menjalankan dan mengelola Kantin Kontainer Dompet Dhuafa, yang merupakan program pemberdayaan di bidang ekonomi. Kantin Kontainer ini merupakan program beasiswa wirausaha yang diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu. Caranya adalah dengan mengelola kantin yang terbuat dari kontainer.

Di kantin yang Busro kelola, ada berbagai pilihan makanan, mulai dari hidangan tradisional yang khas hingga hidangan kekinian. Tiba di Kantin Kontainer Dompet Dhuafa, terlihat antrean panjang memenuhi kontainer. Para mahasiswa berjejer dengan sabar, memilih menu jajanan dan makanan favorit mereka. Hingga kini, Busro dan ketiga timnya memiliki 12 supplier produk makanan yang berasal dari kalangan mahasiswa UIN Salatiga.

Di balik kepiawaiannya mengelola Kantin Kontainer, Busro hanya seorang anak petani yang memiliki tekad dan juga mimpi yang kuat untuk bisa berkuliah. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani ladang Jagung di Purwodadi.

Ahmad Busro Mustofa selaku Koordinator dan Pengelola Kantin Kontainer Dompet Dhuafa.

Tekad dan semangat Busro, untuk bisa mengenyam pendidikan yang layak sudah tercapai. Melalui program Kantin Kontainer, Busro mengaku merasa beruntung lantaran ini sangat membantu kelancaran kuliahnya. Mengingat kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan dan belum mampu memenuhi dan membiayai keperluannya selama kuliah, berbagai pekerjaan serabutan pun ia lakoni untuk mencari tambahan pemasukan.

“Saya nunda kuliah setahun, karena di daerah saya kan jarang yang kuliah. Saya ikut kerja bapak, berladang, terus di proyek, kuli bangunan, terus bertekad pengin kuliah, tapi dengan biaya sendiri. Sudah tekad dari rumah seperti itu. Walaupun pas awal merantau juga bingung mau ngapain,” terang Busro.

Lebih lanjut, sebelum berjodoh dengan Kantin Kontainer Busro mengaku sempat bekerja sebagai ojek online. Hingga akhirnya ia mendapat informasi mengenai perekrutan pengelola kantin, pasalnya untuk mengelola Kantin Kontainer dan menjadi penerima manfaat harus melewati berbagai tahap dan seleksi.

Ahmad Busro Mustofa selaku Koordinator dan Pengelola Kantin Kontainer Dompet Dhuafa

“Terus saya lanjutin narik ojol (ojek online), dipinjami akun teman, karena kalau nggak kerja saya nggak jajan di sini. Terus akhirnya ada rekrutan Kantin Kontainer, saya daftar terus kami (ikut) seleksi,” tambah Busro kepada Dompet Dhuafa.

Semangat dan tekad itulah yang akhirnya berhasil mengantarkan Busro mendapat beasiswa, ia berhasil menembus keterbatasan. Di samping itu, melalui Kantin Kontainer Dompet Dhuafa sebagai lembaga pemberdaya masyarakat menginginkan adanya keahlian entrepreneur untuk mahasiswa.

“Karena mau beda, orang tua pernah bilang kalau ibu lulusan SD anak lulusan SMP, itu orang tua sukses. Kalau orang tua lulusan SMA anak bisa sarjana itu orang tua sukses, makanya saya ambil kuliah untuk mengangkat derajat orang tua,” terangnya.

Busro menerangkan bahwa sejak awal semester ia telah membiayai kuliahnya sendiri berkat jerih payah yang ia lakukan juga dukungan dari Dompet Dhuafa.

Mahasiswa-mahasiswi UIN Salatiga menikmati hidangan sambil bercengkrama di Kantin Kontainer Dompet Dhuafa.
Mahasiswa-mahasiswi UIN Salatiga menikmati hidangan sambil bercengkrama di Kantin Kontainer Dompet Dhuafa.

“Itu terasa dampaknya, di segi ekonomi sangat terasa dan sangat manfaat sekali karena kalau saya pribadi hasil di sini saya fokuskan ke UKT. Jadi, ini tempat bersejarah juga nanti buat portofolio. Semua teman-teman yang wisuda foto di sini dari 2017,” lanjutnya.

