TASIKMALAYA, JAWA BARAT — Pada Senin (31/1/2022) pagi, KolaborAksi Dompet Dhuafa bersama UPZ DK (Unit Pengelola Zakat Dana Kebaikan) Permata Bank Syariah menggelar Launching Sentra Ternak Unggas di Kampung Cinusa Hilir, Desa Nusawangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Berlangsung secara hybrid, peresmian Sentra Ternak Unggas Tasikmalaya secara simbolis ditandai dengan penandatangan kerjasama, gunting pita, dan pelepasan 100 ekor unggas jenis ayam di halaman kandang.

Agus M. Ghozali selaku Ketua Paguyuban Peternak Berkah Tasikmalaya, mengatakan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi ternak unggas yang dikelola masyarakat, agar mampu bersaing dengan pabrik dan bisa melakukan ekspansi pengembangan pasar sebagai upaya perbaikan, serta peningkatan nilai-nilai kesejahteraan para petani unggas di Tasikmalaya, khususnya warga Cisayong. Ada sekitar lebih dari 15 KK penerima manfaatnya.

“Bagi kami, beternak semata-mata adalah ibadah, mensejahterakan diri juga lingkungan, dan bertujuan wasilah tolong-menolong. Kami juga berkomitmen untuk memproduksi ayam yang sehat dan halal dikonsumsi. Program yang hadir, mulai dari sosialisasi program budidaya, metode ternak unggas, pelatihan pemeliharaan dan manajemen kandang, pembuatan assesment peternak, pemberian modal usaha, serta pembentukan koperasi ternak,” sebut Agus.

Camat Cisayong, Asep Zamzam Mizar, yang hadir di lokasi turut menyampaikan, “Untuk memajukan suatu daerah dan daerah itu menjadi lebih terkenal dengan suatu ciri khas, saya kira Cisayong bisa menjadi ikon Sentra Ternak Unggas Organik. Pandemi Covid-19, juga sangat berdampak bagi para peternak Cisayong. Ditengah kondisi transisi masyarakat masa pandemi, namun disini ada aspek sustainable. Harapannya bisa menjadi efek domino kebaikan kepada semua pihak, pun membuka potensi-potensi lain di wilayah Cisayong”.

Ya, program ini juga hadir mulai dari pengadaan DOC (Day of Chicken), hingga pemeliharaan dan panen (siap jual) dengan durasi 35 hari. Budidaya ternak unggas ini adalah jenis ayam potong khusus ayam organik bagi kelompok ternak di Tasikmalaya.

“Alhamdulillah, diawali dengan program recovery pasca bencana di Tasik tahun 2010, perkembangan koperasi bersama STF berjalan cukup dinamis. Output dari sentra ternak adalah sebuah ketahanan pangan. Kami berharap bisa menjadi sentra inti yang peduli dengan ketahanan pangan yang baik dan menyehatkan, khususnya akan mengangkat nama Cisayong dengan ikon ayam organik,” ujar Prima Hadi Putra selaku Direktur Business Operations Support Dompet Dhuafa, dalam sambutannya secara online. “Dimandirikan menjadi koperasi sejak tahun 2011, berawal dari hadirnya bantuan kemanusiaan Gempa Bumi Tasik tahun 2010. Dompet Dhuafa ketika itu terjun membantu warga Cisayong dalam respon kebencanaan. Kami tidak menyangka akan berkembang menjadi seperti ini,” imbuh Casmedi, Ketua Koperasi STF (Social Trust Fund) Jembar Tasikmalaya sekaligus Relawan Kemanusiaan Dompet Dhuafa

Senada dengan itu, Habibullah selaku Ketua UPZ DK Permata Bank Syariah, juga menyampaikan, bantuan kepada sentra ternak tersebut merupakan inisiasi kerjasama partnership antara UPZ DK Permata Bank Syariah bersama Dompet Dhuafa.

