BANDAR LAMPUNG – Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan UPZDK Permata Bank Syariah dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) program beasiswa kewirausahaan yang digulirkan di kampus ITERA pada Kamis, 09/10/2025. Kerja sama ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi berbasis zakat produktif.

Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Kampus ITERA Bandar Lampung. Ini menandai dimulainya program Kantin Kontainer – sebuah inisiatif inovatif dalam pendayagunaan dana zakat untuk mendukung inkubasi bisnis mahasiswa, serta membantu masyarakat kurang mampu melalui pendekatan pelatihan, pendampingan, dan penyediaan fasilitas usaha kantin berbasis kontainer.

proses penandatanganan PKS Tripartit Kantin Kontainer

Program Beasiswa Kantin Kontainer ini bertujuan untuk menciptakan ruang bertumbuh bagi mahasiswa di Provinsi Lampung, khususnya ITERA. Melalui pelatihan kewirausahaan, pendampingan manajerial, hingga praktik langsung dalam pengelolaan kantin modern, program ini diharapkan mencetak entrepreneur muda tangguh yang mandiri secara ekonomi. Penerima Manfaat langsung dalam program ini terdiri dari 2 jenis yakni 5 mahasiswa dan 1 ibu kantin. Syarat utama penerima manfaat program ini adalah termasuk golongan dhuafa (8 asnaf zakat), memiliki ketertarikan di dunia entrepreneurship.

Dalam sambutannya, Ir. Arif Rohman, S.T., M.T., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum ITERA, menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi ini.

“Kami menyambut baik hadirnya program Kantin Kontainer sebagai bagian dari ekosistem kewirausahaan kampus. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi tentang membentuk karakter dan keberdayaan mahasiswa. Terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan UPZDK Permatabank Syariah  atas kepercayaannya kepada ITERA, ujarnya.”

Wakil rektor bidang Keuangan dan Umum, Ir. Arif Rohman, S.T., M.T. menyampaikan sambutannya

Sementara itu, Etika Setiawanti, Direktur Resource and Mobilization Dompet Dhuafa, menyoroti urgensi program ini dalam menghadapi tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi.

“Kami berharap, semoga dengan adanya program kantin kontainer ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa dalam mengasah kemampuan berwirausaha sejak di bangku kuliah, sehingga ketika lulus nanti, mereka sudah memiliki pola pikir wirausahawan, dimana mereka tak hanya menjadi pekerja, tetapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pada akhirnya kebermanfaatan dana zakat/infak yang telah mereka terima dapat terus bergulir kepada lebih banyak orang. Begitulah semangat kebermanfaatan yang selalu menjadi nilai dari program–program pemberdayaan Dompet Dhuafa” Papar Etika.

Etika Setiawanti, Direktur Resource and Mobilization Dompet Dhuafa menyampaikan sambutan

UPZDK Permatabank Syariah sebagai donatur dari program ini menyampaikan bahwa keterlibatan mereka merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan sosial berkelanjutan melalui pengelolaan zakat yang akuntabel dan berdampak.

“Kami melihat program ini sangat strategis dalam menumbuhkan semangat entrepreneurship sejak dini, sekaligus menjadi model sinergi pengelolaan zakat produktif yang bisa direplikasi di daerah lain. Kami berharap setelah ditandatanganinya PKS ini, program Kantin Kontainer dapat segera direalisasikan di ITERA sehingga dapat langsung dinikmati oleh para mahasiswa sebagai penerima manfaat” ujar Andri Yusfiana, Division Head, Sharia Sales & Distribution Permatabank Syariah.

Sejak 2023, kerja sama antara UPZDK PermataBank Syariah dan Dompet Dhuafa telah menghadirkan tujuh kantin kontainer di berbagai kampus di Indonesia, termasuk ITERA sebagai lokasi ke-5.

Andri Yusfiana, Division Head, Sharia Sales & Distribution Permatabank Syariah memaparkan sambutannya

Setelah sambutan dari perwakilan ketiga pihak, dilanjutkan dengan sesi diskusi mendalam terkait masukan maupun detail pelaksanaan realisasi kantin kontainer. Pihak ITERA menyampaikan bahwa pembangunan kantin kontainer perlu memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan. Bahkan pihak kampus juga bersedia memberikan tim ahli sipil dan bangunan jika dibutuhkan sebagai konsultan dalam proses pembangunan kantin kontainer ini. 

Nandrianto Suparno, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung menyambut baik tawaran dari pihak kampus ITERA dan menyampaikan bahwa seluruh pengadaan akan dilakukan di wilayah Lampung.

“Proses pengadaan seluruhnya akan dilakukan di wilayah Lampung, kami sudah memiliki rekanan untuk proses pengadaan dan karoseri dari kantin kontainer ini. Sebab, ini bukan kantin kontainer pertama yang kami buat, sebelumnya program kantin kontainer sudah pernah kami inisiasi di UIN Raden Intan Lampung dan sampai saat ini programnya berjalan sangat baik dan terbukti memberikan kebermanfaatan tak hanya bagi mahasiswa tapi juga bagi kampus karena berdampak baik terhadap akreditasi kampus. Kami percaya bahwa zakat tidak hanya untuk konsumtif, tetapi bisa menjadi produktif. Kantin Kontainer ini adalah contoh nyata bagaimana dana zakat dapat bertransformasi menjadi alat pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujar Nandrianto Suparno, Pimpinan Dompet Dhuafa Lampung.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Nandrianto Suparno menyampaikan detail program kantin kontainer pada sesi diskusi

Penandatanganan PKS Tripartit ini menjadi tonggak awal sinergi antara sektor pendidikan, filantropi, dan korporasi dalam mengakselerasi program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, Kantin Kontainer diharapkan mampu menjadi pemberdayaan yang membawa manfaat luas dan berkelanjutan.

