JAKARTA — Jelang menginjak usia ke-32 tahun, Dompet Dhuafa menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Memasuki Era Baru Zakat yang Berdampak Lebih Besar dan Berkelanjutan” pada Selasa (1/7/2025), di Sasana Budaya Dompet Dhuafa, Jakarta. FGD ini fokus mendorong mustahik bertransformasi menjadi pelaku industri yang berkelanjutan untuk merumuskan arah baru dalam pengelolaan zakat khususnya di bidang ekonomi produktif, melalui pengembangan model industri komunal. 

FGD ini juga dihadiri dan diikuti sejumlah tokoh penting dari kalangan pemerintah, akademisi,  LAZ, serta media, seperti Noor Achmad, Ketua BAZNAS Republik Indonesia, Jaih Mubarok, Guru Besar Hukum Islam UIN Sunan Gunung DjatiYudi Latif, Anggota Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Wildan Dewayana, serta Haryo Mojopahit, Managing Director IDEAS.

Selain itu, hadir pula para penanggap diantaranya Erick Yusuf, Wakil Ketua LSPBI MUI, Dewan Pembina MES DKJ, Mursida Rambe, Kepala KSPPS BMT MT Beringharjo dan Haidar Bagir, Dewan Pakar Dompet Dhuafa. 

Situasi ekonomi nasional yang tengah mengalami tekanan, ditandai dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), terbatasnya lapangan kerja, serta meningkatnya angka kemiskinan, menjadi latar belakang utama digelarnya diskusi ini. 

Srikandi Dompet Dhuafa tampil sebagai pembuka Focus Group Discussion, sebagai bentuk dukungan bahwa Dompet Dhuafa ramah budaya, pada Selasa, (1/7/2025).
Dompet Dhuafa menggelar Focus Group Discussion “Kolaborasi Pengelolaan Zakat untuk Pembangunan Ekonomi Umat” dalam rangkaian milad ke-32, pada Selasa (1/7/2025), di Sasana Budaya Dompet Dhuafa, Jakarta.

Sebagai lembaga filantropi Islam yang telah berkiprah selama lebih dari tiga dekade, Dompet Dhuafa merasa perlu mengambil peran lebih signifikan melalui penyaluran zakat dalam bentuk program-program ekonomi yang berdampak nyata. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, Dompet Dhuafa memperkenalkan sebuah gagasan baru bernama Dompet Dhuafa Goes Communal Industry, yaitu model industri yang dimiliki dan dikelola oleh para mustahik. Gagasan ini merupakan bentuk implementasi zakat produktif yang lebih “advance”, dengan mengedepankan konsep kepemilikan bersama dan pemberdayaan komunitas berbasis industri.

Ahmad Juwaini sebagai Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam sambutannya pada Focus Group Discussion “Kolaborasi Pengelolaan Zakat untuk Pembangunan Ekonomi Umat” dalam rangkaian milad ke-32 Dompet Dhuafa, pada Selasa (1/7/2025).

“Dalam pengelolaan program, kita sudah saatnya bergeser ke orientasi pemberdayaan jadi komunal industri adalah industri yang dimiliki bersama oleh komunitas yang di dalamnya terjadi kerjasama untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan dalam hal ini yang kami maksud komunitas itu adalah mustahik, bagaimana caranya kita mulai bergerak ke level pemberdayaan di orientasi industri,” kata Ahmad Juwaini sebagai Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, dalam sambutannya.

Dalam fase ini, pendekatan pemberdayaan dilakukan dengan mengusung semangat filantropreneur, sebuah istilah yang memadukan nilai-nilai filantropi dan kewirausahaan. Pendekatan ini diyakini sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan pemanfaatan zakat, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar para mustahik, tetapi juga untuk mendorong kemandirian mereka secara ekonomi. 

Parni Hadi turut meresmikan Dompet Dhuafa memasuki era baru pemberdayaan zakat yaitu industri komunal, pada Selasa, (1/7/2025).

“Dompet Dhuafa sudah memasuki era filantropreneur, filantropi dan entrepreneurship digabung, tapi lengkapnya profetik, sociotechnopreneurship, ini bukan sekedar menghimpun dana, tapi bagaimana lembaga filantropi islam yang berkhidmat dengan pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, dengan pembiasaan,” imbuh Parni Hadi, Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa.

Diskusi interaktif dari para peserta pada Focus Group Discussion “Kolaborasi Pengelolaan Zakat untuk Pembangunan Ekonomi Umat” dalam rangkaian milad ke-32 Dompet Dhuafa, pada Selasa (1/7/2025).

Di sisi lain, pengelolaan dana zakat pun diarahkan untuk semakin mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para muzakki. Dengan semangat ini, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus memperkuat peran filantropi dalam pengelolaan masyarakat dan pengembangan dana sosial secara lebih berkelanjutan.

“Sudah saatnya kita berperan yang sifatnya bukan sekedar karitatif yang sekedar sehingga kita perlu yang spiritnya filantropreneur tadi memberdayakan,” sambung Ahmad Juwaini.

Parni Hadi turut meresmikan Dompet Dhuafa memasuki era baru pemberdayaan zakat yaitu industri komunal, pada Selasa, (1/7/2025).

