Program Pertanian
Kampung Alpukat
DESKRIPSI PROGRAM
Program kampung alpukat merupakan program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas (comdev) di sektor budidaya alpukat dalam rangka penguatan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan antisipasi dampak perubahan iklim yang berlokasi di Desa Wunung, Kec. Wonosari, Kab. Gunungkidul.
Pemberdayaan budidaya alpukat ini berfokus pada pembuatan kebun percontohan yang akan digunakan sebagai lab untuk mendapatkan varietas unggul dari alpukat yang akan dikembangkan. Selain itu juga diberikan bantuan berupa intensifikasi pohon alpukat eksisting agar produktivitas meningkat, serta pendampingan pada pemasaran produk dengan tujuan peningkatan pendapatan petani penerima manfaat.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Pemberdayaan petani melon berfokus pada pendampingan budidaya tanaman melon serta pendampingan pada pemasaran produk utama Melon Premium dengan tujuan memberikan peningkatan pendapatan tambahan petani melon binaan.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki target dampak yang berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil produksi tanaman melon dengan penambahan 2 GH dengan ukuran masing-masing GH seluas 350 m2 untuk 1.300 pohon melon. Dalam 1 pohon dapat menghasilkan 1-2 buah melon dengan bobot rerata 1,2 kg dan tingkat kemanisan brix mencapai 15. Peningkatan pendapatan tambahan penerima manfaat dengan harga jual melon Rp 35.000 – 48.000 per kg. Sebanyak 4 Penerima Manfaat dari SMKN 2 Slawi dan 3 dari 234 santri dhuafa Ponpes Al Amiriyah terampil di Bidang Pertanian Budidaya Tanaman Melon. Dan pengembangan pertanian melon premium di kawasan Tegal.
Agroeduwisata Melon Premium
DESKRIPSI PROGRAM
Merupakan program pengentasan kemiskinan dalam bentuk pemberian paket pemberdayaan ekonomi siswa SMK pertanian yang berasal dari keluarga miskin/dhuafa dan pemberdayaan kemandirian ekonomi pondok pesantren melalui budidaya melon premium guna memaksimalkan layanan pendidikan untuk anak-anak yatim/dhuafa.
Budidaya melon premium di Kabupaten Tegal diinisiasi oleh seorang local leader, petani melon bernama Akhmad Otong Turmudi atau biasa disapa mas Mudi bekerjasama dengan Rumah Sosial Kutub, sebuah Lembaga zakat tingkat provinsi yang berbasis di Jakarta Selatan.
Dalam upaya pengembangan potensi melon premium maka perlu dilakukan ekstensifikasi budidaya dengan memperbanyak greenhouse dan memperbanyak penerima manfaat program. Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Rumah Sosial Kutub mengembangkan dua green house yang berlokasi di Pondok Pesantren Al Amiriyah dan SMKN 2 Slawi.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Pemberdayaan petani melon berfokus pada pendampingan budidaya tanaman melon serta pendampingan pada pemasaran produk utama Melon Premium dengan tujuan memberikan peningkatan pendapatan tambahan petani melon binaan.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki target dampak yang berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil produksi tanaman melon dengan penambahan 2 GH dengan ukuran masing-masing GH seluas 350 m2 untuk 1.300 pohon melon. Dalam 1 pohon dapat menghasilkan 1-2 buah melon dengan bobot rerata 1,2 kg dan tingkat kemanisan brix mencapai 15. Peningkatan pendapatan tambahan penerima manfaat dengan harga jual melon Rp 35.000 – 48.000 per kg. Sebanyak 4 Penerima Manfaat dari SMKN 2 Slawi dan 3 dari 234 santri dhuafa Ponpes Al Amiriyah terampil di Bidang Pertanian Budidaya Tanaman Melon. Dan pengembangan pertanian melon premium di kawasan Tegal.