BOGOR – Kawasan Madaya Zona Madina menyelenggarakan event Manasik Haji berkolaborasi dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) pada Kamis, 09/10/2025 di Parung, Bogor. Kolaborasi event yang dihadiri oleh 1.500 orang ini merupakan salah satu ihtiyar untuk menghadrikan keramaian di kawasan dengan harapan meningkatnya pendapatan pelaku UMKM binaan serta membuka peluang pasar yang lebih luas untuk penerima manfaat.

Indonesia Berdaya mengulirkan program sektor UMKM di Kawasan Madaya Zona Madina yaitu Teras Madina, Rumah UMKM, dan Madina Bakery dengan memfasilitasi penerima manfaat melalui penyediaan modal usaha, pelatihan peningkatan kapasitas (capacity building), pendampingan usaha, serta perluasan jaringan pasar dengan salah satu ihtiyarnya adalah berkolaborasi dengan komunitas, lembaga, dan masyarakat untuk membuat event sehingga menghadirkan keramaian yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat sehingga bertambahnya pendapatan UMKM binaan. 

Peserta PAUD acara Manasik Haji di Kawasan Madaya Zona Madina pada kamis 09/10/2025..
Keramaian event manasik haji PAUD di Kawasan Madaya Zona Madina pada Kamis, 09/10/2025.

Nur Imam Syaputra, selaku monitoring dan implementasi program Indonesia Berdaya menjelaskan bahwa Kawasan Madaya Zona Madina ditargetkan mengadakan event 1 bulan sekali kolaborasi dengan komunitas, lembaga, dan masyarakat dengan tujuan selain mengenalkan kawasan, juga dapat mendorong masyarakat untuk hadir dan berbelanja sehingga sektor UMKM terus bertumbuh.

“Kawasan Ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mengadakan acara dengan seluruh fasilitasnya yang lengkap. Kami berharap penerima manfaat UMKM yang kami bina dapat sejahtera dengan salah satu ihtiyarnya adalah menghadirkan orang banyak,” jelasnya.

Syahrul, penerima manfaat UMKM Teras Madina melayani konsumen di Kawasan Madaya Zona Madina.
Siti Zuhairoh, penerima manfaat program UMKM Teras Madina, menyiapkan pesanan konsumen.
Syarif, penerima manfaat program UMKM Teras Madina, menyiapkan pesanan minuman untuk konsumen kawasan.

Pada sektor ultra mikro, Indonesia Berdaya menyadari bahwa sebagian besar UMKM masih mengalami berbagai tantangan, seperti kurangnya modal dan akses pembiayaan, kemampuan mengadopsi teknologi, serta kesulitan pemasaran dengan persaingan pasar yang ketat ditambah daya beli masyarakat Indonesia yang sedang menurun.

Berkolaborasi dengan seluruh pihak, Indonesia Berdaya bersama pengelola Kawasan Zona Madina akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat khususnya di sektor UMKM dengan terus menciptakan keramaian. Kami berharap interaksi seiring bertumbuhnya pengunjung kawasan, akan menumbuhkan kolaborasi yang mencipatkaan manfaat yang berkelanjutan.

MANADO – Dompet Dhuafa meresmikan program Kantin Kontainer pertama di Sulawesi Utara didikung oleh Indonesia Berdaya pada Selasa, 23/09/2025 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Peresmian program dilakukan oleh Salma selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Manado, Fahrin Umarama selalu Kepala Cabang Dompet Dhuafa Sulut, dan Frangky Suleman selaku Wadek Fakultas Syariah IAIN Manado.

Melalui program ini, delapan penerima manfaat mahasiswa berprestasi yang kurang mampu diberikan modal, pengetahuan wirausaha, dan kesempatan untuk mengelola kantin yang terbuat dari kontainer di IAIN Manado. Mereka akan mendapatkan penghasilan tambahan untuk menunjang biaya pendidikannya. 

Simbolisasi peresmian kantin kontainer IAIN Mando dengan pemotongan pita oleh Salma selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Manado, Fahrin Umarama selalu Kepala Cabang Dompet Dhuafa Sulut, dan Frangky Suleman selaku Wadek Fakultas Syariah IAIN Manado.
Simbolisasi pemakaikan apron kepada penerima manfaat mahasiswa Kantin Kontainer UIN Manado.

Fahrin Umarama selaku Kepala Cabang Dompet Dhuafa Sulut, menjelaskan bahwa Kantin Kontainer di IAIN Manado merupakan program beasiswa mahasiswa dengan sekama entrepreneurship. Program ini berasal sepenuhnya dari dana zakat yang nantinya apabila Kantin Kontainer mencetak profit, keuntungan tersebut akan digunakan untuk menambah jumlah penerima manfaat di Universitas lainnya.

“Kami inisiasi beasiswa, tapi bukan dikasih uangnya. Kami kasih proyek. Bukan kasih ikan, tapi kasih kail. Sehingga satu sisi membantu biaya kuliah, satu sisi juga menumbuhkan minat wirausaha,” ujarnya.

Kantin Kontainer dikelola penuh oleh mahasiswa penerima beasiswa, sementara Dompet Dhuafa dan IAIN Manado bertugas untuk meminta laporan dan memberikan pendampingan. Skemanya, masakan akan diolah oleh seorang ibu yang disebut Ibu Kantin. Selanjutnya, mahasiswa penerima manfaat bertugas menjual makanan serta mengelola hasil penjualan.