Sempat berhenti beroperasi selama 2 tahun akibat adanya Covid-19, Busro bersama ke tiga orang dalam timnya berhasil mengembalikan kejayaan Kantin Kontainer Dompet Dhuafa. Kini, Kantin Kontainer mampu mencapai omzet berkisar Rp1.500.000 per hari. Sementara perminggu Kantin Kontainer mampu mengantongi omzet sebesar Rp6.000.000 hingga Rp7.000.000. Pendapatan tersebut mampu melunasi pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) Busro dan kawan-kawan.

Hasil dari keuntungan Kantin Kontainer tersebut kini digunakan sebagai operasional kantin dan gaji mahasiswa yang menjadi pengelola. Selain itu, sebanyak 2,5 persen dari keuntungan kantin dibayarkan sebagai zakat melalui Dompet Dhuafa.

Mahasiswa-mahasiswi UIN Salatiga sedang mengantre untuk menikmati hidangan di Kantin Kontainer Dompet Dhuafa.

“Omzet perhari 2000-2500, biasanya kami potong 1.000 untuk potong supplier, berarti tinggal 1,500. Kalau per minggu ya berarti dapet 6000-7000 omzet, belum profit, kalau profit bersih kita simpan, kadang di angka 3000 per minggu, dan kondisi mahasiswa juga pengaruh,” tutup Busro.

Dompet Dhuafa berfokus dalam membangun kemandirian ekonomi dan sosial masyarakat duafa. Sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, Dompet Dhuafa telah berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi mereka yang kurang mampu. (Dompet Dhuafa/Anndini)

SALATIGA, JAWA TENGAH — Pandemi Covid-19 menyebabkan Kantin Kontainer Dompet Dhuafa di Salatiga hiatus selama dua tahun. Namun tepat di akhir tahun 2022, salah satu program pemberdayaan ekonomi yang dicetuskan Dompet Dhuafa Jawa Tengah itu telah kembali beroperasi.

Ya, Kantin Kontainer merupakan program beasiswa wirausaha yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka diamanahi untuk mengelola kantin yang terbuat dari kontainer. Kemudian, mahasiswa akan mendapatkan beasiswa dari hasil pengelolaan kantin tersebut.

Idealnya, Program Kantin kontainer dikelola oleh 10 mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, yang memiliki kecerdasan dan semangat berwirausaha. Hal tersebut yang membuat mereka dipercaya untuk mengelola keuangan kantin sepenuhnya.

“Program Kantin Kontainer akan diberikan kepada mahasiswa kurang mampu yang belum mendapatkan beasiswa di lingkungan pendidikan tempat Kantin Kontainer tersebut didirikan. Lokasi Kantin Kontainer bisa di kampus-kampus yang ada di Jawa Tengah, sesuai dengan persetujuan dengan mitra,” kata Irfan Mahyuddin selaku Penanggung Jawab Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa Jawa Tengah.

Bertengger di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan UIN Salatiga, pada Selasa (23/5/2023), memasuki jam makan siang, kantin dipenuhi oleh mahasiswa. Ada yang ingin mengisi perut, ada yang berdiskusi atau sekadar bercengkrama. Hingga saat ini, program tersebut telah memberdayakan puluhan mahasiswa yang mana di antaranya mendapatkan manfaat sebagai pengelola kantin dan telah memiliki 12 orang supplier produk makanan.

“Kantin bantuan dari Dompet Dhuafa baik itu dari sisi kontainer, bantuan permodalan. Kemudian kantin itu dikelola oleh para mahasiswa kami dengan kriteria tertentu. Para konsumen pun kami juga akhirnya mendapatkan fasilitas bisa untuk sarapan, untuk makan siang. Kami perwakilan dari kampus mengucapkan banyak terima kasih dengan bantuan yang berupa Kantin Kontainer ini, ternyata memang sangat bermanfaat bagi anak-anak kami yang punya semangat dan punya prestasi, namun tidak beruntung dari sesi ekonomi, dan bisa membantu agar mereka tetap eksis bisa kuliah sampai selesai dan bisa menghidupi dirinya sendiri,” ungkap Siti Asdiqoh selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan UIN Salatiga.

Tak hanya beasiswa, mahasiswa juga akan belajar terkait pengelolaan usaha, sehingga jiwa dan kemampuan di bidang entrepreneurshipnya meningkat. Harapannya, para penerima manfaat terutama mahasiswa ini mampu menyelesaikan kuliah dengan beasiswa yang ia terima, juga ke depan bisa menjadi sosok yang tidak sekadar mencari kerja namun bisa menciptakan lapangan kerja berbekal dari pengelolaan usaha kantin yang pernah dilakukan.