Melon Hidroponik Langensari
DESKRIPSI PROGRAM
Program pemberdayaan petani Melon hidroponik dengan pelibatan Masyarakat sebagai pengelolaan Green House dan penguatan market komoditas Budidaya Tanaman Melon dengan sistem Hidroponik dalam Greenhouse memiliki kualitas hasil panen yang lebih unggul dibandingkan dengan melon yang ditanam secara konvensional di areal pertanian terbuka. Di Desa Kujangsari dan Desa Bojongkantong, Kec. Langensari, Kota Banjar, terdapat usaha pertanian budidaya tanaman melon hidroponik yang dikembangkan oleh anak muda bersama masyarakat. Tanaman melon hidroponik dibudidayakan dengan metode
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Skema intervensi dari program Melon Hidroponik Langensari terdiri dari 3 aspek yaitu produk, market, dan kelembagaan lokal. Dalam aspek produk, intervensi meliputi penambahan 3 greenhouse baru yang luasnya masing-masing 350 m2, penambahan jumlah penerima manfaat sebanyak 10 petani, dan inisiasi brand Desa Wisata Melon Langensari. Dari sisi market, respon market retail sangat bagus sehingga masa penjualan saat panen hanya 4 hari, dilakukan ekspansi market dalam bentuk eduwisata. Sementara itu, intervensi dalam kelembagaan lokal dilakukan dengan penguatan fungsi kelembagaan lokal sebagai pengelola unit usaha bersama masyarakat, membuka jaringan market dan inisiasi kelembagaan lokal yang melakukan proses pendampingan ke petani agar produktifitas tumbuh.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki dua target dampak utama. Pertama, target dampak finansial yang fokus pada peningkatan pendapatan petani sebanyak 2 juta rupiah/bulan dan peningkatan produktivitas pertanian Melon Target omset 38 juta/siklus/GH.
Kedua, target dampak sosial. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam mengelola pertanian Melon. Adanya kelembagaan lokal yang dapat mengelola pengembangan unit revenue. Bertambahnya jaringan rantai pasok produksi dan market. Serta menguatnya Sustainabilitas program dengan memastikan distribusi nilai ekonomi yang merata bagi semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok Pertanian Melon.
Program Pemberdayaan Gula Aren
DESKRIPSI PROGRAM
Program ini dimulai dengan pembentukan kelompok tani hutan aren tahun 2020. Dikelola dengan konsep green business yang tidak hanya fokus pada aspek produksi, tapi juga mengelola secara maksimal dari hulu sampai hilir. Pada aspek product development aktivitas fokus pada memperbaiki tata cara produksi gula aren sehingga bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Pada aspek market development aktivitas yang dilakukan adalah memperluas akses pasar yang dapat menyerap produk secara optimal.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
YWIB menjalankan program ini focus pada 4 intervensi utama yaitu pengembangan kualitas produk melalui pendampingan dan capacity building. Kedua, melakukan proses pengembangan pasar untuk memastikan keterserapan secara optimal dari produk yang dihasilkan oleh para petani. Ketiga, memberikan dukungan aset produksi yang dibutuhkan dalam proses pengolahan gula aren. Keempat, menginisiasi kelembagaan lokal, koperasi petani penderes aren, yang akan mengampu fungsi konsolidasi seluruh penerima manfaat program.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki dua target dampak utama. Pertama, target dampak finansial yang fokus pada Peningkatan harga jual dari 4000/keping menjadi 5000/keping. Peningkatan produktivitas dari 2 Ton menjadi 5 Ton/bulan. Inisiasi unit revenue baru dalam bentuk AgroEduwisata Aren Organik.
Kedua, target dampak sosial. Terlibatnya lebih dari 50 petani aren sebagai penerima manfaat. Menguatnya kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan lokal. Bertambahnya jaringan rantai pasok produksi dan market. Menguatnya sustainabilitas program dengan memastikan distribusi nilai ekonomi yang merata bagi semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok Gula Aren.
Desa Kopi Muntea
DESKRIPSI PROGRAM
Kopi telah ditanam sejak lama di Desa Bonto Lojong. Namun demikian, dikarenakan harga beli pedagang yang tidak menentu dan hasil dari tanaman jangka pendek yang lebih menjanjikan, sehingga tanaman kopi mulai ditebang dan diganti dengan tanaman hortikultura, seperti kentang, kol, bawang merah, dll. Data dari Penyuluh Pertanian di Desa Bonto Lojong menyebutkan bahwa luas kebun kopi saat ini tidak kurang 50 hektar.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Program Desa Kopi Muntea melibatkan beberapa aspek dalam skema intervensinya. Pertama, penyediaan Aset. Petani Kopi yang terlibat dalam program ini akan diberikan bantuan modal berupa pembangunan infrastruktur pendukung pengolahan pasca panen. Petani juga akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam hal perawatan kebun, teknik pemetikan, dan varian proses pengolahan pasca panen agar memiliki kapasitas dalam pengolahan pasca panen dengan output produk Green Bean. Dilakukan juga proses replanting untuk peningkatan produktivitas lahan. Kedua, penguatan jaringan pasar dengan menginisiasi rumah kopi, bertindak sebagai off taker dan mengolah kopi dari petani. Serta menghindarkan petani dari skema jual beli yang cenderung ghoror. Ketiga, inisiasi kelembagaan lokal dengan penguatan fungsi sebagai offtaker, pengolahan kopi pasca panen, dan jaringan market. Selain itu, penguatan peran kelembagaan lokal dalam proses pendampingan ke petani, agar produktifitas tumbuh.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki dua target dampak utama. Pertama, dampak finansial berupa peningkatan pendapatan petani dari proses pengolahan Red Cherry menjadi Green Bean. Peningkatan produktivitas kebun Kopi dan kepastian harga komoditas bagi petani. Inisiasi unit revenue baru dalam bentuk rumah Roasting dan Eduwisata Kopi.