Sambutan Fahrin Umarama selalu Kepala Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Utara.
Penyerahan dana Zakat beasiswa entrepreneurship Kantin Kontainer dari Dompet Dhuafa Sulawesi Utara kepada IAIN Manado.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Manado, Dr. , M.HI, menyambut baik program ini. Menurutnya, kehadiran Kantin Kontainer akan menjadi wadah pembelajaran nyata bagi mahasiswa agar mampu berwirausaha sejak dini.

“Kami berharap mahasiswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mampu menumbuhkan jiwa enterpreneur. Program ini bukan hanya soal beasiswa, melainkan juga investasi karakter dan kemandirian. Semoga Kantin Kontainer IAIN Manado bisa menjadi barometer bagi kampus-kampus lain di Sulawesi Utara untuk menghadirkan program serupa,” ujarnya.

Hingga tahun 2025, Dompet Dhuafa dan Indonesia Berdaya telah menggulirkan 13 Kantin Kontainer yang bekerja sama dengan kampus di seluruh Indonesia. Kami memiliki target 30 titik kantin Kontainer di Indonesia agar makin banyak lagi penerima manfaat yang terberdayakan.

BANTUL, YOGYAKARTA – Dompet Dhuafa melalui Mitra Pelaksana Program Indonesia Berdaya menggelar Grand Launching Kantin Kontainer pada Senin (15/06/2025) di Bantul, Yogyakarta. Program ini didukung oleh UPZDK Permata Bank Syariah melalui penyaluran dana kebajikan sebagai realisasi dari perhatian penuh terhadap pengembangan sumber daya insani syariah kedepan. 

Hadir meresmikan program ini: Dyah Muhtarin selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Keuangan dan Kerjasama UMY, Anna Rahmawati selaku Direktur Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa, dan Zaih Mubarok selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah sekaligus Pembina UPZDK Permata Bank Syariah.

Seremoni launching Kantin Kontainer UMY, Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Keuangan, dan Kerjasama, Pengurus Dompet Dhuafa dan Indonesia Berdaya, seta Pimpinan UPZDK Permata Bank Syariah.
Seluruh civitas akademika UMY menghadiri acara Grand Launching Kantin Kontainer.

Kantin Kontainer ini merupakan program pemberdayaan ekonomi bagi empat orang penerima manfaat mahasiswa berprestasi yang kurang mampu secara ekonomi, berupa bantuan usaha dan pelatihan entrepreneurship yang dikelola langsung oleh mahasiswa dengan model kantin yang terbuat dari kontainer sebagai lapak jualan yang modern dan strategis di kampus UMY. 

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa DIY, Muhammad Zahron menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan dan membekali mahasiswa dengan keterampilan manajemen bisnis, keuangan, dan pelayanan konsumen sehingga mereka dapat menjadi entrepreneur ke depan.

“Ini merupakan program beasiswa mahasiswa yang dikemas melalui skema sosio enterprise. Selain memberikan manfaat kepada penerima manfaat mahasiswa, program ini juga dapat menjadi harapan baru bagi UMKM sekitar yang ingin menitipkan jualan di Kantin Kontainer sehingga dapat memberikan kebermanfaatan yang seluas-luasnya. Kantin Kontainer ini adalah titik ke-12 yang pada kesempatan ini digulirkan di UMY.  tentunya program ini dapat terlaksana berkat dukungan dari UPZDK Permata Bank Syariah dengan harapan menjadi motor untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Indonesia,” tutur Zahron. 

Sambutan Dyah Muhtarin selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Keuangan, dan Kerjasama.
Ucapan terima kasih dari seluruh civitas akademika UMY yang diwakili oleh Dyah Muhtarin selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Keuangan, dan Kerjasama kepada Zaih Mubarok selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah sekaligus Pembina UPZDK Permata Bank Syariah.

Keberadaan program ini, merupakan kebahagiaan bagi seluruh civitas akademika UMY. Diyah Muhtarain selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya, Keuangan dan Kerjasama, sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang menghadirkan program Kantin Kontainer di UMY.   

“Momennya pas sekali kantin ini diresmikan saat UMY baru saja melakukan penerimaan mahasiswa baru. Nantinya mahasiswa akan meramaikan kantin ini agar dagangan laris. dengan adanya kantin ini kita harapkan dapat menjadi salah satu aktivitas Utama dari mahasiswa untuk mengembangkan skil entrepreneur” tutur Diyah.  

Sambutan Zaih Mubarok selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah sekaligus Pembina UPZDK Permata Bank Syariah.
Penerima Manfaat Program Kantin Kontainer Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sesi foto bersama seluruh peserta Grand Launching Kantin Kontainer Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Program Kantin Kontainer ini digulirkan oleh UPZDK Bank Permata Syariah dari dana kebajikan sebagai realisasi dari perhatian penuh terhadap pengembangan sumber daya insani syariah kedepan. 

Ketua Dewan Syariah UPZDK Permata Bank Syariah, Zaih mengucapkan selamat kepada Indonesia Berdaya, Dompet Dhuafa, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atas suksesnya acara grand launching Kantin Kontainer. 

“Mudah mudahan kolaborasi ini terus berlanjut, berkembang, dan meningkatkan kebermanfaatan bagi umat dan bangsa dalam hal ini adalah mahasiswa UMY. UPZDK Permata Bank Syariah memiliki perhatian yang cukup tinggi terkait dengan peningkatan Sumber Daya Insani Syariah kedepan. karena bagaimanapun kita ingin berkontribusi secara positif terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pengembangan Sumber Daya Insani, tutur Zaih.