Kantin Kontainer UIN Salatiga sendiri dikelola oleh tiga mahasiswa terpilih dan seorang Ibu Kantin yang membantu. Terdapat beragam snack dan makanan ringan seperti gorengan, roti, mie instan, nasi bakar, hingga soto yang siap disajikan di kantin tersebut.

Beroperasi mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB, Kantin Kontainer ini mampu mencapai omzet berkisar Rp1.500.000/hari. Sementara per minggu, Kantin Kontainer mampu mengantongi omzet sebesar Rp6.000.000 hingga Rp7.000.000. Pendapatan tersebut mampu melunasi pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) para mahasiswa, bahkan bisa mengantarkan mereka menjadi sarjana.

Dampak positif dari adanya Kantin Konatainer Dompet Dhuafa ini dirasakan betul oleh Ahmad Busro Mustofa, Koordinator sekaligus pengurus Kantin Kontainer UIN Salatiga.

“Salam hangat dan rasa syukur kami sampaikan kepada Dompet Dhuafa atas bantuan yang telah diberikan. Terima kasih atas kepedulian dan kontribusi yang luar biasa dalam membantu kami. Bantuan yang telah diberikan tidak hanya memberikan kelegaan materi, tetapi juga memberikan harapan dan semangat baru bagi kami. Dengan bantuan ini, kami merasa didukung dan diberi kepercayaan untuk memulai kembali dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ungkap Busro.

Dompet Dhuafa sebagai lembaga pemberdayaan senantiasa berkomitmen untuk mendampingi masyarakat utamanya kaum duafa untuk menjadi masyarakat yang berdaya, mengubah mustahik menjadi muzaki. Dompet Dhuafa tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk bisa menjalankan dan mengelola dana Ziswaf secara produktif.

“Kami (Dompet Dhuafa) bersama UIN Salatiga merasa kerja samanya itu benar-benar enak. Karena dari kampus itu selalu mendukung, jadi kita nggak dibiarkan jalan sendiri, didampingi, ada pendampingan dan support-support yang lain. Makanya ini bisa jalan, karena saya yakin sebagian kontribusi dari kampus,” tutur Irfan.

Diharapkan program ini dapat membantu meringankan kebutuhan ekonomi bagi mahasiswa dan masyarakat duafa tersebut dan mengasah jiwa kewirausahaan, sehingga meningkatkan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Program kantin kontainer bisa juga diaplikasikan di terminal, rumah sakit, dan juga tempat-tempat lainnya yang prospek dengan tujuan membantu memberdayakan kaum duafa baik mahasiswa maupun masyarakat umum di bidang wirausaha. (Dompet Dhuafa/Anndini)

BOGOR, JAWA BARAT — Ada yang berbeda pada Sabtu (9/4/2022) sore menjelang berbuka puasa di Zona Madina, Parung, Bogor, Jawa Barat. Hal itu lantaran adanya pagelaran Pasar Berkah Ramadan yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan untuk masyarakat umum. Kegiatan tersebut antara lain Pasar UMKM dan Kuliner, lomba marawis, lomba syiar agama dari anak-anak Paud hingga pasar murah yang bekerja sama dengan Agrenesia dan Dompet Dhuafa.

Konsep yang diusung dalam Pasar Berkah Ramadan kali ini adalah Go Green dan Ramah Lingkungan. Hal ini tergambar saat para pedagang menggunakan kantong belanja berbahan olahan singkong yang lebih mudah terurai dibandingkan plastik. Selain menawarkan berbagai hidangan dan produk unggulan, Pasar Berkah Ramadan ingin mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan terutama di bulan suci Ramadan.

Menurut Nur Imam selaku penanggung jawab Pasar Berkah Ramadan mengatakan, alasan diadakannya kegiatan ini merupakan bentuk usaha dalam meningkatkan ekonomi masyarakat terutama UMKM yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19. Imam juga menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk respons membantu masyarakat dari harga kebutuhan pokok yang kian meroket.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk meningkatkan ekonomi bagi penggiat UMKM di wilayah Parung, Bogor. Setelah diselimuti pandemi Covid-19 selama 2 (dua) tahun ekonomi turun dan saat ini adalah mulai merangkak ekonomi bagi masyarakat meski beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan,” jelas Imam di lokasi kegiatan berlangsung.