Seperti Industri Komunal Olahan Nanas (IKON) yang merupakan terobosan ekonomi berbasis zakat produktif yang digagas oleh Dompet Dhuafa dan berada di Subang, Jawa Barat. Inisiatif ini menghadirkan model industri komunal. Sebelumnya, buah nanas dari daerah ini hanya dijual mentah ke pasar tradisional. Namun melalui IKON, nanas diolah menjadi dua produk bernilai tambah, yaitu selai dan konsentrat nanas. Kedua produk ini tidak hanya menyasar pasar industri dalam negeri, tetapi juga pasar ekspor, sehingga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi para mustahik sebagai pelaku usaha sekaligus pemilik industri.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia, Noor Ahmad menyampaikan gerakan ini perlu dirumuskan bersama, sejalan dengan aspirasi pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem. Sudah saatnya bergotong royong menciptakan jalan agar para fakir miskin dapat bertransformasi menjadi muzakki. Dengan kolaborasi antar-LAZ, potensi pemberdayaan akan semakin besar

“Memang perlu kita perhatikan bersama-sama, bagaimana seorang fakir muslim ini kemudian bisa terlepaskan, bagaimana pemberdayaan itu bisa kemudian moving of mustahik kemudian menjadi muzakki, ada satu pergerakan juga ada perubahan juga dari seorang mustahik menjadi muzakki,” ujar Noor Ahmad melalui video konferensi secara daring. 

Waryono Abdul Ghofur selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia mengatakan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak menjadi penting dalam menjalankan industri komunal.

Sejalan dengan hal tersebut, untuk menguatkan gerakan ini kata Waryono Abdul Ghofur selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia perlu peta (roadmap) yang lebih jelas lagi terkait industri komunal. 

“Kita perlu berbagi tugas sehingga tidak overlapping bagaimana negara hadir dan lembaga juga hadir, kolaborasi adalah sebuah keniscayaan, LAZ Nasional itu memang harus menguatkan kolaborasi dan berbagi tugas. Sehingga fasilitasi kepada orang-orang miskin itu dari hulu sampai hilir,” ujar Waryono. 

Haidar Bagir, Dewan Pakar Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) turut hadir dan memberikan gagasan aspirasi pada gelaran tersebut.

Dompet Dhuafa menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi titik tolak sinergi dan inovasi lintas lembaga dalam memaksimalkan potensi zakat. Bukan hanya sebagai bantuan konsumtif, tetapi sebagai modal produktif yang mampu menggerakkan perekonomian mustahik menuju kemandirian. Dompet Dhuafa bertekad menjadikan zakat sebagai instrumen strategis dalam membangun keadilan ekonomi serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat Indonesia.

BOGOR – Kawasan Madaya Zona Madina pada moment Idul Adha 1446 H, kembali dipercaya untuk mendistribusikan 3 ekor sapi dan 25 ekor domba kambing kepada 1.200 penerima manfaat yang terdiri dari guru mengaji, masyarakat membutuhkan, penggali kubur, buruh, ojek online, Ibu-ibu UMKM, majelis taklim, dan 17 mushala dari 4 titik pembardayaan yaitu Ciseeng, Parung, Tajurhalang, dan Kemang pada Sabtu, 07/06/2025 di Kawasan Madaya Zona Madina, Bogor.

Tahun ini merupakan ke-13 kalinya Kawasan Madaya Zona Madina dipercaya untuk mendistribusikan hewan kurban persembahan donatur Dompet Dhuafa kepada masyarakat sekitar Kawasan. Setiap momen Idul Adha, Dompet Dhuafa menyelenggarakan program kebaikan yaitu Tebar Hewan Kurban yang tidak sekadar menyalurkan hewan kurban ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah minoritas.

Hewan kurban sapi limosin berat 900 kg persembahan Lintas Teknologi Telkomsel dan Huawei.
Hewan kurban sebanyak 25 domba kambing persembahan donatur Dompet Dhuafa.

Hewan kurban yang terhimpun dan disalurkan kepada penerima manfaat di Kawasan Madaya Zona Madina terdiri dari 25 ekor domba kambing dari donatur Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia, 2 ekor sapi persembahan dari Prudential Indonesia, dan 1 ekor sapi persembahan Lintas Teknologi Telkomsel dan Huawei.

Jabaludin selaku ketua panitia Tebar Hewan Kurban Zona Madina mengungkapkan “Pertama, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pekurban yang telah memberi amanah hewan kurbannya ke Zona Madina Dompet Dhuafa. Kami diamanahkan 3 ekor sapi, 2 ekor sapi berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Prudential Syariah yang pada Jumat (06/06/2025) sudah kita sembelih di kawasan Kecamatan Kemang dan Kecamatan Tajurhalang. Serta 1 ekor Sapi lagi dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari 2 perusahaan Huawei dan Lintas Teknologi Telkomsel yang memiliki bobot berat lebih dari 900 kg yang hari ini kita sembelih. Semoga apa yang telah dikurbankan, menjadi catatan kebaikan di sisi Allah SWT” ujar Jabaluddin selaku Ketua THK Zona Madina,” ungkapnya.

“Kalo ga dipanggil sama Zona Madina, saya tidak pernah kebagian hewan kurban karena rumah saya paling ujung kadang terlewatkan. Terima kasih donatur Zona Madina Alhamdulillah hari ini bisa menikmati, Mudah mudahan berkah ya.” ujar Lilis selaku penerima daging kurban dari UMKM, memberikan testimoni dengan penuh haru dan rasa syukur.

Panitia Tebar Hewan Kurban Zona Madina melakukan pemotongan domba kambing persembahan donatur Dompet Dhuafa.
Proses pencacahan daging kurban Sapi yang akan didistribusikan kepada seluruh penerima manfaat kawasan Zona Maadina.
Daging kurban yang telah didistribusikan kepada penerima manfaat UMKM.