Sudah ada 12 titik Kantin Kontainer yang dikerjakan oleh Indonesia Berdaya, Dompet Dhuafa didukung oleh para donatur. Seperti halnya program ekonomi lainnya, Kantin Kontainer di UMY ini merupakan salah satu titik program yang tidak boleh berhenti satu atau dua tahun, tapi berkelanjutan dan wajib berkembang.

YOGYAKARTA – Dompet Dhuafa melalui Mitra Pengelola Program Indonesia Berdaya, didukung oleh UPZDK Permata Bank Syariah, menggelar launching program Kantin Kontainer pada Senin (15/08/2025) di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Prosesi peresmian dilakukan oleh Fathul Wahid selaku Rektor UII, Anna Rahmawati selaku Direktur Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa, dan Zaih Mubarok selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah sekaligus Pembina UPZDK Permata Bank Syariah.

Seremoni launching Kantin Kontainer UII, diresmikan oleh Rektor UII, Pengurus Dompet Dhuafa dan Indonesia Berdaya, Pimpinan UPZDK Permata Bank Syariah.
Seluruh Civitas Akademika UII turut hadir pada Grand Launching Kantin Kontainer.

Kantin Kontainer yang memberdayakan empat penerima manfaat UII ini, merupakan program yang dikhususkan untuk mahasiswa berprestasi yang kurang mampu melalui pengelolaan kantin yang terbuat dari kontainer. Mahasiswa akan mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil keuntungan penjualan kantin untuk menunjang biaya pendidikanya. 

Anna Rahmawati selaku Ketua Pengurus Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya menjelaskan bahwa Ini merupakan kantin ke-11 yang digulirkan Dompet Dhuafa, Indonesia Berdaya, dan didukung oleh para donatur. Adanya program ini, merupakan ikhtiar bersama untuk mencetak generasi wirausaha di Indonesia. 

“Tingkat kewirausahaan di Indonesia ini kita ketahui levelnya sangat rendah sekitar 3,5% dari total angkatan kerja. Jika kita merujuk kepada negara maju yaitu Amerika Serikat, itu bisa sampai 12%. Oleh karena selain dapat menambah penghasilan, penerima manfaat juga kita tumbuhkan jiwa entrepreneurship sehingga nantinya dapat membuka usaha sendiri,” ujarnya. 

Sambutan Fathul Wahid, selaku Rektor Universitas Islam Indonesia.
Sambutan Anna rahmawati, selaku Direktur Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa.

Pada pengelolaanya, program ini berkolaborasi dengan Koperasi Mahasiswa UII sebagai pelaksana sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi agar program ini berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan. 

Fathul Wahid, Rektor Universitas Islam Indonesia bersama seluruh civitas akademika, merasa bahagia dengan adanya program ini. Kantin Kontainer menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar wirausaha di luar kelas. 

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya program ini, kita berharap ini menjadi berkah untuk penerima manfaat mahasiswa demi menunjang studinya serta memperkuat ekosistem kewirausahaan di kampus,” tutur Fathul.

Kantin Kontainer yang ke-11 ini digulirkan oleh UPZDK Permata Syariah dari dana kebajikan sebagai realisasi dari perhatian penuh terhadap pengembangan sumber daya insani syariah kedepan. 

Habibullah, selaku ketua UPZDK Permata Bank syariah menuturkan bahwa tingkat kepercayaan kami kepada Dompet Dhuafa untuk menyalurkan program kebajikan ini cukup besar.


Anna Rahmawati mewakili Dompet Dhuafa, memberikan cinderamata kepada Rektor UII dan Ketua Dewan Syariah sekaligus Pembina UPZDK Bank Permata Syariah.


Penerima Manfaat Mahasiswa Program Kantin Kontainer Universitas Islam Indonesia.
Komunitas Influencer UII berswafoto bersama di depan Kantin Kontainer UII.

“Seluruh program yang kita kolaborasikan dengan Dompet Dhuafa berjalan baik. Ini adalah program kantin kontainer ke-3 yang kami resmikan. Harapan kami semoga program ini dapat menggugah mahasiswa untuk menjadi wirausaha, dimana kita memberikan mereka pelatihan, tempat usaha, dan modal kerja. Kami memiliki ekspektasi ini dapat menjadi laboratorium wirausaha bagi UII,” ujarnya.

Hingga tahun 2025 ini, Dompet Dhuafa dan Indonesia Berdaya telah menggulirkan 12 kantin kontainer yang bekerja sama dengan kampus di seluruh Indonesia. Kami memiliki target 30 titik kantin Kontainer di Indonesia agar semakin banyak lagi penerima manfaat yang terberdayakan.

Lampung – Indonesia Berdaya berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Lampung, melakukan penyaluran dana zakat persembahan PT. SAN Putra Sejahtera berupa program Food Courd Nusa Daya di Masjid Imaduddin Tanggamus, kepada 15 penerima manfaat UMKM yang merupakan warga sekitar pada Jumat, 04/07/2025 di Rest Area Lintas Sumatera Masjid Imaduddin Tanggamus, Desa Way Kerap, Lampung.

Program ini digulirkan atas dasar potensi ekonomi di Masjid Imaduddin Tanggamus yang menjadi rest area bagi masyarakat yang melintas untuk melepas lelah. Setiap harinya, ratusan pengguna jalan mengunjugi tempat ini sehingga menjadi potensi besar untuk masyarakat sekitar khususnya UMKM dapat berwirausaha dan memberikan peningkatan pedapatan.

Ibu Halimah, penjual buah-buahan menawarkan daganganya kepada pengujung rest area  Masjid Imaduddin Tanggamus, Lampung.
Irawan penjual buah-buahan dan pop mie, melayani pembeli rest area  Masjid Imaduddin Tanggamus, Lampung.