Selain beragam kegiatan seni dan budaya, Zona Madina juga menggelar Pasar Murah dengan menyediakan 50 paket dalam satu hari. Menggandeng Agrinesia sebagai mitra, program ini sebagai pemenuhan sembako bagi masyarakat di sekitar Zona Madina dikala sejumlah harga kebutuhan pokok merangkak naik di tengah Ramadan tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Ghulam dan Andhika perwakilan Agrinesia,

“program ini terlaksana sebagai bentuk kepedulian bersama di bulan Ramadan ini untuk membantu masyarakat terutama terdampak ekonomi khususnya bahan-bahan pokok yang naik. Sehingga dengan adanya kegiatan ini bisa membantu masyarakat, serta bisa memperkenalkan produk-produk kami saat Ramadan ini,” jelas Ghulam.

“Alhamdulillah kegiatan ini juga terlaksana berkat kerja sama oleh rekan-rekan DD Volunteer yang membantu kegiatan ini serta mengampanyekan Go Green bagi masyarakat dalam kegiatan pasar murah hari ini,” tambah Andhika.

Salah satu peserta dalam kegiatan Pasar Murah yaitu Syahiba merasa senang dengan hadirnya berbagai kebutuhan dengan harga miring. Ketika kebutuhan pokok yang menjulang tinggi di pasaran, dirinya merasa terbantu untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan. Syahiba juga berharap kegiatan ini akan bisa diadakan dilain kesempatan selepas Ramadan.

“Jelas saya sangat terbantu, harganya jauh berbeda dengan di luar yang sedang tinggi-tingginya. Kalau bisa sih kegiatan seperti ini bisa diadakan lagi di waktu ke depan tidak hanya bulan Ramadan saja untuk membantu masyarakat khususnya di sekitar sini,” ungkap Syahiba seusai berbelanja. (Dompet Dhuafa / Arlen)S

BOGOR, JAWA BARAT — Ada yang berbeda ketika berkunjung ke area Zona Madina Dompet Dhuafa pada malam hari. Tidak seperti biasanya, terlihat beberapa pengunjung sedang bersantai dan menyantap beberapa hidangan di atas sofa bean bag. Ternyata ada destinasi baru, yaitu Angkringan Djampang yang sedang digandrungi kawula muda untuk berkumpul dan bercengkerama.

Angkringan Djampang tersebut merupakan unit UMKM binaan Zona Madina Dompet Dhuafa untuk memberikan sajian baru bagi para pengunjung. Mengusung konsep estetik masa kini, Angkringan Djampang mencoba menarik perhatian para pencinta kuliner malam hari di kawasan Parung, Bogor dan sekitarnya.

Tidak hanya sekedar unit usaha, Angkringan Djampang merupakan aspek pemberdayaan melibatkan kreativitas masyarakat untuk membuat suatu produk yang mampu berdampak pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan mereka. Ini merupakan hasil dari pelatihan yang selama ini dilakukan Zona Madina Dompet Dhuafa kepada masyarakat dengan melihat peluang dan potensi diri.

“Angkringan Djampang merupakan aspek hilir dari proses pemberdayaan di hulu. Proses pemberdayaan di hulu itu melatih masyarakat untuk membuat produk, lalu produk tersebut digeser ke konsumen salah satunya dalam bentuk angkringan ini. Kita berharap dengan munculnya transaksi dari unit ekonomi ini secara langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang terlibat, ada yang buat nasi bakar, aneka sate, tahu, tempe, dan minuman hangat, itu melibatkan masyarakat secara langsung,” jelas Udhi Tri Kurniawan selaku Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa.

Kembalinya angkringan di pasar kawula muda, menjadi inspirasi tercetusnya Angkringan Djampang di Zona Madina. Gaya klasik tempat bersua ala Jawa Tengah dan Yogyakarta mulai merambah ke wilayah lain termasuk Jabodetabek. Menawarkan pemandangan alam terbuka di Zona Madina Dompet Dhuafa menjadi nilai tambah dari Angkringan Djampang yang mulai beroperasi pada Sabtu (27/11/2021).