“Program pemberdayaan ekonomi sebagai pengelolaan dana zakat produktif, serta hadirnya pemberdayaan budidaya ternak unggas, bertujuan untuk menggerakkan masyarakat, komunitas desa, juga pesantren setempat. Produk dari pemberdayaan program ini meliputi peternakan unggas yang bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat. Tentunya ayam dengan kualitas serta harga terbaik, kawasan sentra ternak yang memberdayakan peternak kecil dan ekonomi mikro, kelompok koperasi ternak, juga sistem produksi dan penjualan,” pungkas Habibullah. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)

JAWA TIMUR —  Pada awal tahun 2021 ini, Senin (4/1/2021), Dompet Dhuafa Jawa Timur telah menyalurkan bantuan ternak sapi perah untuk masyarakat dhuafa di Desa Singolangu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Bantuan tersebut diberikan sebagai tindak lanjut dari program kerja sama Kampung Susu Lawu yang telah diresmikan pada November 2020.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jatim, Kholid Abdillah menyebutkan, program ini merupakan salah satu ikhtiar Dompet Dhuafa Jatim dalam membantu meringankan perekonomian masyarakat kecil. Pada program ini, sapi diberikan secara bergulir. Setelah empat tahun, sapi akan dipelihara oleh penerima manfaat lain setelah penerima manfaat sebelumnya berhasil mempunyai dua anakan dan dapat menjual susunya secara harian.

“Ini adalah ikhtiar kami dalam membantu meringankan perekonomian masyarakat kecil. Di bidang peternakan ini, Dompet Dhuafa berharap bisa memberikan banyak manfaat kepada para peternak. Tentu saja dengan dukungan dari seluruh masyatakat dan para stakeholder, baik dari pemerintahan maupun non pemerintah,” terangnya.

Dua orang penerima manfaat program ini adalahu Wiro (57) dan Saimin (47). Sehari-hari Wiro bekerja sebagai pengambil getah pinus yang dihargai Rp 3.500 per kg. Sedangkan, Saimin (47), sehari-harinya bekerja sebagai pembibit sayur dan pengerajin keranjang sayur jika ada pesanan. Ia sempat memelihara sapi milik orang lain selama dua tahun, hingga akhirnya diambil oleh pemiliknya. Di tengah ekonomi yang sulit, ditambah sedikitnya minat masyarakat, keduanya mengaku terbantu sekali dengan adanya program Kampung Susu Lawu

Pada Sabtu (4/8/2021) lalu, tim Dompet Dhuafa kembali berkunjung ke Singolangu melihat kondisi sapi perah saa ini. Dulu yang mulanya 2 ekor Betina yang bunting 4 bulan masa kandungan, sekarang sudah menjadi 4 ekor sapi, 2 indukan betina dan bertambah 2 anakan, 1 jantan dan 1 betina.

Kini, Wiro dan Saimin sudah bisa memerah susu sapi untuk bisa di jual ke koperasi. Susu sapi dari peternak ke koperasi dihargai senilai 5.800/liter, Menurut Mbah Wiro dan Mbah Saimin, mereka mampu setiap harinya menghasilkan 10-15liter susu per hari. Artinya, setiap bulan Mbah Wiro dan Mbah Saimin mampu mendapatkan uang 1,5jt-2jt Rupiah/bulan.

“Alhamdulilah, sangat-sangat membantu mas, sebelumnya kami hanya mendapatkan uang ketika kerja saja, itu pun kalau ada kerjaan. Sejak susu sapi sudah bisa di perah, jadi setiap bulan sudah ada pemasukan tetap mas, alhamdulillah bisa mencukupi keluarga,” ungkap Wiro.

Selanjutnya secara bertahap, Dompet Dhuafa akan terus mengembangkan program ini sehingga semakin banyak masyarakat kecil yang terbantu. Tidak hanya di Jawa Timur, Dompet Dhuafa akan berupaya untuk menghadirkan Program Ternak Sapi Bergulir ini di sejumlah daerah lainnya. (Dompet Dhuafa / DD Jatim / Muthohar)

MOJOKERTO, JAWA TIMUR — Yayasan Baitul Mal (YBM) BRILiaN RO Surabaya bersama Dompet Dhuafa Jawa Timur, alhamdulillah, meresmikan program Sentra Ternak dan Eduwisata BRILiaN FARM di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (28/12/2022). Program kolaborasi tersebut, merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat melalui penguatan potensi lokal di desa setempat.