“Alhamdulillah masyarakat Way Kerap penerima manfaat program Nusa Daya, berjualan di Masjid Tanggamus ini meningkat perekonomiannya. Setelah dibantu oleh Dompet Dhuafa, semakin bagus dan nyaman untuk pengunjung berbelanja disini.” ujar Irawan penerima manfaat UMKM program Nusa Daya

Indonesia Berdaya menjalankan program ini dengan fokus pada upaya penguatan usaha masyarakat melalui beberapa skema program yaitu penyediaan aset pendukung usaha, pemberian modal awal usaha, renovasi mikro tempat usaha di Rest Area Lintas Sumatra Masjid Imanuddin, Desa Way Kerap, Tanggamus, Lampung, dan peningkatan kapasitas penerima manfaat dalam berwirausaha dengan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan sehingga mereka dapat melakukan inovasi dan inisasi yang memastikan keberlanjutan usahanya.

Diskusi serta sosialisasi penyaluran dana Zakat dari PT. SAN Putra Sejahtera oleh Wawan selaku supervisor program ekonomi DD Lampung pada, 04/07/2025.
Simbolisasi penyerahan dana Zakat dari perwakilan Dompet Dhuafa yaitu wawan, kepada perwakilan penerima manfaat di Masjid Imaduddin Tanggamus pada Jumat, 04/07/2025.

“Dompet Dhuafa mengucapkan terima kasih kepada PT. SAN Putra Sejahtera atas program Nusa Daya di Masjid Tanggamus, Way Kerap, Lampung. Program ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk meingkatkan kesejahteraan ekonomi keluarganya. Semoga program ini terus berlanjut dan meluas sehingga nantinya semakin banyak lagi penerima manfaat yang dapat merasakan program ini,” ujar Wawan Supervisor program ekonomi Dompet Dhuafa Lampung.

Dompet Dhuafa bersama Indonesia Berdaya memastikan dana zakat persembahan dari PT. SAN Putra Sejahtera dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggerakan perekonomian masyarakat kususnya di Way Kerap, Lampung, sehingga kesejahteraan hidup dapat tercapai di keluarganya. Kami bertekad menjadikan zakat sebagai instrumen strategis dalam membangun keadilan ekonomi serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat Indonesia.

BEKASI – Indonesia Berdaya menggelar soft launching bengkel inkubasi PROMATIC kolaborasi dengan Institut Kemandirian dan Koperasi Global Ekosistem Nusantara (GEN) yang menyerap 5 teknisi penerima manfaat pada Kamis, 12/06/2025 di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.

Bengkel PROMATIC ini merupakan pilot project Indonesia Berdaya dalam mengulirkan program pemberdayaan ekonomi untuk mensejahterakan penerima manfaat yang telah ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan vokasi Instiut Kemandirian Dompet Dhuafa. Program ini dirancang khusus bagi alumni pelatihan otomotif yang telah mengikuti pembinaan teknis sebelumnya. Mereka kini mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengalaman praktis dalam mengelola bengkel secara mandiri, sekaligus memperkuat kompetensi manajerial, pengelolaan keuangan, dan pelayanan konsumen.

“Akhirnya setelah proses panjang dalam perencanaan, bengkel PROMATIC Indonesia Berdaya telah diresmikan. Pada dasarnya bengkel ini dibangun dari dana zakat dan dipersembahkan untuk penerima manfaat dalam hal ini para mekanik. Terwujudnya bengkel ini merupakan ikhtiyar kami bersama mitra kolaborasi untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman para penerima manfaat dengan harapan kedepan mereka dapat menjadi mekanik handal atau bisa membuat bengkel sendiri,” ujar Anna Rahmawati selaku Ketua Pengurus Indonesia berdaya. 

Sambutan Anna Rahmawati, Ketua Pengurus Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya dalam launching bengkel inkubasi promatic-program pemberdayaan ekonomi, Bekasi, 12 Juni 2025
PROMATIC bengkel spesialis motor matic, berlokasi di Jl. Raya Kodau, Jatimerkar – Kota Bekasi.

Diresmikan oleh Ahmad Juwaini selaku Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad menegaskan bahwa program ini adalah bentuk konkret transformasi zakat ke dalam program produktif yang berkelanjutan.

“Ini merupakan kolaborasi yang sangat baik bahwa memanfaatkan dana zakat itu bisa digunakan untuk melatih keahlian dan keterampilan penerima manfaat dan setelah itu, kita juga berikan kesempatan mereka untuk berwirausaha menjadi entrepreneur dan itu modalnya juga kita bisa berikan dari dana zakat,”  ujar Ahmad Juwaini.

Sambutan Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam launching bengkel inkubasi promatic-program pemberdayaan ekonomi, Bekasi, 12 Juni 2025.
Foto bersama seluruh penerima manfaat program PROMATIC.

Dalam proses pendirian bengkel inkubasi ini, Koperasi Global Ekosistem Nusantara (GEN) turut berperan penting dalam mengawal keseluruhan proses pelaksanaan program. Koperasi GEN mendapatkan mandat untuk melakukan kurasi calon penerima manfaat, memberikan bimbingan teknis kepada peserta program, serta menyusun standar operasional prosedur (SOP) dan sistem manajemen bengkel.

“Hal ini tentunya, menjadi semangat bersama dalam melahirkan calon pengusaha terampil dan religius,” ujar Ketua Pengurus Koperasi Jasa GEN, Yayat Hidayatullah.

Baban Sarbana, Sekertaris Koperasi Globak Ekosistem Nusantara dalam launching bengkel inkubasi promatic-program pemberdayaan ekonomi, Bekasi, 12 Juni 2025

Melalui program inkubasi ini, para peserta akan memperoleh berbagai manfaat utama, antara lain peningkatan keterampilan, kemandirian usaha, pertumbuhan bisnis, dan peningkatan pendapatan.