“Angkringan itu adalah salah satu kultur kuliner dari Jawa bagian tengah meliputi Jateng dan Jogja, angkringan itu identik dari sore hingga malam, ini kita set up untuk memberitahu kepada publik bahwa Zona Madina Dompet Dhuafa memiliki produk baru namanya Angkringan DJampang. Ini akan menjadi semacam destinasi bukan hanya tentang kuliner tetapi Angkringan Djampang bisa menjadi meeting point, maka dari itu tempat ini kita set up lebih rekreatif dengan rumput sintetis dan bean bag,” lanjut Udhi saat ditemui pada pembukaan Angkringan Djampang.

Buka mulai jam 18.00 WIB setiap harinya, Angkringan Djampang siap melayani para pengunjung yang ingin sekedar melepas penat kesibukan sehari-hari atau berkumpul bersama, pastinya dengan selalu menjaga protokol kesehatan. Tentunya ini bisa menjadi opsi baru untuk menghabiskan malam akhir pekan terutama bagi generasi millennial.

Beragam sajian mulai dari aneka sate, nasi bakar, hingga berbagai minuman hangat siap menemani malam para pengunjung. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, karena beragam sajian tersebut relatif murah dengan cita rasa berkualitas. Rencananya juga akan ada musik akustik untuk menemani para pengunjung bersantai sambil menikmati berbagai hidangan yang ada.

“Keren banget konsep seperti ini, saya kira cuma angkringan biasa seperti di tempat lain, tapi waktu mendengarkan penjelasan ini adalah suatu bentuk pemberdayaan saya sangat respect dengan Zona Madina Dompet Dhuafa. Melalui satu unit ekonomi mampu menghidupkan bagi banyak orang. Malam ini selain jajan di angkringan saya mendapatkan sudut pandang baru yang sangat menarik,” Ricky Candra (22) salah satu pengunjung Angkringan Djampang. (Dompet Dhuafa / Arlen)

BOGOR — Rumah Kemasan yang berada di Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, menggelar pelatihan foto produk yang dilaksanakan di Kantin Sehat Zona Madina, Kamis (6/2/2020). Sahrawardi, selaku Manager Program Zona Madina mengisi langsung workshop tersebut.

Peserta yang terdiri dari mitra pengusaha Zona Madina dan yang lainnya. Turut mengikuti pelatihan tersebut. Banyak dari mereka yang sudah memiliki usaha dalam waktu lama. Namun secara pemasaran belum maksimal.

“Saya punya produk sudah dua bulan mencoba usaha minuman sereh. Tapi belum optimal dalam pemasaran. Dengan adanya pelatihan tersebut, harapannya produk julan saya dapat berkembang,” ucap Kirman, peserta workshop dari Ciseeng Bogor.

Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapatkan materi, praktek foto dengan smartphone dan peserta diwajibkan pula untuk membawa produk masing-masing agar bisa segera dipasarkan.

Pada kesempatan ini, Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardy menyampaikan bahwa, “Melalui program Rumah Kemasan, diharapkan akan menjadi babak baru pengembangan produk UKM di Kabupaten Bogor dan Jabotabek. Hal tersebut dikarenakan Rumah Kemasan yang ada saat ini memiliki fungsi sebagai rumah edukasi, rumah kemas produk dan rumah konsultasi kemasan UKM. Kami siap menjadi Mitra Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi UKM dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk membawa produk masyarakat dari kemasan sederhana menjadi produk dengan kemasan modern”.

Di tempat yang berbeda, CEO Rumah Kemasan saudara Nur Imam Syaputra menghadiri pertemuan terkait program pembinaan dan pengembangan kemasan produk UKM bersama Kasi Ekonomi dan Pembangunan beserta Pengurus Forum UKM Kecamatan Parung Kab. Bogor.  Pada kesempatan tersebut, beliau juga menjelaskan bahwa, “Zona Madina Dompet Dhuafa selalu membuka kesempatan untuk bersinergis dengan semua UKM yang ada. Karena memang kami ada untuk tumbuh bersama UKM. Adapun agenda pelatihan akan menjadi pelatihan regular yang akan terus dilaksanakan setiap pekan dengan meliputi Pelatihan Foto Produk, Branding Produk, Digital Marketing, Managemet Keuangan UKM, secara berjenjang baik untuk pemula maupun tingkat mahir”. (Dompet Dhuafa/Fajar)