Kepala Desa Padusan, Iriani Muarifah, menyambut baik hadirnya program yang berada di wilayah pemerintahanya. Beliau haturkan terimakasih atas kehadiran Dompet Dhuafa dan YBM BRILiaN di Desa Padusan.

“Program Sentra Ternak dan Eduwisata di desa kami ini merupakan suatu berkah bagi kami juga masyarakat Padusan. Saya selaku perwakilan pemerintah, mengharap program ini dapat menjadi media penguat ekonomi masyarakat kami dan semakin menguatkan diri, bahwa Padusan merupakan desa berbasis wisata dengan potensi-potensi lokal yang menjadi ciri identitas kami,” sebut Iriani.

Sementara itu, Udhi Tri Kurniawan selaku General Manager Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Dompet Dhuafa, menyampaikan, Dompet Dhuafa akan berupaya untuk lebih banyak menghadirkan program pemberdayaan yang berbasis program wisata di beberapa desa yang memiliki potensi sebagai desa wisata dengan kearifan lokal masing-masing.

Pada acara yang sangat khidmat ini, Pembina YBM BRILiaN, sangat bahagia dan mengatakan, “Program kolaborasi dengan Dompet Dhuafa Jawa Timur ini, merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk hadir di tengah masyarakat dengan memberikan bantuan program dengan harapannya bisa terus berjalan dan mampu memberikan dampak kepada masyarakat sekitar. Ke depan, program ini diharapkan mampu menjadi tempat untuk hadirnya program-program sosial lainnya yang bisa menyejahterakan masyarakat Desa Padusan dan sekitarnya”.

Selaku penanggung jawab acara dan pelaksana BRILiaN FARM Mojokerto, Kholid Abdillah, Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Timur menambahkan, “Selain meresmikan, pada acara launching ini kolaborator kebaikan (YBM BRILiaN dan DD Jatim) juga membagikan amanah sembako, Al-Quran dan santunan ke anak yatim Desa Padusan, agar semoga menjadi manfaat untuk mereka”. (Dompet Dhuafa / Jawa Timur)

MAGETAN, JAWA TIMUR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan bersama Dompet Dhuafa meresmikan destinasi wisata baru Agrowisata Kampung Susu Lawu (KSL), yang terletak di Dusun Singolangu, Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Agrowisata Kampung Susu Lawu ini akan di kelola secara profesional dan ramah bagi para wisatawan karena itu penting untuk menjaga keberlanjutannya. Destinasi wisata tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.

“Susu Singolangu itu bagi saya adalah jawaban dari kegelisahan. Saya melihat data bahwa rata-rata kepemilikan tanah setiap orang di Magetan hanya 0,2 ha dan ini tidak mungkin untuk mendongkrak kesejahteraan. Jawabnya ternyata ada di pengelolaan sapi susu, dengan memelihara lima ekor sudah jelas pendapatan peternak sebesar Rp 5 juta per bulan luar biasa sekali. Mohon doanya melalui sinergi bersama untuk kesejahteraan masyarakat Magetan bisa tercapai. Aamiin,” ujar Bupati Magetan, Suprawoto, saat sela-sela peresmian Kampung Susu Lawu, Magetan, Jawa Timur, (Rabu,25/11/2020).\

Senada dengan hal itu, Ustaz Ahmad Shonhaji Direktur Dakwah, Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, mengatakan bahwa Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang konsen pada program pemberdayaan, melalui pengelolaan dana ZISWAF Istiqomah berkhidmat untuk terus memberikan kebermanfaatan untuk umat baik dari sektor pendidikan, budaya, kesehatan maupun ekonomi.

“Dompet Dhuafa bersama pemerintah dalam rangka untuk menjaga ketahanan pangan memiliki program-program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Saat ini kami sedang siapkan 12 sentra ternak yang akan terlaksana di Cabang. Kita juga siapkan 1.000 hektar lahan untuk program pertanian. Mudah-mudahan program sinergi bersama Kampung Susu Lawu dengan Pemkab Magetan ini diberikan kelancaran dan semakin banyak masyarakat yang terangkat kesejahteraannya”, ungkapnya.

Sementara itu menurut Drh. Samsul Ma’arif, M. Si, selaku Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan juga menghimbau susu memiliki potensi yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat bila pengelolaan dilakukan secara benar, namun saat ada tantangan yang harus dihadapi bersama.

Ia katakan, “Diantaranya adalah rendahnya jumlah aset ternak yg dimiliki oleh peternak, kualitas hasil susu pun juga saat ini menjadi masalah yang harus kita tanggulangi. Saat ini perolehan susu rata-rata hanya 10-12 liter per hari per ekor padahal idealnya 15-20 liter. Disamping itu soal skill Sumber Daya Manusia (SDM) para peternak juga tidak kalah penting ini yang paling utama. Kita harus siapkan program hulu sampai hilir agar potensi peternakan susu sapi bisa maksimal memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat “.

Agrowisata Kampung Susu Lawu (KSL) tersebut merupakan konsep wisata alam yang terintegrasi, dengan dilengkapi sentra peternakan sapi susu, paket wisata pendakian gunung Lawu, sentra olahan susu, kawasan pertanian dan fasilitas lainnya. Lokasi ini terletak kurang lebih satu Kilometer dari kawasan wisata telaga sarangan Magetan. (Dompet Dhuafa)

MAGETAN — Awal tahun baru, membawa raut muka bahagia di wajah masyarakat Singolangu, Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Pasalnya pada Selasa (7/1/2020) lalu, telah diresmikan program Agrowisata Kawasan Kampung Susu Lawu Singolangu. Program tersebut merupakan sinergi Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Dompet Dhuafa.

Acara peresmian Kampung Susu Lawu Singolangu dihadiri oleh seluruh jajaran Pemkab Magetan, mulai dari Dinas Pariwisata, Dinas Peternakan, Dinas Perhubungan, Dinas PU dan juga masyarakat setempat. Semua semangat bersinergi untuk membangun masyarakat Magetan lebih berdaya.

Di sela peresmian tersebut juga dilaksanakan santunan bagi adik-adik di Kampung Singolangu. Kemudian juga ada kegiatan Posyandu yang dilanjutkan dengan diskusi dengan masyarakat. Tujuan dari diskusi tersebut dalam rangka untuk menampung ide dan masukan dari para tokoh masyarakat.

“Alhamdulillah, saya mewakili masyarakat Singolangu, mengucapkan terima kasih kapada Pemkab Magetan dan Dompet Dhuafa. Karena telah peduli untuk meningkatkan kesejahteraan kami. Meskipun pembangunan Kampung Susu Lawu Singolangu masih dalam proses. Tapi kami sudah merasakan dampaknya sekarang. Hasil olahan susu kami mulai mengalami peningkatan penjualanya. Melalui pembuatan taman dan gambar-gambar kekinian yang menarik wisatawan. Sehingga banyak yang datang untuk berswafoto di sini. Kami senang sekali,” ucap Mbah Wo, sapaan akrab beliau.

Mendengar testimoni yang disampaikan oleh Mbak Wo, Parni Hadi, selaku Inisiator dan Dewan Pembina Dompet Dhuafa berkata, ” Yang kami berikan ini adalah bagian dari amanah donatur. Dengan program pemberdayaan kami yakin dapat membantu masyarakat dalam mencapai kesejataraan. Tentu masyarakat dan pemerintah juga harus bergotong-royong agar semunya bisa berjalan dengan lancar dan berkah untuk semua. Kedepan, bersama dengan Pak Prowoto Bupati Magetan dan jajaranya, kita akan bangun beberapa project. Di antaranya adalah instalasi air, UPPO-Unit Pengolahan Pupuk Organik dan Program Aksi Layanan Sehat (ALS). Kenapa kok ada ALS, ini penting sekali bahwa masyarakat harus sehat. Jadi kalau ingin berdaya ya harus sehat jasmani”. (Dompet Dhuafa)