Pelaksanaan Launching Program Bengkel Inkubasi PROMATIC ini menjadi langkah nyata dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat, serta memperluas pemanfaatan zakat secara produktif, terarah, dan berdampak jangka panjang.

BOGOR –  Indonesia Berdaya menggelar Workshop Keuangan Dasar dalam rangka meningkatkan kapasitas penerima manfaat agar dapat mengelola keuangan hasil penjualan yang diikuti oleh 25 penerima manfaat program Bakso Gerobak (BAGER) pada selasa, 27/05/2025 di Zona Madina Dompet Dhuafa.

Pelatihan ini diselenggarakan untuk seluruh penerima manfaat program yang tersebar di JABODETABEK sebagai upaya Indonesia Berdaya selaku mitra pelaksana program Dompet Dhuafa untuk memastikan setiap program yang digulirkan memiliki dampak komprehensif yaitu membersamai penerima manfaat program dapat bertumbuh kapasitasnya sehingga program Bakso Gerobak (BAGER) dapat bergulir secara berkelanjutan.

Antusias 25 penerima manfaat program BAGER mengikuti workshop pelatihan keuangan
Antusias 25 penerima manfaat program BAGER mengikuti workshop pelatihan keuangan

“Workshop literasi keuangan dasar ini ditujukkan untuk membentuk Entrepreneur tangguh. Setelah mendapatkan pelatihan dari program ini, seluruh penerima manfaat program BAGER diharapkan dapat mengelole keuangan hasil jualan bakso serta dapat saling memotivasi sehingga mereka terus memiliki semangat berjualan. Pelatihan ini merupakan gabungan dari seluruh penerima manfaat program di JABODETABEK. Kami juga melakukan pelatihan-pelatihan kelompok kecil setiap 2 pekan sekali bersama pendamping dan mitra pelaksana program” ujar Ina Fitriana selaku Program Spesialis Divisi Implementasi dan Monitoring Indonesia Berdaya.

Penerima Manfaat mendapatkan peningkatan kapasitas dari dua pemateri. Pertama dari Ahmad Mukhlish selaku manager operasional Daya Consumer Goods yang menyampaikan bahwa “dalam berjualan, dibutuhkan motivasi, konsistensi, dan pengetahuan yang harus bertumbuh setiap harinya agar kita tidak akan kehilangan semangat ketika jaualan kita sepi ataupun ramai. Strategi dan eveluasi juga perlu terus kita perhatikan setiap harinya untuk memaksimalkan ikhtiyar kita dalam berjualan” ujarnya.

Pemateri kedua dari Mustika Sri Handayani selaku Deputi Direktur 2 program pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa yang menyampaikan “Pentingnya untuk mengelola keuangan hasil dari penjualan bakso antara modal dan kebutuhan sehari-hari. Ini perlu menjadi perhatian utama agar jualan bakso yang menjadi tumpuan utama para penerima manfaat terus berkelanjutan” ujarnya. Setelah materi, penerima manfaat dibagi menjadi 3 kelompok untuk mempraktikan hasil dari pembelajarn hari ini.

Ahmad Muklish memberikan materi kepada penerima manfaat program BAGER tentang Enterpreneur tangguh.
Mustika Sri Handayani memberikan materi kepada penerima manfaat program BAGER tentang strategi pengelolaan keuangan

“Bermanfaat sekali ini ilmunya saya jadi ingin buktikan. Memang kalo dari materi ini saya pelajari untuk berjualan memang perlu punya motivasi dan kepercayaan diri yang baik agar kita tidak patah semangat berjualan. Kemudian harus juga bisa mengatur keuangan antara modal dan kebutuhan agar jualan kita tetep bisa berjalan terus” ujar Siti Nurhayati selaku penerima manfaat program BAGER di Bogor.

Rohanian selaku penermia manfaat program BAGER yang berjualan di Bogor, berdiskusi dengan pemateri
Seluruh penerima manfaat mempraktikan materi workshop pada sesi terakhit acara.

Indonesia Berdaya, Dompet Dhuafa, Bersama mitra kolaborasi selalu memastikan proses pemberdayaan ekonomi masyarkat digulirkan tidak hanya memberikan modal dan kebutuhan saja, tetapi memastikan setiap program dapat memberikan kebermanfaatan yang maksimal kepada penerima manfaat sehingga cita-cita Indonesia Berdaya dalam melahirkan program pemberdayaan yang berkualitas di Indonesia dapat terwujud.

JAWA BARAT — Di tengah ketidakpastian ekonomi, program pemberdayaan dari Dompet Dhuafa terus menjadi harapan bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan. Salah satunya adalah Program Bakso Bager yang telah membantu banyak individu untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Salah satu penerima manfaatnya adalah Pak Wahyudin (52), warga Bogor yang kini memiliki harapan baru dalam menjalani hidupnya.

Pak Wahyudin adalah kepala keluarga dengan enam anak. Satu anaknya telah lulus dan bekerja, sementara lima lainnya masih bersekolah. Ia telah merasakan pahit-manisnya hidup, dari memiliki pekerjaan tetap hingga harus merasakan getirnya kehilangan sumber penghasilan.

Selama enam tahun, ia bekerja sebagai karyawan di sektor perhotelan. Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda, dunia seperti berhenti berputar. Tempatnya bekerja melakukan pengurangan karyawan besar-besaran, dan Pak Wahyudin termasuk satu yang harus rela kehilangan pekerjaan. Saat itu, ia merasa dunia seolah runtuh di hadapannya. Dengan lima anak yang masih sekolah, bagaimana ia bisa bertahan? Bagaimana ia bisa memastikan anak-anaknya tetap mendapatkan pendidikan yang layak?