Kedua, dampak sosial berupa peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan tanaman kopi, yang awalnya langsung melakukan penjualan, kini mulai memproses untuk meningkatkan value dari produk. Tercipta lapangan kerja, seperti pemandu wisata yang akan diberdayakan dari masyarakat lokal dalam unit bisnis ekoeduwisata
Desa Kopi Kahayya
DESKRIPSI PROGRAM
Kopi Kahaya diintervensi oleh Dompet Dhuafa di 2015 melalui skema Grant Making. Program ini terus bertumbuh hingga saat ini. Skema program pemberdayaan Dompet Dhuafa pada era sebelum 2018 yang menggunakan pola exit program, membuat relasi antara kelompok petani Kopi Kahaya dengan Dompet Dhuafa tidak berkelanjutan. Saat ini dilakukan penguatan sumber daya manusia serta fasilitas pendukung program dari hulu hingga ke hilir. Di hulu yaitu pengembangan proses pasca panen dengan pengadaan green house dan ekowisata dengan pengadaan fasilitas glamping. Sedangkan di hilir untuk pengembangan bisnis dan serapan tenaga kerja akan melakukan scale up untuk unit coffee bike yang bisa dijalankan oleh mustahik. Serta pengembangan inovasi akan mengadakan fasilitas coffee lab untuk research and development product serta training barista dan hospitality melalui coffee lab.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Skema intervensi pada program Desa Kopi Kahayya ini fokus dalam 3 aspek. Pertama, Produk. Meliputi, Penyediaan Aset, Petani Kopi diberikan bantuan modal berupa pembangunan infrastruktur pendukung pengolahan pasca panen; Pelatihan dan pendampingan petani dalam hal perawatan kebun, teknik pemetikan, dan varian proses pengolahan pasca panen; Mendorong petani untuk memiliki kapasitas dalam pengolahan pasca panen dengan output produk Green Bean; Melakukan proses replanting untuk peningkatan produktivitas lahan. Menginisiasi agrowisata sebagai unit revenue baru. Kedua, Market. Memperluas akses pasar green bean dan Memperkuat hilirisasi kopi melalui pemberdayaan gerobak kopi. Ketiga, Kelembagaan Lokal. Meliputi, Inisiasi kelembagaan lokal; Penguatan fungsi kelembagaan lokal sebagai offtaker, pengolahan kopi pasca panen, dan jaringan market; Penguatan peran kelembagaan lokal dalam proses pendampingan ke petani, agar produktifitas tumbuh.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki dua target dampak utama. Pertama, dampak finansial berupa
peningkatan harga komoditas kopi dari Rp 3.000/kg menjadi Rp 12.500-15.000/kg. Terdapat tambahan pendapatan petani kopi senilai Rp 1.500.000/bulan setelah produktivitas kopi optimal. Proyeksi peningkatan produktivitas dari 250 kg/Ha/Tahun menjadi 500-750 kg/Ha/tahun di Tahun 2025 dan 2 Ton/Ha/Tahun di tahun 2027.
Desa Kopi Kahayya
DESKRIPSI PROGRAM
Pertanian Kelapa merupakan program pemberdayaan petani kelapa yang diinisiasi oleh seorang local leader sejak tahun 2020 dengan brand merk Kulaku Indonesia. Kulaku Indonesia berfokus pada unit hilirisasi dengan memproduksi kelapa dan produk turunannya, termasuk Virgin Coconut Oil, nata de coco, Crude Coconut Oil, minyak RBD (Refined, Bleached and Deodorized), dan arang. Program kolaborasi Dompet Dhuafa dengan Local leader ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi petani kelapa sehingga memberikan tambahan pendapatan melalui skema lahan demplot dan pendampingan petani plasma serta memberikan pendampingan dalam bentuk pelatihan pada petani kelapa.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Skema intervensi program pertanian kelapa ini berfokus pada tiga aspek. Pertama, produk. Bagi 12 orang penerima manfaat plasma akan mendapat bantuan modal produksi berupa bibit, pupuk, dan kebutuhan lainnya. Penyediaan peralatan pendukung proses pengolahan pasca panen kelapa menjadi produk turunan berupa Virgin Coconut Oil (VCO), serta pelatihan teknis budidaya tanaman kelapa dan kegiatan olahan produk pasca panen. Kedua, akan dilakukan ekspansi market. Ketiga, inisiasi kelembagaan koperasi petani kelapa beserta penguatan fungsinya sebagai offtaker dan jaringan market. Selain itu, penguatan peran kelembagaan lokal dalam proses pendampingan ke petani kelapa, agar produktivitas tumbuh.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki dua target dampak utama. Pertama, dampak finansial berupa peningkatan harga jual kelapa dari Rp 1.500 – 1.800 per butir menjadi Rp 2.000 – 2.500 per butir. Terdapat tambahan pendapatan PM 1,5 UMK. Sebesar Rp 5,1 juta per bulan. Serta adanya peningkatan produktivitas dari 1.000 – 2.000 butir kelapa per tahun menjadi 8.000 butir kelapa dalam bisnis proses off farm (produksi VCO).