Turut hadir pada acara Tebar Hewan Kurban Zona Madina, Parni Hadi selaku Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa. Beliau memberikan refleksi kepada kita semua bahwa “Tebar Hewan Kurban adalah peristiwa cinta. Bahwa kurban adalah cinta segitiga, maksudnya yaitu pertama, cinta kepada Allah yang merupakan cinta tertinggi. Kedua, cinta kepada makhluk allah dengan berbagi. Ketiga, cinta kepada alam” ujarnya.

Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi memberikan refleksi Tebar Hewan Kurban 1446 H.

Dompet Dhuafa selalu memastikan kurban cepat, transparan, dan amanah. Kondisi hewan kurban akan dilaporkan secara real time, mulai dari pemilihan, penyembelihan, hingga penyaluran daging kurban melalui sistem terintegrasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para donatur. Manfaat tak hanya dirasakan oleh penerima hewan kurban, melainkan peternak-peternak lokal yang menjadi mitra THK.

JAWA BARAT — Senyum hangat, tawa ringan, dan suasana penuh keakraban tampak menghiasi hari itu saat ratusan warga berkumpul di titik distribusi daging ayam dari Dompet Dhuafa dan PT ADM Indonesia Trading & Logistics, Kamis (15/05/2025). Di bawah langit mendung khas Bogor, kegiatan yang digelar sederhana ini justru meninggalkan kesan yang mendalam bagi mereka yang hadir.

Program bertajuk Distribusi Daging Ayam ini merupakan bentuk kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan PT ADM Indonesia Trading & Logistics. Sebanyak 1.670 paket daging ayam segar dibagikan kepada 1.600 penerima manfaat yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Parung, Kemang, Tajur Halang, Ciseeng, dan Bantarsari.

Bukan hanya sekadar bantuan pangan, program ini juga menjadi wujud dukungan terhadap peternak lokal mandiri di Kecamatan Tajur Halang dan Jampang, Kabupaten Bogor. Ayam-ayam yang didistribusikan merupakan hasil ternak dari peternak sekitar Zona Madina, baik yang telah menjadi mitra pemberdayaan Dompet Dhuafa, maupun yang tidak.

Armie Robie, Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa, menyambut baik pelaksanaan program ini. Ia mengatakan bahwa program distribusi ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tapi juga membantu peternak lokal dalam penyerapan pasar.

“Kami sangat senang, karena ayam-ayam yang dibagikan ini berasal dari peternak lokal di Jampang dan sekitarnya. Artinya, manfaat program ini tidak hanya dirasakan oleh penerima daging, tapi juga oleh para peternak yang diberdayakan,” ujar Armie.

“Harapannya, kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak orang,” tambahnya.

Senada dengan itu, Muhammad Yunus, Direktur PT ADM Indonesia Trading & Logistics, menyampaikan rasa bahagianya bisa ikut berkontribusi secara langsung. Ia bahkan ikut menyambut warga yang datang dan berbincang ringan dengan beberapa penerima manfaat.

“Kami senang bisa hadir dan melihat langsung wajah-wajah bahagia masyarakat. Ini bagian dari komitmen kami untuk mendukung ketahanan pangan keluarga kecil di Indonesia,” ujar Yunus.

“Terlebih lagi, kami sangat mengapresiasi langkah Dompet Dhuafa yang melibatkan peternak lokal sebagai suplier kegiatan ini. Dampaknya jadi luas, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke produsen,” lanjutnya.

Salah satu penerima manfaat, Asih (49), seorang Ibu Rumah Tangga dari Kecamatan Parung, mengaku bersyukur atas bantuan yang diterima.

“Kalau beli ayam sekarang agak mikir dulu, soalnya harga lagi naik. Dikasih begini, Alhamdulillah banget buat makan sama keluarga. Ini bisa jadi lauk enak di rumah,” ucapnya sambil tersenyum.

Lain halnya dengan Ibu Siti (35). Ia mengaku sangat terbantu karena paket daging ayam yang ia terima bisa diolah menjadi beberapa menu untuk anak-anaknya di rumah.

“Senang banget dapat bantuan ini. Bisa masak semur ayam atau soto. Anak-anak pasti suka,” katanya.

Selain menjadi bentuk nyata gotong royong antara lembaga sosial dan perusahaan, kegiatan ini juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem kebaikan yang melibatkan masyarakat dari berbagai sisi, baik penerima manfaat langsung maupun tidak langsung.

Dengan menjadikan peternak kecil sebagai mitra utama dalam penyediaan bahan pangan, Dompet Dhuafa dan PT ADM Indonesia Trading & Logistics berhasil menunjukkan bahwa program sosial bisa menjadi alat pemberdayaan, bukan sekadar bantuan sesaat.

Di akhir kegiatan, senyum para penerima manfaat menjadi penutup paling manis. Mereka pulang dengan hati hangat dan kantong berisi daging ayam segar—bekal yang bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menyuburkan harapan di tengah tantangan hidup yang tak selalu mudah.

“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terus ada. Biar makin banyak warga yang merasakan manfaatnya,” harap Ibu Siti sebelum berpamitan.

JAWA BARAT — Dompet Dhuafa menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, di Zona Madina, Parung, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (24/03/2025). Acara ini menjadi momen silaturahmi sekaligus buka bersama antara Dompet Dhuafa dan Anis Matta. Kehadiran Wamenlu ini menjadi sarana penguatan sinergi antara pemerintah dan lembaga kemanusiaan dalam membangun kesejahteraan masyarakat, baik di dalam negeri maupun global.

