JAKARTA — Ratusan pasang mata menghadiri gelaran Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS) 2024 dan meramaikan seisi Gedung Usmar Ismail Hall Jakarta, pada Kamis (23/01/2025). Sebagai bentuk rangkaian agenda tahunan Public Expose dan Poverty Outlook, I-HitS 2024 mengusung tema “Kiprah dan Dampak Besar Filantropi” dari capaian kinerja Dompet Dhuafa sepanjang tahun 2024, sekaligus sebagai cerminan situasi saat ini serta upaya sinergi ke depan.
Bukan hanya itu, Dompet Dhuafa juga menghadirkan pentas seni dan budaya serta berbagai programnya dalam pameran program dan booth pemberdayaan, yang diramaikan oleh Mitra Pelaksana Program (MPP), antara lain Great Edunesia, Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST), Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB), Disaster Management Center (DMC), Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), dan Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM).
Kemeriahan pengunjung acara I-HITS Dompet Dhuafa, melihat langsung produk hasil pemberdayaan masyarakat.Pengunjung yang antusias melihat langsung kain batik yang diproduksi oleh UMKM asal Jampang, Kab Bogor.
Acara sampai pada penghujung. Sesi Public Expose dibawakan oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Ahmad Juwaini, yang menyampaikan pertumbuhan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) Dompet Dhuafa dalam periode 2024 ini.
Kebaharuan pada lembaga, lanjut Juwaini, pada 2024 ini yakni terletak pada pemberdayaan yang mengandalkan transformasi kebudayaan. Menurutnya, perubahan pada individu-individu dalam masyarakat dapat terbentuk sebagai sebuah kebiasaan yang kuat bernama budaya. Maka, Dompet Dhuafa kali ini berfokus pada ranah kebudayaan.
Suasana keramaian gelaran I-HitS 2024 saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di Usmar Ismail Hall Jakarta Selatan, Kamis (23/01/2025).Foto bersama jajaran Dewan Pembina dan Pengurus Dompet Dhuafa di panggung I-HitS 2024 di Usmar Ismail Hall Jakarta Selatan, Kamis (23/01/2025).
Selain itu, Juwaini pun menjelaskan, di tahun 2024 Dompet Dhuafa berupaya menebar paham Filantropreneur. Menurutnya, selain memberi bantuan, Dompet Dhuafa memiliki tanggung jawab besar untuk mengembangkan kemandirian dalam masyarakat. Supaya berdaya dan dapat menghidupkan kelompok masyarakat lainnya.
Sepanjang 2024, Dompet Dhuafa telah menghimpun sebanyak Rp379.377.085.219 dan menyalurkan bantuan langsung dan tidak langsung total sebanyak Rp418.205.845.531. Dengan catatan kenaikan tingkat serapan sebanyak 15,42 persen, dari sebelumnya yang mencapai angka 99,58 persen pada tahun 2023. Kenaikan penyaluran tahun 2024 yang mencapai 115 persen ini dikarenakan adanya saldo program yang tersisa di awal tahun 2024.
Beragam produk pemberdayaan ekonomi pada pameran I-HITS Dompet Dhuafa. Pengunjung dapat langsung berdiskusi tentang pengembangan produk UMKM kepada pendamping program ekonomi.
Sekertaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika melihat bahwa kualitas produk-produk pemberdayaan ekonomi adalah hasil dari penyaluran dana ZISWAF yang memberikan dampak langsung khsusunya pada UMKM melalui pembinaan yaitu proses kurasi dan perbaikan mutu produk, konsultasi & perbaikan kemasan, pendistribusian produk, pendaftaran le-galitas produk, dan peningkatan soft skill sperti pengelolaan keuangan untuk UMKM, WA Marketing, dsb.
Produk-produk para UMKM ini merupakan pendayagunaan dari dana ZISWAF persembahan donatur Dompet Dhuafa. Ini semua merupakan hasil dari pembinaan para masyarakat yaitu musatahik yang harapanya mereka akan mendapatkan tingkat kehidupan yang lebih baik dengan dukungan dari donatur dan seluruh masyarakat indonesia, ujarnya.
https://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2025/03/IMG_3880-scaled.jpg19202560IDBerday4https://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2024/11/logo-IB.pngIDBerday42025-03-24 06:02:292025-03-24 06:03:33Indonesia Berdaya semarakkan acara I-HITS Dompet Dhuafa 2025, Pamerkan Produk Hasil Pemberdayaan Ekonomi
JAKARTA – Dompet Dhuafa bersama PPJI (Persatuan Perusahaan Jasa Boga Indonesia), dan CIBIS Park menghelat acara “Symphony of Iftar” sebagai Festival Ramadan yang salah satunya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM di bulan Ramadan. Event ini telah dilaksanakan pada (12-14/03/2025), di CIBIS Park, Cilandak, Jakarta Selatan.