Kedua, dampak sosial berupa penambahan jumlah Penerima Manfaat dari eksisting 30 orang, bertambah 12 orang yang terlibat dalam unit usaha VCO dan on farm untuk peningkatan produktivitas hasil panen melalui support bibit dan pupuk. Menguatnya kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan lokal. Bertambahnya jaringan rantai pasok produksi dan market, serta menguatnya sustainabilitas program dengan memastikan distribusi nilai ekonomi yang merata bagi semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok kelapa.
Recovery Program Ekonomi – Budidaya Jamur Tiram
DESKRIPSI PROGRAM
Program Pengembangan Usaha Jamur Tiram di Desa Cibulakan Kabupaten Cianjur merupakan program recovery sektor ekonomi masyarakat pasca gempa pada tahun 2022 di Kabupaten Cianjur. Melalui pengembangan ekonomi berbasis komunitas (Community Based Development Program), Kelompok Tani Hutan Babakan (KTH Babakan), dengan pendekatan pemberdayaan kelompok, petani jamur dan kelompok masyarakat miskin bertujuan untuk meningkatkan penghasilan serta mendorong proses kemandirian ekonomi bagi penerima manfaat.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi yang dilakukan dalam program ini yaitu pendampingan, peningkatan kapasitas, dan pengembangan tata kelola kelompok untuk mendukung keberlanjutan usaha. Program ini memberikan dukungan dalam pengembangan kemampuan petani jamur KTH Babakan, khususnya dalam menjaga sirkulasi produksi dan budidaya. Selain itu, terdapat bantuan yang diberikan seperti modal, pelatihan, dan penyuluhan budidaya jamur tiram, disertai dengan pendampingan intensif untuk mengoptimalkan pengelolaan unit bisnis berbasis komunitas. Dukungan lain juga meliputi penyediaan infrastruktur berupa peralatan dan bahan baku yang diperlukan dalam proses pengolahan
TARGET DAMPAK
Terwujudnya kesejahteraan dan resiliensi ekonomi masyarakat Cibulakan pasca bencana (Desa Jamur Cibulakan yang mensejahterakan melalui unit usaha jamur inovatif dan inklusif).
Belimbing Tulungagung
DESKRIPSI PROGRAM
Program Petani Belimbing Berdaya adalah Program pemberdayaan petani melalui 2 aspek yaitu Pengembangan on farm berupa permodalan pertanian untuk meningkatkan produktivitas pohon belimbing yang semula kurang produktif dan tidak terurus menjadi lebih produktif dan bisa mencukupi kebutuhan pasar. Kedua, pengembangan off farm. Berupa pengembangan kapasitas SDM, kelembagaan, pemasaran dan pengembangan sektor wisata.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
YWIB menjalankan program ini fokus pada 5 intervensi utama yaitu penyediaan aset produksi berupa lahan untuk 20 orang petani penerima manfaat dengan masing2 petani mengelola lahan seluas 750 m2 (30 pohon belimbing). Kedua, memberikan bantuan modal kerja berupa pupuk, upah tenaga kerja (HOK), plastik pembungkus, peralatan pendukung (keranjang, timbangan dan gerobak atco), dan lainnya. Ketiga, memberikan pendampingan dan pembinaan guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi PM. Keempat, melakukan penguatan jaringan pasar. Kelima, membentuk kelembagaan lokal berbadan hukum koperasi
TARGET DAMPAK
Target dampak dari program ini mencakup penguatan kapasitas bagi 20 petani belimbing. Selain itu, adanya peningkatan pendapatan para petani minimal sebesar 50% atau setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) setempat. Serta terdapat pembentukan dan penguatan kelembagaan koperasi petani.