Dalam kunjungan tersebut, Anis Matta menghampiri beberapa program Dompet Dhuafa di Zona Madina, didampingi oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini; Ketua Pengurus Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB), Anna Rachmawati; serta Ketua Pengurus Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST), Ismail A. Said. Turut hadir pula Inisiator, Pendiri, dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi; Sekretaris Pengurus Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti; Sekretaris Pengurus YWIB, Tri Udhi; serta Kepala Program Kawasan Zona Madina, Armie Robi. Kehadiran para pemangku kepentingan ini memperlihatkan komitmen bersama dalam memperkuat program pemberdayaan berbasis Ziswaf.

Zona Madina merupakan kawasan pemberdayaan masyarakat yang dibangun di atas tanah wakaf seluas 8,5 hektar di Parung, Bogor. Kawasan ini menjadi etalase berbagai program pemberdayaan Dompet Dhuafa, meliputi bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Budaya. Seluruh program ini didukung oleh optimalisasi dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) yang dipercayakan masyarakat melalui Dompet Dhuafa.

Anis Matta menyapa pasien penerima manfaat kesehatan RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).
Anis Matta berbincang dengan pasien penerima manfaat dan tenaga kesehatan di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Anis Matta mengunjungi beberapa fasilitas di Zona Madina, antara lain RS Qatar Charity, RS Rumah Sehat Terpadu, Masjid Al-Madina, Sekolah SMART Ekselensia Indonesia, Madaya Coffee, Teras Madina, Madina Bakery, Kampus Bisnis Umar Usman, hingga Kampung Silat Jampang. Kunjungan ini memberikan wawasan langsung mengenai berbagai upaya pemberdayaan yang telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam memberdayakan masyarakat kurang mampu melalui berbagai program berbasis wakaf dan sosial.

Di RS Rumah Sehat Terpadu, Anis Matta menyaksikan bagaimana layanan kesehatan berbasis wakaf ini beroperasi untuk memberikan layanan medis gratis bagi masyarakat duafa. Masjid Al-Madina, yang menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial, juga mendapat perhatian khusus. Sementara itu, SMART Ekselensia Indonesia, sekolah bebas biaya bagi siswa berprestasi dari keluarga prasejahtera, memperlihatkan kontribusi Dompet Dhuafa dalam bidang pendidikan.

Di sektor ekonomi, Madaya Coffee dan Kampus Bisnis Umar Usman menjadi contoh nyata bagaimana Dompet Dhuafa mendukung usaha mikro dan menengah melalui pelatihan kewirausahaan. Kampung Silat Jampang pun menampilkan bagaimana budaya lokal tetap dijaga dan dikembangkan sebagai bagian dari identitas bangsa.

Parni Hadi menyambut kedatangan Anis Matta di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).
Ismail A. Said menyerahkan santunan program “Senyum Talenta Yatim” dan “Santunan Yatim dan THR Pejuang Keluarga” di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Dompet Dhuafa menerima donasi dari PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Ahmad Juwaini menegaskan bahwa Dompet Dhuafa terus berkomitmen membantu Palestina. Saat ini, tim kemanusiaan Dompet Dhuafa berada di Yordania untuk membantu para penyintas. Selain itu, Dompet Dhuafa juga memiliki empat cabang di luar negeri, yakni di Hong Kong, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat, yang berperan dalam memberikan layanan bagi masyarakat Indonesia serta komunitas lokal di negara tersebut.

“Kami sedang menyusun tim dari berbagai lembaga untuk upaya bantuan ke Palestina. Kami juga mendorong pertemuan dengan 50 lembaga kemanusiaan yang fokus pada Palestina guna membangun koordinasi dan menentukan masterplan penyaluran bantuan untuk rekonstruksi Palestina,” ujar Ahmad Juwaini.

Selain memberikan bantuan kemanusiaan, Dompet Dhuafa juga berencana membangun sarana kesehatan dan pendidikan bagi warga Palestina yang terdampak konflik. Hal ini sejalan dengan visi Dompet Dhuafa untuk menciptakan solusi jangka panjang dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Parni Hadi turut menambahkan bahwa kolaborasi dalam aksi kemanusiaan harus dilakukan dengan prinsip bil haqqi (dengan kebenaran), bi shodri (dengan kelapangan dada), dan bil marhamah (dengan kasih sayang). Ia menegaskan bahwa sinergi antar lembaga dan pemerintah sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam upaya kemanusiaan.

Penampilan angklung dari siswa-siswi Al-Syukro Universal Dompet Dhuafa, di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).
Kunjungan Anis Matta ke Zona Madina Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Anis Matta mengapresiasi kiprah Dompet Dhuafa dalam mengelola dana Ziswaf. Ia mengenang bagaimana gelombang kesalehan sosial mulai menguat di Indonesia pada era 1980-an dan 1990-an, di mana Dompet Dhuafa menjadi salah satu penggerak Utama di antaranya.

“Kementerian Luar Negeri saat ini sedang menggiatkan diplomasi kemanusiaan Indonesia, terutama untuk Palestina. Kami ingin tidak hanya mengumpulkan donasi untuk dikirim ke luar negeri, tetapi juga mengajak dunia untuk turut berkontribusi membantu Indonesia. Dengan demikian, budaya berbagi dan berdonasi semakin meluas di tingkat global,” ujar Anis Matta.