Symphony of Iftar hadir dengan segudang kegiatan. Pada sektor ekonomi, menghadirkan pasar tebus murah untuk masyarakat yang membutuhkan dengan voucher sembako senilai Rp130.000 yang dapat ditebus murah senilai Rp20.000, Bazar UMKM, kegiatan edukatif, simulasi mitigasi bencana, demo masak oleh Lotte Mart, dan Skrining Kesehatan Fisik dan Mental gratis.
Kebahagiaan penerima manfaat peserta program pasar tebus murah Isi paket sembako pasar tebus murah seharga Rp130.000 yang dapat ditebus hanya Rp20.000
Indonesia Berdaya selaku mitra pelaksana program Ekonomi Dompet Dhuafa, pada acara ini turut menghadirkan program Bakso Gerobak (BAGER), Rumah UMKM, dan Madina Bakery sebagai program yang memiliki kualitas produk sangat baik yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat khsusunya pengunjung acara Symphony of Iftar.
“Beberapa produk pemberdayaan di acara ini, sold out. Ini kabar baik bagi para pelaku usaha kecil di Indonesia. Acara ini adalah bagian dari upaya Dompet Dhuafa untuk memastikan seluruh usaha yang diinisasi oleh pelaku-pelaku usaha ultra mikro, bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pendapatan yang layak” Udhi Tri Kurniawan selaku sekertaris pengurus Indonesia Berdaya.
Kemeriahan bazar produk pemberdayaan pada acara Symphony of Iftar.Suasana ngabuburit dan buka bersama dalam acara Symphony of Iftar di Cibis Park, Jakarta Selatan, Rabu (12/03/2025).
Secara simbolis, pembukaan acara Symphony of Iftar ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Panitia Symphony of Ifthar, Peeta Marisa; Wakil Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Herdiansyah; Ketua Ramadan 1446 Dompet Dhuafa, Andriansyah; Ketua DPD PPJI DKI Jakarta, Siti Djumiadini; Presiden Direktur CIBIS Park, Ahmad Umar; dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Walikota Jakarta Selatan, Sayid Ali.
Dalam sambutanya, Herdiansyah menyampaikan acara ini menjadi momentum bagi Dompet Dhuafa dan juga seluruh masyarakat dalam menyuarakan kebaikan. Kebaikan Ramadan tentu tidak hanya dalam hal ibadah saja, melainkan segala aspek yang memiliki nilai manfaat terhadap sesama. Termasuk didalamnya adalah mendukung para pelaku UMKM khsusunya binaan Dompet Dhuafa.
“Kita akan dukung UMKM, bersyukur bahwa acara Symphony of Iftar ini memberikan banyak manfaat,” tuturnya.
Pembukaan acara Symphony of Iftar ditandai dengan pemotongan pitaHerdiansyah menyampaikan sambutan pada sesi acara pembukaan acara Symphony of Iftar Dompet Dhuafa di Cibis Park, Jakarta Selatan, Rabu (12/03/2025).
Salah satu penerima manfaat program Bager Arif, menuturkan bahagianya berjualan bakso pada acara ini. Selama pelaksanaan acara yang ramai, bakso BAGER turut menjadi sasaran utama pengunjung untuk berbuka pusa dengan bakso.
“Disini ramai pengunjung dan alhamdulillah penjualan bakso BAGER pada pertengahan Ramadan ini cukup banyak terjual dan tentu saja bermanfaat untuk bisa kembali memulihkan ekonomi keluarga,” tuturnya.
Penerima manfaat, Arif melayani pembeli bakso BAGERKemeriahan pengunjung acara symphony of Iftar membeli bakso BAGER
JAWA BARAT — Di tengah ketidakpastian ekonomi, program pemberdayaan dari Dompet Dhuafa terus menjadi harapan bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan. Salah satunya adalah Program Bakso Bager yang telah membantu banyak individu untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Salah satu penerima manfaatnya adalah Pak Wahyudin (52), warga Bogor yang kini memiliki harapan baru dalam menjalani hidupnya.