Agroeduwisata DD Farm Banten – Budidaya Seledri Hidroponik
DESKRIPSI PROGRAM
Program ini merupakan rancangan reorientasi program dari DD Farm yang awalnya peternakan, menjadi Agroeduwisata yang diawali dengan modifikasi fungsi 2 buah kandang (kandang A dan B) menjadi greenhouse untuk budidaya sayur (Seledri) seluas 2000 m2. Target utama agroeduwisata ini adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat (mustahik) berbasis sumberdaya lokal yang berdampak kuat dan berkelanjutan serta sarana edukasi dan riset bagi sekolah, kampus dan masyarakat umum.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi yang diberikan yaitu pelatihan & pendampingan terkait greenhouse serta produksi sayur dan buah, dukungan peningkatan kualitas aset produksi dalam bentuk perbaikan kandang, penguatan modal kerja untuk memastikan proses produksi optimal, serta pelatihan & pendampingan terkait pengembangan pasar.
TARGET DAMPAK
Program ini memiliki dua target dampak utama. Pertama, dampak finansial berupa peningkatan kualitas dan kapasitas SDM. Terbentuknya sarana edukasi dan penelitian bagi sekolah, perguruan tinggi, perusahaan dan masyarakat umum. Serta adanya indeks pembangunan pendidikan dan kesehatan masyarakat
Kedua, dampak finansial berupa peningkatan pendapatan mustahik yang diupayakan mencapai setara dengan Had Kifayah. Serta pertumbuhan omset dan revenue unit usaha Masyarakat.
Program Peternakan
DD Farm
DESKRIPSI PROGRAM
Merupakan program Dompet Dhuafa di bidang peternakan, khususnya peternakan domba, yaitu peternakan domba-kambing yang berbasis sumberdaya zakat, wakaf, dan investasi murni dengan skema pengelolaan bisnis profesional, melibatkan mustahik sebagai unsur utama proses produksi dan pengembangan peternak plasma. Tujuan DD Farm diantaranya untuk sarana pengembangan peternakan sebagai pusat produksi & edukasi, pengembangan kapasitas mustahik dalam pengelolaan peternakan secara professional, serta sebagai Market Hub. Saat ini, DD Farm tersebar di 9 titik, 3 di pulau Sumatra, 5 di pulau Jawa dan 1 di pulau nusa Tenggara.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi YWIB dalam menjalankan program ini yaitu penyediaan sarana-prasarana peternakan berupa kandang, Gudang pakan, kantor, dan sarana pendukung lainnya untuk operasional DD Farm, serta pengadaan modal kerja berupa ternak domba, pakan, vitamin & obat-obatan, dll.untuk jalannya proses produksi, selain itu intervensi di aspek pasar melalui program THK (Tebar Hewan Kurban) Dompet Dhuafa.
TARGET DAMPAK
Dampak finansialnya yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan dari kegiatan peternakan dengan estimasi penghasilan Rp 2 Juta /Bulan/PM, serta bertumbuhnya aset yang dikelola oleh para penerima manfaat. Dampak sosial dari program ini yaitu meningkatnya kompetensi mustahik dalam pengelolaan
Ayam Bahagia & Ayam Buras Yogyakarta
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
Ayam Organik Tasikmalaya
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
Pengembangan Kawasan Lebah Madu
DESKRIPSI PROGRAM
Peternak Lebah Apis mellifera binaan di Desa Ketindan, Kab.Malang dan Desa Alasbuluh, Kab. Banyuwangi, Prov. Jawa Timur selama ini melakukan “migratory beekeeping”, yaitu perpindahan koloni lebah untuk mendapatkan nektar, sehingga bisa memproduksi madu dengan karakteristik tertentu. Ini dilakukan saat bulan Juni-November (Musim Panas). Kemudian akan kembali ke tempat masing-masing saat masa paceklik (musim hujan) Desember-Mei untuk mempertahankan koloni lebah dengan diberi pakan tambahan berupa gula.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi YWIB dalam menjalankan program ini yaitu bantuan modal produksi (pinjaman non-riba) berupa pakan tambahan saat masa paceklik ke 10 penerima manfaat, penyediaan sarana produksi (baju, topi pelindung, boots, dll), peralatan QC & proses madu (refractometer, ekstraktor), dan Penataan kawasan eduwisata lebah madu
TARGET DAMPAK
Dampak finansialnya yaitu agar peternak lebah madu terhindar dari jeratan utang riba dengan modal pinjaman rata – rata senilai Rp 17 Juta per PM, serta memiliki aset kelolaan eduwisata lebah madu senilai Rp 50 Juta, & peratalan pendukung panen madu senilai Rp 14 Juta. Dampak sosial dari program ini yaitu peternak semakin sadar bahaya utang riba & menguatnya kelompok peternak lebah madu dalam mengakses pinjaman non-riba
Peternakan Kelinci
DESKRIPSI PROGRAM
Natura Agro farm adalah peternakan yang fokus pada budidaya kelinci mulai dari pembibitan, penggemukan kelinci dan produksi pakan dengan jenis kelinci nzw, hycole (penggemukan). Komoditas yang dihasilkan yaitu bibit kelinci pedaging bobot 0,8-1,2 kg umur 2 bulan dipasarkan kepada bakul kelinci, sebagian menjadi bakalan untuk penggemukan dengan produk filet daging kelinci, dan pakan kelinci bentuk pelet untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi YWIB dalam menjalankan program ini yaitu pembangunan kandang kelinci serta peralatan pendukung lainnya (tempat minum, tandon air) & modal kerja untuk satu siklus terdiri dari induk kelinci sejumlah 50 ekor, pakan kelinci, serta vitamin & obat-obatan.