Ia juga berharap inisiatif ini dapat mendukung pembangunan lebih banyak rumah sakit seperti RS Rumah Sehat Terpadu. Keberlanjutan program kesehatan yang berbasis wakaf dinilai sebagai model yang sangat efektif untuk memberikan layanan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pada kesempatan ini, Dompet Dhuafa turut melakukan penyerahan donasi secara simbolis untuk Program Senyum Talenta Yatim serta Santunan Yatim dan THR Pejuang Keluarga. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan bagi anak-anak yatim agar dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga menerima donasi dari PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap berbagai program sosial yang dijalankan. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat umum, menjadi bukti bahwa kepedulian sosial dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kontribusi nyata.

Program-program yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi bukti bahwa dana Ziswaf dapat dikelola secara optimal untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Dompet Dhuafa terus berupaya memperluas jangkauan program pemberdayaan. Harapannya, makin banyak masyarakat yang terbantu, makin luas manfaat yang bisa dirasakan, dan makin kuat solidaritas sosial dalam membangun dunia yang lebih baik. (Dompet Dhuafa).

JAKARTA — Ratusan pasang mata menghadiri gelaran Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS) 2024 dan meramaikan seisi Gedung Usmar Ismail Hall Jakarta, pada Kamis (23/01/2025). Sebagai bentuk rangkaian agenda tahunan Public Expose dan Poverty Outlook, I-HitS 2024 mengusung tema “Kiprah dan Dampak Besar Filantropi” dari capaian kinerja Dompet Dhuafa sepanjang tahun 2024, sekaligus sebagai cerminan situasi saat ini serta upaya sinergi ke depan.

Bukan hanya itu, Dompet Dhuafa juga menghadirkan pentas seni dan budaya serta berbagai programnya dalam pameran program dan booth pemberdayaan, yang diramaikan oleh Mitra Pelaksana Program (MPP), antara lain Great Edunesia, Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST), Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB), Disaster Management Center (DMC), Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), dan Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM).

Kemeriahan pengunjung acara I-HITS Dompet Dhuafa, melihat langsung produk hasil pemberdayaan masyarakat.
Pengunjung yang antusias melihat langsung kain batik yang diproduksi oleh UMKM asal Jampang, Kab Bogor.

Acara sampai pada penghujung. Sesi Public Expose dibawakan oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Ahmad Juwaini, yang menyampaikan pertumbuhan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) Dompet Dhuafa dalam periode 2024 ini.

Kebaharuan pada lembaga, lanjut Juwaini, pada 2024 ini yakni terletak pada pemberdayaan yang mengandalkan transformasi kebudayaan. Menurutnya, perubahan pada individu-individu dalam masyarakat dapat terbentuk sebagai sebuah kebiasaan yang kuat bernama budaya. Maka, Dompet Dhuafa kali ini berfokus pada ranah kebudayaan.

Suasana keramaian gelaran I-HitS 2024 saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di Usmar Ismail Hall Jakarta Selatan, Kamis (23/01/2025).
Foto bersama jajaran Dewan Pembina dan Pengurus Dompet Dhuafa di panggung I-HitS 2024 di Usmar Ismail Hall Jakarta Selatan, Kamis (23/01/2025).

Selain itu, Juwaini pun menjelaskan, di tahun 2024 Dompet Dhuafa berupaya menebar paham Filantropreneur. Menurutnya, selain memberi bantuan, Dompet Dhuafa memiliki tanggung jawab besar untuk mengembangkan kemandirian dalam masyarakat. Supaya berdaya dan dapat menghidupkan kelompok masyarakat lainnya.

Sepanjang 2024, Dompet Dhuafa telah menghimpun sebanyak Rp379.377.085.219 dan menyalurkan bantuan langsung dan tidak langsung total sebanyak Rp418.205.845.531. Dengan catatan kenaikan tingkat serapan sebanyak 15,42 persen, dari sebelumnya yang mencapai angka 99,58 persen pada tahun 2023. Kenaikan penyaluran tahun 2024 yang mencapai 115 persen ini dikarenakan adanya saldo program yang tersisa di awal tahun 2024.

Beragam produk pemberdayaan ekonomi pada pameran I-HITS Dompet Dhuafa.
Pengunjung dapat langsung berdiskusi tentang pengembangan produk UMKM kepada pendamping program ekonomi.

Sekertaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika melihat bahwa kualitas produk-produk pemberdayaan ekonomi adalah hasil dari penyaluran dana ZISWAF yang memberikan dampak langsung khsusunya pada UMKM melalui pembinaan yaitu proses kurasi dan perbaikan mutu produk, konsultasi & perbaikan kemasan, pendistribusian produk, pendaftaran le-galitas produk, dan peningkatan soft skill sperti pengelolaan keuangan untuk UMKM, WA Marketing, dsb.

Produk-produk para UMKM ini merupakan pendayagunaan dari dana ZISWAF persembahan donatur Dompet Dhuafa. Ini semua merupakan hasil dari pembinaan para masyarakat yaitu musatahik yang harapanya mereka akan mendapatkan tingkat kehidupan yang lebih baik dengan dukungan dari donatur dan seluruh masyarakat indonesia, ujarnya.

JAKARTA – Dompet Dhuafa bersama PPJI (Persatuan Perusahaan Jasa Boga Indonesia), dan CIBIS Park menghelat acara “Symphony of Iftar” sebagai Festival Ramadan yang salah satunya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM di bulan Ramadan. Event ini telah dilaksanakan  pada (12-14/03/2025), di CIBIS Park, Cilandak, Jakarta Selatan.