Pak Wahyudin adalah kepala keluarga dengan enam anak. Satu anaknya telah lulus dan bekerja, sementara lima lainnya masih bersekolah. Ia telah merasakan pahit-manisnya hidup, dari memiliki pekerjaan tetap hingga harus merasakan getirnya kehilangan sumber penghasilan.
Selama enam tahun, ia bekerja sebagai karyawan di sektor perhotelan. Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda, dunia seperti berhenti berputar. Tempatnya bekerja melakukan pengurangan karyawan besar-besaran, dan Pak Wahyudin termasuk satu yang harus rela kehilangan pekerjaan. Saat itu, ia merasa dunia seolah runtuh di hadapannya. Dengan lima anak yang masih sekolah, bagaimana ia bisa bertahan? Bagaimana ia bisa memastikan anak-anaknya tetap mendapatkan pendidikan yang layak?
Setahun penuh ia menganggur, ia mencari pekerjaan ke sana kemari tanpa hasil. Hari-harinya diisi dengan harapan yang terus pupus, sementara kebutuhan rumah tangga terus menghimpitnya tak pernah putus. Hingga akhirnya, ia mendapatkan pekerjaan sebagai buruh pembuat kursi sofa di sebuah perusahaan furnitur. Dua tahun ia jalani pekerjaan ini dengan tekun, berharap ada kepastian hidup di masa mendatang. Namun, ketika kontrak kerja habis, ia kembali terjatuh dalam jurang ketidakpastian. Ia kembali menganggur dan hanya bisa bekerja secara serabutan sambil menunggu tawaran pekerjaan dari orang-orang di sekitarnya.
“Setelah dari situ, saya cuma serabutan. Nunggu ada yang ngasih kerjaan aja baru saya kerjakan. Seringnya sih ya jadi kuli bangunan. Itu biasanya warga-warga sekitar sini saja,” ungkap Wahyudin menceritakan perjalanan hidupnya, Jumat (21/02/2025).
Pak Wahyudin sedang menemani salah satu anaknya belajar di rumah.Pak Wahyudin sedang menyiapkan beberapa bahan bakso di dapur rumahnya.
Ketidakpastian ini membuatnya makin cemas, mengingat kebutuhan hidup yang sangat keras serta pendidikan anak-anaknya yang terus berjalan. Setiap malam, ia termenung memikirkan jalan keluar. Hingga akhirnya, seorang tetangga memberi tahu tentang Program Bakso Bager dari Dompet Dhuafa. Dengan harapan besar, Pak Wahyudin mendaftarkan diri. Ia begitu tertarik untuk mendaftar. Setelah melalui proses seleksi, ia dinyatakan lolos sebagai penerima manfaat.
“Di saat saya benar-benar sudah kebingungan harus bekerja seperti apa lagi, mau usaha pun juga tidak tahu ilmunya dan tidak punya modal, ada tetangga saya yang kasih info tentang program ini. Alhamdulillah, saya diterima dan dibimbing dari nol,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Program Bakso Bager tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga pendampingan dan pelatihan selama satu tahun. Para penerima manfaat diajarkan berbagai keterampilan, mulai dari pembuatan bakso, manajemen keuangan, hingga strategi pemasaran. Selain itu, mereka juga dibentuk dalam kelompok usaha yang beranggotakan enam orang, dengan satu orang sebagai ketua.
“Mekanisme kelompok ini membantu dalam pengelolaan kas bersama serta saling memotivasi. Setiap dua minggu sekali, mereka melakukan pertemuan untuk berbagi pengalaman dan menyelesaikan kendala usaha,” jelas Ilham Taufiq Hidayatullah, PIC Program Bakso Bager Dompet Dhuafa.
Selain itu, untuk mempermudah para penerima manfaat yang belum terbiasa dengan usaha, Dompet Dhuafa masih menyuplai bahan baku hingga mereka bisa mandiri dalam pengadaan stok.
Pak Wahyudin dengan gerobak Bakso Bager-nya.Pak Wahyudin mendorong gerobak bakso Bager menuju Pos Kamling.Anak-anak dan warga sekitar sedang memesan Bakso Bager.