Setahun penuh ia menganggur, ia mencari pekerjaan ke sana kemari tanpa hasil. Hari-harinya diisi dengan harapan yang terus pupus, sementara kebutuhan rumah tangga terus menghimpitnya tak pernah putus. Hingga akhirnya, ia mendapatkan pekerjaan sebagai buruh pembuat kursi sofa di sebuah perusahaan furnitur. Dua tahun ia jalani pekerjaan ini dengan tekun, berharap ada kepastian hidup di masa mendatang. Namun, ketika kontrak kerja habis, ia kembali terjatuh dalam jurang ketidakpastian. Ia kembali menganggur dan hanya bisa bekerja secara serabutan sambil menunggu tawaran pekerjaan dari orang-orang di sekitarnya.

“Setelah dari situ, saya cuma serabutan. Nunggu ada yang ngasih kerjaan aja baru saya kerjakan. Seringnya sih ya jadi kuli bangunan. Itu biasanya warga-warga sekitar sini saja,” ungkap Wahyudin menceritakan perjalanan hidupnya, Jumat (21/02/2025).

Pak Wahyudin sedang menemani salah satu anaknya belajar di rumah.
Pak Wahyudin sedang menyiapkan beberapa bahan bakso di dapur rumahnya.

Ketidakpastian ini membuatnya makin cemas, mengingat kebutuhan hidup yang sangat keras serta pendidikan anak-anaknya yang terus berjalan. Setiap malam, ia termenung memikirkan jalan keluar. Hingga akhirnya, seorang tetangga memberi tahu tentang Program Bakso Bager dari Dompet Dhuafa. Dengan harapan besar, Pak Wahyudin mendaftarkan diri. Ia begitu tertarik untuk mendaftar. Setelah melalui proses seleksi, ia dinyatakan lolos sebagai penerima manfaat.

“Di saat saya benar-benar sudah kebingungan harus bekerja seperti apa lagi, mau usaha pun juga tidak tahu ilmunya dan tidak punya modal, ada tetangga saya yang kasih info tentang program ini. Alhamdulillah, saya diterima dan dibimbing dari nol,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Program Bakso Bager tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga pendampingan dan pelatihan selama satu tahun. Para penerima manfaat diajarkan berbagai keterampilan, mulai dari pembuatan bakso, manajemen keuangan, hingga strategi pemasaran. Selain itu, mereka juga dibentuk dalam kelompok usaha yang beranggotakan enam orang, dengan satu orang sebagai ketua.

“Mekanisme kelompok ini membantu dalam pengelolaan kas bersama serta saling memotivasi. Setiap dua minggu sekali, mereka melakukan pertemuan untuk berbagi pengalaman dan menyelesaikan kendala usaha,” jelas Ilham Taufiq Hidayatullah, PIC Program Bakso Bager Dompet Dhuafa.

Selain itu, untuk mempermudah para penerima manfaat yang belum terbiasa dengan usaha, Dompet Dhuafa masih menyuplai bahan baku hingga mereka bisa mandiri dalam pengadaan stok.

Pak Wahyudin dengan gerobak Bakso Bager-nya.
Pak Wahyudin mendorong gerobak bakso Bager menuju Pos Kamling.
Anak-anak dan warga sekitar sedang memesan Bakso Bager.

Kini, Pak Wahyudin dan istrinya menjalankan usaha bakso setiap hari. Rutinitas mereka dimulai sejak Subuh dengan belanja bahan-bahan di pasar. Setelah menyiapkan dagangan, mereka berangkat ke titik jualan di dekat pos kamling. Lokasi ini menjadi titik paling strategis di lingkungan tersebut. Pasalnya, semua orang di sana pasti melewatinya saat akan keluar masuk lingkungan di sana. Maksimal waktu Magrib, ia sudah mengemasi dagangannya dan pulang ke rumah.

“Pagi-pagi saya belanja dulu, istri menyiapkan bahan. Setelah anak-anak berangkat sekolah, kami mulai berjualan hingga sore menjelang Magrib,” tuturnya.

Selama satu bulan berjalan, usaha bakso ini mulai memberikan hasil. Meskipun masih dalam tahap awal, Pak Wahyudin sudah merasakan manfaatnya. Dalam sehari, biasanya berhasil terjual puluhan porsi.

“Memang belum seberapa, tapi alhamdulillah, sekarang saya punya pemasukan. Bisa kasih anak-anak uang saku, beli buku sekolah, dan memenuhi kebutuhan dapur,” ujarnya dengan penuh syukur.

Program Bakso Bager dirancang sebagai program jangka panjang dengan pembinaan selama satu tahun. Selain modal usaha dan pelatihan, rencana ke depan adalah membentuk mekanisme koperasi agar usaha ini makin kuat. Saat ini, Program Bakso Bager telah berjalan dengan 30 penerima manfaat dan menargetkan 120 penerima manfaat secara bertahap.

Pak Wahyudin dan istrinya sedang melayani pesanan bakso.
Istri Pak Wahyudin sedang melayani pesanan bakso.
Pak Wahyudin dan sang istri dengan gerobak Bakso Bager-nya.

Namun, agar program ini terus berjalan dengan lancar dan benar-benar memberikan dampak yang signifikan bagi para penerima manfaat, Dompet Dhuafa mengharapkan dukungan dari berbagai pihak. Semakin banyak masyarakat yang mendukung program ini, semakin besar pula kesempatan bagi lebih banyak orang yang membutuhkan untuk bangkit dari keterpurukan.