Symphony of Iftar hadir dengan segudang kegiatan. Pada sektor ekonomi, menghadirkan pasar tebus murah untuk masyarakat yang membutuhkan dengan voucher sembako senilai Rp130.000 yang dapat ditebus murah senilai Rp20.000, Bazar UMKM, kegiatan edukatif, simulasi mitigasi bencana, demo masak oleh Lotte Mart, dan Skrining Kesehatan Fisik dan Mental gratis.

Kebahagiaan penerima manfaat peserta program pasar tebus murah
Isi paket sembako pasar tebus murah seharga Rp130.000 yang dapat ditebus hanya Rp20.000

Indonesia Berdaya selaku mitra pelaksana program Ekonomi Dompet Dhuafa, pada acara ini turut menghadirkan program Bakso Gerobak (BAGER), Rumah UMKM, dan Madina Bakery sebagai program yang memiliki kualitas produk sangat baik yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat khsusunya pengunjung acara Symphony of Iftar. 

“Beberapa produk pemberdayaan di acara ini, sold out. Ini kabar baik bagi para pelaku usaha kecil di Indonesia. Acara ini adalah bagian dari upaya Dompet Dhuafa untuk memastikan seluruh usaha yang diinisasi oleh pelaku-pelaku usaha ultra mikro, bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pendapatan yang layak” Udhi Tri Kurniawan selaku sekertaris pengurus Indonesia Berdaya.

Kemeriahan bazar produk pemberdayaan pada acara Symphony of Iftar.
Suasana ngabuburit dan buka bersama dalam acara Symphony of Iftar di Cibis Park, Jakarta Selatan, Rabu (12/03/2025).

Secara simbolis, pembukaan acara Symphony of Iftar ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Panitia Symphony of Ifthar, Peeta Marisa; Wakil Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Herdiansyah; Ketua Ramadan 1446 Dompet Dhuafa, Andriansyah; Ketua DPD PPJI DKI Jakarta, Siti Djumiadini; Presiden Direktur CIBIS Park, Ahmad Umar; dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Walikota Jakarta Selatan, Sayid Ali.

Dalam sambutanya, Herdiansyah menyampaikan acara ini menjadi momentum bagi Dompet Dhuafa dan juga seluruh masyarakat dalam menyuarakan kebaikan. Kebaikan Ramadan tentu tidak hanya dalam hal ibadah saja, melainkan segala aspek yang memiliki nilai manfaat terhadap sesama. Termasuk didalamnya adalah mendukung para pelaku UMKM khsusunya binaan Dompet Dhuafa.

“Kita akan dukung UMKM, bersyukur bahwa acara Symphony of Iftar ini memberikan banyak manfaat,” tuturnya. 

This image has an empty alt attribute; its file name is Symphony-of-Iftar_1.jpg
Pembukaan acara Symphony of Iftar ditandai dengan pemotongan pita
Herdiansyah menyampaikan sambutan pada sesi acara pembukaan acara Symphony of Iftar Dompet Dhuafa di Cibis Park, Jakarta Selatan, Rabu (12/03/2025).

Salah satu penerima manfaat program Bager Arif, menuturkan bahagianya berjualan bakso pada acara ini. Selama pelaksanaan acara yang ramai, bakso BAGER turut menjadi sasaran utama pengunjung untuk berbuka pusa dengan bakso.

“Disini ramai pengunjung dan alhamdulillah penjualan bakso BAGER pada pertengahan Ramadan ini cukup banyak terjual dan tentu saja bermanfaat untuk bisa kembali memulihkan ekonomi keluarga,” tuturnya.

Penerima manfaat, Arif melayani pembeli bakso BAGER
Kemeriahan pengunjung acara symphony of Iftar membeli bakso BAGER

JAKARTA — Dompet Dhuafa menggelar acara Kick Off 60 Kawasan Mandiri & Berdaya (MADAYA) bertempat di Rumah Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (14/4/2023). Acara ini sekaligus sebagai ajang diskusi yang diikuti oleh berbagai pihak dengan tema “Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Melalui Optimalisasi Sumberdaya Lokal yang Terintegrasi dan Berkelanjutan.”

Hadir sebagai pembicara, Rahmad Riyadi selaku Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Bambang Suherman selaku Direktur Program Dompet Dhuafa, Ramli Usman selaku Pendamping Program Desa Kopi Sinjai, Rizki Oktavianus selaku Manager Umum & TJSL PT. Kimia Farma, serta turut hadir lembaga-lembaga amil zakat dan awak media.

Pada kesempatan itu, Rahmad Riyadi menyampaikan, program ini merupakan upaya Dompet Dhuafa dalam menyalurkan dana masyarakat dengan lebih efektif melalui cara pemberdayaan. Saat ini, pemberdayaan ditingkatkan dan dimaksimalkan agar bisa menjangkau lebih luas, yaitu dalam bentuk sebuah Kawasan Madaya.

Kawasan Madaya dikembangkan sebagai program multi tematik yang meliputi 5 pilar, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan dakwah. Khusus pemberdayaan ekonomi, kawasan yang diberdayakan adalah kawasan yang memang memiliki syarat-syarat yang bisa dikembangkan dan bisa berkelanjutan.

“Pada pemberdayaan ini yang Dompet Dhuafa tekankan adalah bagaimana nilai tambah dari sektor riil itu bisa konkret dan memberikan dampak pada masyarakat,” terang Rahmad.

Kawasan Madaya Dompet Dhuafa melakukan pendekatan intensifikasi program pemberdayaan masyarakat berbasis kawasan yang telah ditetapkan perimeternya, baik berbasis geografi ekologis maupun administratif pemerintahan. Kawasan ini nantinya juga akan menjadi kawasan tanggap bencana dan model bagi pengelolaan berbasis kesadaran lingkungan serta adaptasi perubahan iklim.

Implementasinya, program ini menggunakan metode pendekatan filantropreneurship, yaitu program dengan tiga tahapan, yakni pendampingan mustahik, penguatan kelembagaan kemitraan, dan aliansi nasional social enterprise.

Kawasan pertama yang diinisiasi adalah kawasan pemberdayaan ekonomi yang memberikan kepastian terbentuknya sumberdaya bagi pembiayaan program tematik lainnya. Selanjutnya kawasan dikembangkan menjadi kawasan pendidikan, khususnya pendidikan fungsional yang berhubungan langsung dengan komoditas ekonomi yang dikembangkan. Setelah itu dilanjutkan dengan pengembangan program pendidikan berbasis institusi pendidikan formal yang ada di lokasi kawasan.

Tahap setelah itu adalah pengembangan kawasan sehat, di mana seluruh kawasan dikelola dengan penguatan perilaku sehat masyarakat berbasis promotif, preventif, dan kuratif. Program kesehatan Ini bekerja sama dengan faskes yang terdapat di lokasi kawasan untuk mengelola 10 isu kesehatan Indonesia, dan bertujuan menghasilkan kader-kader sehat di kawasan.

Pengembangan terakhir adalah kawasan pengembangan lingkungan dan budaya. Dalam program ini, kesadaran lingkungan berbasis adaptasi terhadap perubahan iklim dan kesiagaan bencana dikembangkan menjadi sistem sosial di masyarakat. Selain itu, juga menggunakan pendekatan budaya lokal yang memperkuat akar kekeluargaan dan ikatan sosial masyarakat.

Terdapat 14 indikator capaian, sehingga dapat dikatakan sebagai Kawasan Madaya, yaitu:

  1. SDM Terampil mengelola komoditas
  2. Kelompok Pemberdayaan
  3. Kelembagaan Ekonomi Masyarakat
  4. Pusat Belajar Masyarakat
  5. Sekolah Bintang
  6. Kader Pendidikan
  7. Penyelesaian Isu kesehatan
  8. Jumlah Kader sehat
  9. Peta Kesehatan Masyarakat
  10. Pertumbuhan aset wakaf
  11. Kawasan tanggap bencana
  12. Kelembagaan kearifan budaya
  13. Valuasi Aset wakaf Produktif
  14. Revenue wakaf

Hingga saat ini, sudah ada 24 kawasan yang dibina oleh Dompet Dhuafa, namun masih dengan temanya masing-masing. Belum ada yang mencakup kelima tema/pilar dengan 14 indikator di atas. Sehingga, ke-24 kawasan ini lah nantinya yang akan dikembangkan lebih dulu menjadi Kawasan Madaya, kemudian menyusul 36 kawasan lainnya.

“Sebelumnya, Dompet Dhuafa telah berhasil menjalankan program pendayagunaan zakat berbasis spot dan isu kemiskinan. Jumlah program cukup banyak dan tersebar di banyak titik. Akibatnya adalah sebaran program hanya mampu mengubah tema per tema, skala perubahannya pun kecil-kecil. Untuk kawasan pemberdayaan sendiri Dompet Dhuafa saat ini memiliki 24 kawasan binaan, namun masih secara tematik,” terang Bambang, Direktur Program Dompet Dhuafa.

Di antara protofolio program pemberdayan Dompet Dhuafa berbasis kawasan yang hingga kini terus berkembang adalah Program Kopi Solok Sirukam, Sumatra Barat; Sekolah Literasi Indonesia (SLI) di Kabpaten Gowa, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT; Kawasan Sehat Desa Gili Gede Indah, Lombok Barat, NTB yang berkolaborasi dengan PT Kimia Farma.

Rizki Oktavianus selaku Manager Umum & TJSL PT Kimia Farma mengatakan, “Kami memiliki komitmen bahwa kami terus memberikan kualitas kesehatan kepada masyarakat. Kami senang sekali bertemu dengan Dompet Dhuafa membuat program yang bernama Kawasan Sehat yang letaknya ada di Gili Gede, Lombok. Di sana kami sediakan sebuah kapal yang bernama Klinik Apung untuk memberikan layanan kesehatan ke pelosok-pelosok pulau kecil yang sulit terjangkau”.

Semakin bergulirnya waktu, semakin banyak pula program yang digulirkan di kawasan ini. Bahkan, bukan hanya bidang kesehatan saja namun juga kegiatan sosial maupun lingkungan. Sampai saat ini, Kimia Farma dan Dompet Dhuafa terus melakukan komunikasi untuk terus mengembangkan kawasan ini menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi, bukan hanya pada sektor kesehatan saja, namun juga dengan pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan dakwah.

Pendamping Program Desa Kopi Sinjai, Daeng Ramli turut menceritakan kisahnya bersama Dompet Dhuafa menggugah warga Sinjai. Bermula dari keresahannya pada tahun 2015, yang saat itu bekerja untuk memperkenalkan sebuah produk kopi. Tercetus dalam benaknya bersama teman-temannya, “Lah kok kita mengenalkan kopi orang, sedangkan kita sendiri punya kopi khas daerah kita sendiri.”

Akhirnya pada tahun 2017, ia bersama teman-temannya memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya di Sinjai untuk memulai mengenalkan dan mengembangkan pemberdayaan kopi khas Sinjai. Mulanya yang diberdayakan hanya ada 3 petani kopi, kemudian bertambah menajdi 5, bertambah lagi menjadi 10, bertambah lagi menjadi 22, kemudian 40, dan sekarang ada 52 petani.

“Kami ajarkan para petani kopi bagaimana memperoses biji kopi, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi,” jelasnya.

Untuk mewujudkan Kawasan Madaya ini, tentu Dompet Dhuafa tidak dapat bekerja sendirian. Kolaborasi serta masukan-masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk berhasil mencetak muzakki-muzakki baru dari yang sebelumnya mustahik.

“Semaksimal mungkin, kita bisa menggandeng berbagai pihak sehingga kita berharap dari sistematika yang ada, program ini dapat menjangkau banyak daerah yang mungkin sekarang potensi sudah ada namun hanya perlu sentuhan pemberdayaan dan pendampingan,” kata Rahmad.

“Ini tidak dirancang ekslusif hanya bagi Dompet Dhuafa, namun kami membuka ruang bagi semua pihak, termasuk mahasiswa-mahasiswa yang sedang melakukan penelitian atau komunitas-komunitas marjinal,” imbuh Bambang. (Dompet Dhuafa/Muthohar)

JAKARTA — Hari pertama pagelaran Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 pada Jum’at (23/12/2022), berlangsung dengan meriah dan penuh keseruan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Sebanyak 199 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) anggota Forum Zakat (FOZ) dari seluruh Indonesia, hadir untuk menunjukan dampak positif dari Gerakan Zakat melalui program-program yang inovatif. Dompet Dhuafa pun tak kalah berperan aktif dalam festival kebaikan terbesar se-Indonesia ini.

Bambang Suherman selaku Ketua Umum FOZ menjelaskan tujuan utama dari diselenggarakannya festival kebaikan pertama dan terbesar di Indonesia ini. Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 dimaksudkan untuk meningkatkan eksposur bagi para Gerakan Zakat yang dilakukan oleh seluruh OPZ Anggota FOZ.

“Ada tujuan besar dari hadirnya eksibisi ini, pertama tentu saja untuk mengangkat eksposur berbagai produk lembaga zakat dan para amil terbaiknya melalui berbagai program unggulan. Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 ini juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih dalam lagi mengenal lembaga zakat dan dampak yang telah dilakukan,” jelas Bambang.

IGF – Zakat Expo dibuak dengan menekan tombol pembukaan di layar.\

Selanjutnya, Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 diharapkan mampu menjadi wadah interaksi bagi masyarkaat dan OPZ selaku pengelola zakat secara langsung. “Selama ini sesama lembaga zakat hanya bertemu dari forum dan semacamnya, akan tetapi melalui kegiatan ini semuanya bisa saling melihat dan saling mengukur produk yang telah dihasilkan. Tentunya ini bisa meningkatkan kualitas dari produk-produk lembaga zakat satu sama lain. Kita semua berharp kegiatan ini menjadi pijakan yang baik untuk menguatkan Gerakan Zakat ke depan,” pungkas Bambang.

Mengusung tema The Superb Beginning of Zakat Expo 2022 di hari pertama, Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 diresmikan langsung oleh Drs. H. Tarmizi Tohor, MA selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Bimas Islam Kemenag RI.

“Kami menyambut baik kehadiran LAZ (Lembaga Amil Zakat) dan keikut sertaannya dalam membangun Gerakan Zakat di Indonesia. Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 yang diadakan oleh FOZ merupakan langkah yang tepat untuk memberikan edukasi generasi muda dalam tata kelola zakat dan kontribusinya dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia,” tutur Tarmizi.

Bambang Suherman menyampaikan sambutan pada pembukaan IGF – Zakat Expo 2022.

Senada dengan hal tersebut, Dr. Taufik Hidayat, M.Ec. selaku Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) memberikan apresiasi digelarnya acara ini. “Kami mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Forum Zakat atas inisiatifnya dalam menggelar Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 dengan meningkatkan ekspos dan gotong royong. Kegiatan ini kami harapkan dapat berdampak bagi Gerakan Zakat Indonesia untuk kepentingan para mustahik. Ini adalah repesentatif Indonesia benar-benar layak dianugerahkan negara paling dermawan di Dunia,” ucapnya.

Usai seremoni pembukaan, Dompet Dhuafa mendapatkan sebuah penganugerahan Zakat Awards 2022 dalam kategori Program Ekonomi Terbaik dengan programnya yaitu Desa Tani: Berdaya di Tanah Sendiri. Penghargaan ini disampaikan langsung oleh Dr. Taufik Hidayat.

Setelahnya, Dompet Dhuafa juga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan sesi Public Expose 2022 mewakili seluruh OPZ lainnya. Tema yang diangkat pada Public Expose 2022 adalah Islamic Philanthrophy, Sustainable Development Goals. Sesi ini juga mencakup Annual Report 2022 Dompet Dhuafa dengan tema No One Left Behind (SDG’s Awardee) – Berdayakan Mereka untuk bangkit Bersama. Sesi ini disampaikan langsung oleh Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Bambang Suherman.

Di samping itu, Dompet Dhuafa juga berkontribusi mengisi pemeran-pameran program strategisnya, mulai dari pemberdayaan ekonomi, layanan kesehatan, layanan sosial, pendidikan, hingga budaya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)