Kini, Pak Wahyudin dan istrinya menjalankan usaha bakso setiap hari. Rutinitas mereka dimulai sejak Subuh dengan belanja bahan-bahan di pasar. Setelah menyiapkan dagangan, mereka berangkat ke titik jualan di dekat pos kamling. Lokasi ini menjadi titik paling strategis di lingkungan tersebut. Pasalnya, semua orang di sana pasti melewatinya saat akan keluar masuk lingkungan di sana. Maksimal waktu Magrib, ia sudah mengemasi dagangannya dan pulang ke rumah.
“Pagi-pagi saya belanja dulu, istri menyiapkan bahan. Setelah anak-anak berangkat sekolah, kami mulai berjualan hingga sore menjelang Magrib,” tuturnya.
Selama satu bulan berjalan, usaha bakso ini mulai memberikan hasil. Meskipun masih dalam tahap awal, Pak Wahyudin sudah merasakan manfaatnya. Dalam sehari, biasanya berhasil terjual puluhan porsi.
“Memang belum seberapa, tapi alhamdulillah, sekarang saya punya pemasukan. Bisa kasih anak-anak uang saku, beli buku sekolah, dan memenuhi kebutuhan dapur,” ujarnya dengan penuh syukur.
Program Bakso Bager dirancang sebagai program jangka panjang dengan pembinaan selama satu tahun. Selain modal usaha dan pelatihan, rencana ke depan adalah membentuk mekanisme koperasi agar usaha ini makin kuat. Saat ini, Program Bakso Bager telah berjalan dengan 30 penerima manfaat dan menargetkan 120 penerima manfaat secara bertahap.
Pak Wahyudin dan istrinya sedang melayani pesanan bakso.Istri Pak Wahyudin sedang melayani pesanan bakso.Pak Wahyudin dan sang istri dengan gerobak Bakso Bager-nya.
Namun, agar program ini terus berjalan dengan lancar dan benar-benar memberikan dampak yang signifikan bagi para penerima manfaat, Dompet Dhuafa mengharapkan dukungan dari berbagai pihak. Semakin banyak masyarakat yang mendukung program ini, semakin besar pula kesempatan bagi lebih banyak orang yang membutuhkan untuk bangkit dari keterpurukan.
“Kami berharap adanya dukungan dari berbagai pihak, baik individu, komunitas, maupun lembaga, agar program ini bisa terus berjalan. Dengan semakin banyaknya dukungan, Dompet Dhuafa akan mampu meningkatkan skema pemberdayaan serta jumlah penerima manfaat. Dengan demikian, lebih banyak lagi keluarga yang bisa merasakan manfaat dari program ini dan akhirnya mencapai kemandirian ekonomi,” ujar perwakilan Dompet Dhuafa.
Harapan besar itu terus tumbuh. Seiring bertambahnya jumlah penerima manfaat, program ini bukan hanya sekadar membantu individu, tetapi juga mengangkat harkat dan martabat banyak keluarga yang sempat terpuruk. Dengan tangan-tangan yang saling membantu, Program Bakso Bager bisa menjadi langkah nyata dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang membutuhkan. (Dompet Dhuafa).
https://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2025/03/Program-Bakso-Bager_1-1.jpg401602Indonesia Berdayahttps://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2024/11/logo-IB.pngIndonesia Berdaya2025-03-19 04:20:542025-03-19 08:24:45Program Bakso Bager Jadi Harapan Baru Bagi Wahyudin
DEPOK, JAWA BARAT — Merajut semangat pemberdayaan, Dompet Dhuafa bersama mitra kolaborasi Unit Pengelola Zakat Dana Kebaikan (UPZ DK) Permata Bank Syariah menggelar peresmian Program Bakso Bager (Bakso Gerobak) pada Jumat (28/2/2025). Dengan terkumpulnya dana zakat UPZ DK Permata Bank Syariah, gerobak bakso untuk 10 penerima manfaat yang tergabung dalam Kelompok Mitra Bager (KMB) resmi beroperasi.
Di tengah ketidakstabilan perekonomian bangsa, program pemberdayaan ini lahir sebagai solusi bagi pelaku ekonomi mikro, tutur Etika Setiawanti selaku Direktur Mobilisasi Sumber Daya sekaligus Sekretaris Pengurus Dompet Dhuafa dalam acara peresmian di Rumah Dakwah Muhammadiyah Ranting Duren Seribu, Depok.