“Kami berharap adanya dukungan dari berbagai pihak, baik individu, komunitas, maupun lembaga, agar program ini bisa terus berjalan. Dengan semakin banyaknya dukungan, Dompet Dhuafa akan mampu meningkatkan skema pemberdayaan serta jumlah penerima manfaat. Dengan demikian, lebih banyak lagi keluarga yang bisa merasakan manfaat dari program ini dan akhirnya mencapai kemandirian ekonomi,” ujar perwakilan Dompet Dhuafa.

Harapan besar itu terus tumbuh. Seiring bertambahnya jumlah penerima manfaat, program ini bukan hanya sekadar membantu individu, tetapi juga mengangkat harkat dan martabat banyak keluarga yang sempat terpuruk. Dengan tangan-tangan yang saling membantu, Program Bakso Bager bisa menjadi langkah nyata dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang membutuhkan. (Dompet Dhuafa).

DEPOK, JAWA BARAT — Merajut semangat pemberdayaan, Dompet Dhuafa bersama mitra kolaborasi Unit Pengelola Zakat Dana Kebaikan (UPZ DK) Permata Bank Syariah menggelar peresmian Program Bakso Bager (Bakso Gerobak) pada Jumat (28/2/2025). Dengan terkumpulnya dana zakat UPZ DK Permata Bank Syariah, gerobak bakso untuk 10 penerima manfaat yang tergabung dalam Kelompok Mitra Bager (KMB) resmi beroperasi.

Di tengah ketidakstabilan perekonomian bangsa, program pemberdayaan ini lahir sebagai solusi bagi pelaku ekonomi mikro, tutur Etika Setiawanti selaku Direktur Mobilisasi Sumber Daya sekaligus Sekretaris Pengurus Dompet Dhuafa dalam acara peresmian di Rumah Dakwah Muhammadiyah Ranting Duren Seribu, Depok.

“Dengan segala dinamika yang terjadi hari ini, kami selalu berharap agar seluruh penerima manfaat dan mitra kolaborator terus bersemangat membuat inovasi. Tujuannya supaya meningkatkan pendapatan pelaku usaha mikro agar mandiri secara ekonomi nantinya. Agar berdaya, dari Mustahik menjadi Muzakki. Kita harus dampingi mereka bersama,” ucap Etika.

Etika Setiawanti selaku Direktur Mobilisasi Sumber Daya sekaligus Sekretaris Pengurus Dompet Dhuafa memberikan sambutannya di Rumah Dakwah Muhammadiyah Ranting Duren Seribu, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025).
Ana Rahmawati selaku Direktur Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa menyampaikan tujuan dan mekanisme Program Bakso Bager.

Senada dengan Etika, Ana Rahmawati selaku Direktur Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa, menyampaikan bahwa kelompok pedagang Bager ini tak hanya menerima modal usaha, tetapi juga pendampingan selama setahun penuh. Yakni meliputi pengelolaan keuangan atau modal, kebersihan, pelayanan, serta resep yang menentukan cita rasa bakso tersebut.

Penerima manfaat yang terpilih merupakan korban penurunan ekonomi saat Pandemi Covid-19 dan pekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak stabil.

“Selain ekonomi, kami pun memperhatikan dimensi lainnya. Seperti kesehatan dan sosial. Karena ini menyangkut pangan. Kemudian sosial, karena program ini akan dikelola secara kolektif agar usaha ini semakin kuat. Saat ini Program Bakso Bager menargetkan 120 penerima manfaat yang terbagi dalam 6 batch. Batch pertama kali ini resmi hadir atas kontribusi UPZ DK Permata Bank Syariah,” tutur Ana.

Ketua UPZ DK Permata Bank Syariah, Habibullah menyapa para penerima manfaat Program Bakso Bager, Jumat (28/2/2025).
Usai peresmian Program Bakso Bager, para tamu undangan dipersilakan menikmati produk dari pedagang Bager.
Turut hadir, Dewan Pengawas Dompet Dhuafa, Rahmad Riyadi (kanan) menyambut 10 penerima manfaat di Rumah Dakwah Muhammadiyah Ranting Seribu Duren.

Ketua UPZ DK Permata Bank Syariah, Habibullah mengaku mendukung program ini sepenuhnya dengan harapan dapat memberikan dampak luas bagi penerima manfaat beserta keluarga dan lingkungan sekitarnya.

“Alhamdulillah peresmian berjalan lancar. Dari dana zakat karyawan dan dana kebajikan akhirnya kami berhasil menyalurkan 10 gerobak untuk penerima manfaat di kawasan Jabodetabek,” jelas Habib.

Neneng Amaliah (49), salah satu penerima manfaat asal Bogor sedang melayani pelanggan di peresmian Program Bakso Bager, Jumat (28/2/2025).
Penampilan dari produk pedagang Bakso Bager yang akan dinikmati oleh konsumen di kawasan Jabodetabek.
Sesi foto bersama para tamu undangan bersama penerima manfaat pada acara peresmian Program Bakso Bager, Jumat (28/2/2025).

Salah satu penerima manfaat Program Bakso Bager, Neneng Amaliah (49) menuturkan kebahagiaannya setelah menjadi mitra kolaborator batch pertama ini. Pada mulanya ia merupakan pekerja serabutan yang harus menghidupi tiga anak dan suaminya tak mampu bekerja dikarenakan jatuh sakit.

“Saya sangat bersyukur menjadi mitra di Program Bakso Bager ini. Karena memang sebelumnya penghasilan saya tak mencukup biaya hidup. Namun dengan modal dan pembinaan yang saya terima, saya akan memulai hidup baru. Menjadi modal saya untuk membangun usaha nantinya. Terima kasih, Dompet Dhuafa!” serunya. (Dompet Dhuafa)