TARGET DAMPAK
Dampak finansialnya yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan dari usaha ternak kelinci yang dikelola dengan estimasi pendapatan Rp 1 – 2 Juta /bulan. Dampak sosial dari program ini yaitu promosi prospek usaha budidaya kelinci dan keunggulannya.
Budidaya Cacing Tanah
DESKRIPSI PROGRAM
Budidaya cacing sangat menguntungkan dari segi ekonomis maupun pelestraian lingkungan. Dalam seluruh daur hidup budidaya cacing semuanya bermanfaat dalam menjaga keseimbangan lingkungan yang holistik. Pakan cacing dapat memanfaatkan limbah organik seperti limbah media budidaya jamur, ampas tahu, kotoran sapi, serbuk kayu, batang pisang, dan pelepah sawit yang banyak tersedia di kebun sawit sekitar Tenayan. Pakan tersebut sekaligus menjadi media bagi cacing untuk hidup. Jenis cacing yang dibudidayakan adalah African Night Crawler, Lumbricus rubellus, dan Eisenia Foetida (cacing tiger). Limbah media tempat hidup itu diurai oleh cacing kemudian bisa menjadi revenue tambahan yang dihasilkan dari budidaya cacing tanah yaitu pupuk kascing.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi YWIB dalam menjalankan program ini yaitu bantuan sarana produksi budidaya cacing tanah berupa bak cacing tanah, 50 kg bibit cacing tanah, media ternak cacing tanah seperti baglog jamur maupun solid sawit dan pakan cacing tanah selama 4 bulan (siklus-1).
TARGET DAMPAK
Dampak finansialnya yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan tambahan dari usaha budidaya cacing tanah. Dampak sosial dari program ini yaitu bertambahnya jumlah pembudidaya cacing tanah dari 3 orang menjadi 7 orang dengan estimasi pendapatan Rp 500 ribu – 2 Juta /bulan/PM, bertambahnya wawasan masyarakat sekitar akan manfaat budidaya cacing tanah baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.
Kampung Susu Lawu
DESKRIPSI PROGRAM
Program Agrowisata Kampung Susu Lawu Singolangu telah menjadi inisiatif yang signifikan sejak tahun 2019, dengan fokus utama pada transformasi kawasan menjadi sebuah destinasi wisata yang ramah pengunjung. Program Kawasan Singolangu berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten Magetan dalam pengembangan Kawasan produksi susu (peternakan sapi perah) dan destinasi wisata.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Skema program yang akan dilakukan mengoptimalkan kegiatan Agrowisata KSL Singolangu, diantaranya penyediaan & perbaikan aset, peningkatan produktivitas ternak, aktivasi kegiatan produksi susu, penguatan kelompok pengelola unit peternakan, dan pengembangan market.
TARGET DAMPAK
Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan dapat berdampak pada beroperasinya unit peternakan yang dapat menunjang kegiatan agrowisata KSL Singolangu, bertambahnya penghasilan penerima manfaat pengelola unit peternakan agrowisata KSL Singolangu, terjadi efisiensi produksi, menguatnya kapasitas penerima manfaat dalam pengelolaan peternakan secara profesional, Terjaminnya suplai bahan baku/produk untuk dipasarkan, dan meningkatnya omset&kapasitas penerima manfaat dalam pengelolaan unit peternakan secara profesional.
Lahan Hijauan dan Industri Pakan
DESKRIPSI PROGRAM
Program Lahan Hijauan dan Industri Pakan di wilayah Gunung Kidul ini diinisiasi atas data kebutuhan pakan program peternakan di wilayah Jogjakarta yang mencapai 53 Ton setiap bulan. Dengan potensi lahan seluas 2 Ha milik Pondok Modern Al Falah yang bisa dioptimalkan untuk penanaman hijauan (jagung), diharapkan program dapat memberikan tambahan biaya operasional pesantren sekaligus memenuhi kebutuhan pakan.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Skema program yang akan dilakukan, menerapkan pola close loop antara pertanian dengan peternakan. Pertanian memproduksi material pakan, lalu diolah menjadi pakan ternak. Aktivitas utama program dikelompokkan kedalam 3 aspek. Pertama, dukungan aset produksi, meliputi penyediaan sarana produksi pertanian dan penyediaan alat produksi pengolahan pakan. Kedua, pengembangan kapasitas, yaitu pendampingan proses produksi dan penguatan kelompok petani. Ketiga, serapan pasar, melalui keterhubungan program dengan captive market DD Farm dan pengembangan market eksternal.
TARGET DAMPAK
Penerima manfaat dari pengembangan lahan hijauan dan industri pakan ini adalah Pesantren (64 Santri), 4 Petani, dan 3 Pengolah Pakan. Implementasi program ini akan menghadirkan manfaat, setidaknya bagi 3 pihak. Pesantren, mendapatkan dukungan sumberdaya dari 2 sumber. Pertama adalah revenue dari on farm dan pencacahan hijauan. Kedua, adalah revenue dari bagi hasil penjualan hijauan packed. Masyarakat, mendapatkan penghasilan dari keterlibatan dalam produksi on farm dan off farm. DD Farm, mendapatkan manfaat atas ketercukupan pakan ternak dengan harga yang kompetitif dan mendapatkan revenue dari bagi hasil dari penjualan hijauan packed.
Unit Peternakan & Pengolahan Susu Koppontren Darul Fallah
DESKRIPSI PROGRAM
Pesantren Darul Fallah memiliki Unit Peternakan dan Pengolahan Susu (UPPS). Selain sebagai penopang ekonomi pondok pesantren, UPPS juga sebagai media pembelajaran bagi para santri. Potensi market yang besar dan kebermanfaatan UPPS Darul Fallah bagi media pembelajaran santri yang mayoritas termasuk santri dhuafa, mendorong Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya untuk mengembangkan UPPS Pondok Pesantren Darul Fallah yang berlokasi di Ciampea, Bogor ini. UPPS Darul Fallah harapannya dapat menjadi model peternakan sapi perah dengan intervensi hulu hilir milik masyarakat.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi YWIB dalam menjalankan program ini yaitu bantuan renovasi kandang, penambahan peralatan pendukung seperti mesin pasteurisasi, serta penambahan Market Channel berupa Booth DaFa Milk & Sobat DaFa (Sales Canvasser).
TARGET DAMPAK
Dampak finansialnya yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan dari penjualan produk berupa susu pasteurisasi maupun yoghurt dari Booth DaFa Milk maupun Sobat DaFa dengan estimasi pendapatan Rp 2 – 4 juta /bulan/PM. Dampak sosial dari program ini yaitu bertambahnya wawasan masyarakat akan pentingnya konsumsi susu & yoghurt serta meningkatnya kualitas sarana belajar para santri & masyarakat sekitar.
Program Perikanan
Budidaya Ikan Gurame
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
Budidaya Udang Vaname
DESKRIPSI PROGRAM
Kawasan Kab. Serang bagian utara memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya perikanan khususnya udang vaname. Tambak – tambak udang konvensional milik warga produktivitasnya rendah dikarenakan cemaran limbah pabrik. Permintaan udang vaname terus mengalami peningkatan, namun suplai saat ini baru dapat memenuhi sebanyak 1/3 dari permintaan. Budidaya Udang Vaname dengan sistem bioflok merupakan upaya efisiensi biaya produksi & meningkatkan hasil panen yang optimal
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi YWIB dalam menjalankan program ini yaitu penyiapan infrastruktur kolam bioflok beserta sarana pendukung lainnya (peralatan, sewa lahan, dll) dan bantuan modal kerja 1 siklus (90 hari) terdiri dari bibit udang, pakan, obat-obatan, dll)
TARGET DAMPAK
Dampak finansialnya yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan dari penjualan produk udang vaname dengan estimasi pendapatan Rp 1,7 – 1,9 Juta /bulan/PM. Dampak sosial dari program ini yaitu terlibatnya 4 orang penerima manfaat dalam pengelolaan usaha budidaya udang vaname, serta mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan kolam yang terbengkalai untuk budidaya udang vana
Program UMKM
Kantin Kontainer
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
Pemberdayaan Anyaman Pandan
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
Philantrokopi
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
Madaya Trubus
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
BAGEUR
DESKRIPSI PROGRAM
Info Selengkapnya
INTERVENSI
TARGET DAMPAK
Pengembangan UMKM Kerupuk Gurita
DESKRIPSI PROGRAM
Mata pencarian utama masyarakat di Pulau Aceh adalah nelayan. Pulau Aceh dikenal karena kekayaan alam lautnya yang melimpah salah satunya gurita. Selama ini, gurita dari Pulau Aceh hanya dijual dalam bentuk mentah dan dikeringkan menjadi gurita asin yang dijual di seputaran Pulau Aceh dan Luar Pulau Aceh. Di sisi lain, banyak pihak yang sudah fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pulau Aceh mulai dari pembangunan fasilitas pariwisata, pembukaan area wisata baru, serta kuliner khas Aceh. DD Aceh juga ikut ambil bagian dalam perkembangan berkelanjutan di Pulau Aceh dengan melihat potensi sumber daya alam lokal yaitu gurita. DD Aceh mencari inovasi pangan olahan gurita yang bisa tahan lama dan dapat dibawa oleh para wisatawan sebagai oleh – oleh khas Pulau Aceh, sehingga tercetuslah ide kerupuk gurita.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Intervensi YWIB dalam menjalankan program ini yaitu bantuan pengadaan sarana produksi seperti freezer, mesin penggiling daging, mesin pembuat adonan, kompor kuali besar, serta penyediaan modal kerja untuk 1 siklus yaitu gurita segar, tepung tapioka, serta bumbu lainnya.
TARGET DAMPAK
Dampak finansialnya yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan tambahan dari penjualan produk berupa kerupuk gurita dengan estimasi pendapatan Rp 1 – 1,3 Juta /bln/PM. Dampak sosial dari program ini yaitu bertambahnya penerima manfaat dari 3 orang menjadi 6 orang, promosi produk olahan gurita yaitu kerupuk gurita sebagai oleh – oleh khas Aceh
Desa Wisata Lestari Alam
DESKRIPSI PROGRAM
YWIB mendukung pengembangan kegiatan wisata minat khusus trekking yang dirintis Ritno Kurniawan dan kawan-kawannya pada tahun 2013. Kegiatan ini melibatkan masyarakat, dengan memberdayakannya sebagai pemandu wisata. Keberadaan Air Terjun Nyarai di Padang Pariaman, menjadikannya Wisata Unggulan di Kab. Padang Pariaman, dan di Sumbar menjadi wisata minat khusus atau petualangan yang sering dikunjungi.
Pada tahun 2023, YWIB memberikan dukungan pengembangan wisata desa dengan menginisiasi camping ground di Salibutan, Lubuk Alung, Pariaman, Sumatera Barat.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
Program ini memberikan dukungan komunitas anak muda penggerak wisata desa dalam bentuk sumberdaya untuk pengembangan destinasi berupa glamping dan camping ground. Selain itu, skema program yang diimplementasikan juga mendorong penguatan kelembagaan lokal yang ada. Geliat wisata desa di beberapa wilayah Sumatera Barat ditangkap sebagai peluang dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat desa.
TARGET DAMPAK
Dengan diimplementasikannya program ini, diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Salibutan, Lubuk Alung. Penambahan sarana akomodasi penginapan bagi pengunjung dalam bentuk glamping dan camping ground membuka ceruk layanan/produk baru yang ditawarkan ke publik. Dampak lanjutannya adalah perputaran ekonomi yang semakin besar dan penguatan UMKM di wilayah desa.
Program Pengembangan UMKM di wilayah IKN
DESKRIPSI PROGRAM
Program pengembangan UMKM di wilayah sekitar Ibukota Nusantara. Program ini diinisiasi atas potensi perkembangan ekonomi sebagai dampak dari pembangunan Ibukota Nusantara. Terdapat 2 lokasi utama, pertama di alun-alun Desa Bukit Raya dan Pusat Kuliner di jalan utama Sepaku.
Info Selengkapnya
INTERVENSI
YWIB menjalankan program ini dengan fokus pada upaya penguatan usaha masyarakat melalui beberapa skema program. Pertama, dukungan aset produksi. Penerima Manfaat mendapatkan bantuan perbaikan sarana prasarana usaha. Kedua, penguatan kapasitas/skill produksi. Ketiga, pengembangan market yang akan berdampak pada penumbuhan omset usaha. Keempat, inisiasi kelembagaan lokal yang akan menjadi ruang bagi seluruh pelaku usaha untuk saling terhubung dan terkonsolidasi.
TARGET DAMPAK
Program ini menjangkau 30 Penerima Manfaat pelaku UMKM di sekitar kawasan IKN. Dengan implementasi program ini, diharapkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan usaha bisa terus bertumbuh. Dampak turunannya adalah omset usaha yang berkembang, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tentang Kami
Indonesia Berdaya adalah Mitra Pengelola Program Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa
Kantor Kami
Puri Paso, Rumah No.5 lt.2
Jl. Paso No.1, RT.5/RW.4, Jagakarsa, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12620
Categories
Jam Pelayanan
Mo-Fr: 8:00-17:00 WIB
Sa: closed
So: closed