“Dengan segala dinamika yang terjadi hari ini, kami selalu berharap agar seluruh penerima manfaat dan mitra kolaborator terus bersemangat membuat inovasi. Tujuannya supaya meningkatkan pendapatan pelaku usaha mikro agar mandiri secara ekonomi nantinya. Agar berdaya, dari Mustahik menjadi Muzakki. Kita harus dampingi mereka bersama,” ucap Etika.
Etika Setiawanti selaku Direktur Mobilisasi Sumber Daya sekaligus Sekretaris Pengurus Dompet Dhuafa memberikan sambutannya di Rumah Dakwah Muhammadiyah Ranting Duren Seribu, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025).Ana Rahmawati selaku Direktur Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa menyampaikan tujuan dan mekanisme Program Bakso Bager.
Senada dengan Etika, Ana Rahmawati selaku Direktur Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa, menyampaikan bahwa kelompok pedagang Bager ini tak hanya menerima modal usaha, tetapi juga pendampingan selama setahun penuh. Yakni meliputi pengelolaan keuangan atau modal, kebersihan, pelayanan, serta resep yang menentukan cita rasa bakso tersebut.
Penerima manfaat yang terpilih merupakan korban penurunan ekonomi saat Pandemi Covid-19 dan pekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak stabil.
“Selain ekonomi, kami pun memperhatikan dimensi lainnya. Seperti kesehatan dan sosial. Karena ini menyangkut pangan. Kemudian sosial, karena program ini akan dikelola secara kolektif agar usaha ini semakin kuat. Saat ini Program Bakso Bager menargetkan 120 penerima manfaat yang terbagi dalam 6 batch. Batch pertama kali ini resmi hadir atas kontribusi UPZ DK Permata Bank Syariah,” tutur Ana.
Ketua UPZ DK Permata Bank Syariah, Habibullah menyapa para penerima manfaat Program Bakso Bager, Jumat (28/2/2025).Usai peresmian Program Bakso Bager, para tamu undangan dipersilakan menikmati produk dari pedagang Bager.Turut hadir, Dewan Pengawas Dompet Dhuafa, Rahmad Riyadi (kanan) menyambut 10 penerima manfaat di Rumah Dakwah Muhammadiyah Ranting Seribu Duren.
Ketua UPZ DK Permata Bank Syariah, Habibullah mengaku mendukung program ini sepenuhnya dengan harapan dapat memberikan dampak luas bagi penerima manfaat beserta keluarga dan lingkungan sekitarnya.
“Alhamdulillah peresmian berjalan lancar. Dari dana zakat karyawan dan dana kebajikan akhirnya kami berhasil menyalurkan 10 gerobak untuk penerima manfaat di kawasan Jabodetabek,” jelas Habib.
Neneng Amaliah (49), salah satu penerima manfaat asal Bogor sedang melayani pelanggan di peresmian Program Bakso Bager, Jumat (28/2/2025). Penampilan dari produk pedagang Bakso Bager yang akan dinikmati oleh konsumen di kawasan Jabodetabek. Sesi foto bersama para tamu undangan bersama penerima manfaat pada acara peresmian Program Bakso Bager, Jumat (28/2/2025).
Salah satu penerima manfaat Program Bakso Bager, Neneng Amaliah (49) menuturkan kebahagiaannya setelah menjadi mitra kolaborator batch pertama ini. Pada mulanya ia merupakan pekerja serabutan yang harus menghidupi tiga anak dan suaminya tak mampu bekerja dikarenakan jatuh sakit.
“Saya sangat bersyukur menjadi mitra di Program Bakso Bager ini. Karena memang sebelumnya penghasilan saya tak mencukup biaya hidup. Namun dengan modal dan pembinaan yang saya terima, saya akan memulai hidup baru. Menjadi modal saya untuk membangun usaha nantinya. Terima kasih, Dompet Dhuafa!” serunya. (Dompet Dhuafa)
Dompet Dhuafa bersama dengan ROIS OJK, Yayasan Wirausaha Indonesia Bersaya, LMI, Dinas Pertanian Gunung Kidul, Pemerintah Desa, beserta masyarakat melaksanakan kegiatan Launching Program Pemberdayaan Ekonomi Kampung Alpukat Gunung Kidul pada Rabu, 26/02/2025 di Desa Wunung, Kec Wonosari, Kab Gunung Kidul, Yogyakarta.
Kebun Alpukat yang ditanam di tanah kas Desa Wunung seluas 7.000 meter persegi, sebanyak 220 pohon alpukat dari 18 varietas unggul, dikelola oleh 16 orang penerima manfaat yang tergabung dalam Kelompok Tani Berkah Alpukat Teguhan ini diprediksi dapat menghasilkan 5 – 10 Ton/tahun.
“Alhamdulillah pohon yang kita tanam 2 Februari 2022, kini hasilnya sudah bisa kita nikmati bersama. Saya berharap kedepanya kita bisa kuatkan manajemen pengelolaan kelompok tani kita sehingga tujuan utamanya adalah bisa menciptakan kawasan agro di Desa Wunung ini” ujar Sudarto selaku Kepala Desa Wunung.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul Rismiyadi menyampaikan “mendukung program kampung alpukat ini bahkan berharap bisa ditiru oleh kelurahan lain terutama melalui pelibatan generasi muda untuk bisa berkarya di bidang pertanian komoditas unggul dalam rangka kemajuan pertanian di di Gunung Kidul”
ROIS OJK telah menjadikan Dompet Dhuafa sebagai mitra dalam menyalurkan zakat karyawan. Zakat karyawan ROIS OJK disalurkan dalam berbagai bidang rogram yang dikelola oleh Dompet Dhuafa, salah satunya adalah Program Kampung Alpukat.
“Rois OJK bersama Dompet Dhuafa melakukan intervensi dalam program ini berupa penanaman tanaman di lahan terpusat, pengadaan sumur, fasilitas rumah pembibitan, dan pembangunan limasan/tempat pertemuan anggota kelompok” Ujar Armie Robi selaku Kepala Departemen Implementasi dan Monitoring YWIB.
Penanaman alpukat selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga diharapkan sebagai ikhtiar bersama untuk mengurangi dampak krisis iklim, ketahanan pangan masyarakat, serta menaikan tingkat perekonomian masyarakat Gunung Kidul.
“Harapan kami sebagai kalompok petani alpukat, semoga program ini dapat kita kembangkan bersama yang nantinya bisa meningkatkan perekonomian di desa wunung” ujar Kisyanto selalu ketua kelompok tani alpukat dan penerima manfaat.
https://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2025/03/Featured_Image_optimized_2000.png16322886IDBerday4https://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2024/11/logo-IB.pngIDBerday42025-03-03 04:32:082025-03-03 05:45:05Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Dompet Dhuafa dan ROIS OJK Launching Program Kampung Alpukat Gunung Kidul
BULUKUMBA – Dalam upaya meningkatkan perekonomian lokal dan kualitas hidup masyarakat, Dompet Dhuafa Sulawesi berkolabroasi dengan On The Way melaksanakan Launching Coffee Bike persembahan dari dana Zakat ROIS OJK pada Senin, 24/02/2025 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi & UMKM Bulukumba, Andi Esfar Tenri Sukki, serta anggota DPRD Bulukumba-sekertaris komisi 1 bapak Rudi Anggoro dan masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi & UMKM Bulukumba menyampaikan bahwa jargon UMKM saat ini adalah “UMKM Naik Kelas”, yang berarti meningkatkan kualitas, memperbanyak kolaborasi, dan meningkatkan kelas usaha. Hal ini sejalan dengan tujuan Launching Coffee Bike, yaitu meningkatkan perekonomian lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa sulawesi selatan, Pandu Heru Satrio menyampaikan bahwa pengelolaan zakat yang tepat sasaran dengan metode modern akan memberikan dampak yang signifikan dalam jangka panjang. “Kami berharap bahwa Launching Coffee Bike ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dana yang digunakan untuk pengadaan coffee bike serta pengoprasiannya berasal dari dana zakat yang dikelolah oleh ROIS OJK. Dana zakat ini digunakan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan Launching Coffee Bike ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan meningkatkan kualitas hidup para penerima manfaat di Bulukumba. (Harja)
https://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2025/03/OND05675_optimized_2000-scaled.jpg14492560IDBerday4https://indonesiaberdaya.org/wp-content/uploads/2024/11/logo-IB.pngIDBerday42025-03-03 03:30:002025-03-03 03:43:35Launching Coffee Bike di Kabupaten Bulukumba, Membangun Ekonomi Lokal dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat