JAKARTA — Dompet Dhuafa kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan Mandaya Awards 2025 Juara 2 dalam kategori LSM/NGO Pemberdayaan Masyarakat. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, kepada Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, pada acara puncak penganugerahan yang berlangsung di Ballroom Plaza BP Jamsostek, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Dalam sambutannya, Ahmad Juwaini menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan tersebut.

“Alhamdulillah, hari ini Dompet Dhuafa mendapatkan penghargaan pemenang di program pemberdayaan masyarakat yang diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Pak Muhaimin Iskandar,” ujar Ahmad Juwaini.

“Ini merupakan suatu bentuk apresiasi bahwa program-program pemberdayaan Dompet Dhuafa memiliki manfaat dan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia. Kami menyampaikan terima kasih kepada para donatur, penerima manfaat, dan mitra kerja yang telah mendukung Dompet Dhuafa dalam melaksanakan amanah dan menciptakan perubahan baik di tengah masyarakat,” tambahnya.

Penghargaan Mandaya Awards 2025 merupakan bentuk apresiasi negara terhadap lembaga, institusi, dan individu yang dinilai berkontribusi nyata dalam penguatan kapasitas masyarakat dan pengembangan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan. Ajang ini mengusung semangat kolaborasi lintas sektor—pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil—untuk membangun kemandirian sosial dan ekonomi di berbagai daerah Indonesia.

Dalam momen penganugerahan, layar utama di Ballroom Plaza BP Jamsostek turut menampilkan tayangan Program Kawasan Madaya, yaitu program unggulan lintas pilar Dompet Dhuafa yang menjadi dasar penilaian penghargaan. Program ini menyatukan berbagai sektor layanan, seperti kesehatan, pendidikan, kebencanaan, dan pemberdayaan ekonomi, hingga pengembangan kawasan terpadu berbasis masyarakat.

Dalam pidatonya, Muhaimin Iskandar menekankan bahwa Mandaya Awards adalah simbol perubahan paradigma pembangunan nasional.

“Mandaya adalah wujud pengakuan negara terhadap kiprah kontribusi pemberdayaan oleh seluruh tokoh-tokoh yang hadir hari ini. Mandaya adalah simbol dari perubahan paradigma—dari bantuan menjadi pemberdayaan, dari program menjadi gerakan, dari ide menjadi dampak nyata,” ujar Muhaimin.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pemberdayaan masyarakat tidak diukur dari besarnya bantuan, melainkan dari meningkatnya kemandirian dan martabat masyarakat itu sendiri.

“Pemberdayaan adalah potensi masyarakat secara berkelanjutan bagi upaya mewujudkan pembangunan nasional yang melahirkan kesejahteraan umum. Ukuran keberhasilan pemberdayaan adalah peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi berdaya, mandiri, dan bermartabat,” tuturnya.

Acara puncak Mandaya Awards 2025 turut dihadiri oleh para menteri, berbagai perwakilan pemerintah daerah, mitra strategis, pelaku usaha, dan komunitas penggerak akar rumput. Momentum ini menjadi pengingat bahwa pembangunan berkelanjutan harus berakar dari kekuatan masyarakat dan nilai gotong royong.

Dengan penghargaan ini, Dompet Dhuafa menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat program pemberdayaan berbasis partisipasi masyarakat, dari desa hingga perkotaan, guna menghadirkan dampak nyata yang memberdayakan.

Salah satu contoh nyata dampak Kawasan Madaya terlihat dalam aktivitas Dompet Dhuafa yang memberdayakan petani lokal, seperti usaha kopi di Sinjai. Lewat Kawasan Madaya, pelaku lokal diberikan kesempatan terjun langsung ke usaha pertanian, mendapatkan pendampingan teknik, akses pasar, dan pembinaan usaha berdasarkan kearifan lokal. Program ini menjadi simbol bagaimana Kawasan Madaya mendorong pemberdayaan dari akar rumput—bukan hanya sekadar bantuan, namun membangun kapasitas petani agar mandiri secara ekonomi dan menghasilkan produk yang memiliki daya saing.

Jakarta – Program Desa Berdaya Kopi Sinjai menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional dengan meraih Predikat Silver dalam ajang CSR dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDB) Award 2025 yang diselenggarakan pada selasa, 30/09/2025 di Hotel Bidakara Jakarta.

Dipimpin langsung oleh Menteri Desa dan PDTT RI Yandri Susanto, S.Pt, M.Pd, bersama Wakil Menteri Ahmad Riza Patria, serta dihadiri sejumlah pejabat Kemendes-PDTT, penganugerahan CSR & PDB Award merupakan wadah apresiasi terhadap perusahaan, lembaga, dan mitra pembangunan yang berkontribusi nyata dalam penguatan ekonomi, sosial, serta keberlanjutan di desa maupun daerah tertinggal.

Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PT PLN UPT Makassar, Hary Subagyo, menjelaskan bahwa PLN UPT Makassar bersama Dompet Dhuafa akan terus berkomitmen menghadirkan program berkelanjutan yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Pencapaian ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi strategis antara dunia usaha dan lembaga sosial mampu mempercepat pembangunan desa dan daerah tertinggal,” ujarnya.

Seremonial penganugerahan Desa Berdaya Kopi Sinjai.

Program Desa Berdaya Kopi Sinjai merupakan salah satu inisiatif unggulan yang menyinergikan potensi lokal dengan penguatan kapasitas masyarakat. Fokus utamanya adalah pengembangan ekonomi kopi Arabika khas Sinjai, peningkatan keterampilan petani, penguatan kelembagaan kelompok tani, hingga pengembangan akses pasar yang lebih luas.

Tak hanya berhenti pada aspek ekonomi, program ini juga mengintegrasikan dimensi sosial dan lingkungan, mulai dari edukasi generasi muda, penguatan peran perempuan, hingga penerapan praktik ramah lingkungan dalam pengolahan kopi. Dengan demikian, kebermanfaatannya tidak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga dalam bentuk kesejahteraan sosial dan keberlanjutan ekosistem desa.

Pandu Heru Satrio, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, menyampaikan bahwa penghargaan ini sekaligus menjadi pengakuan pemerintah terhadap dampak nyata kerja-kerja kebaikan yang dilakukan secara kolaboratif.

“Predikat Silver ini adalah validasi bahwa kerja-kerja kebaikan memang menghadirkan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat. Semoga kolaborasi ini terus terjaga, sehingga semakin banyak desa di Indonesia yang bisa berdaya dan mandiri,” ungkapnya.

Menaggapi pencapaian ini, Anna Rahmawati selaku ketua pengurus Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya selaku mitra pelaksana program ekonomi Dompet Dhuafa, mengapresiasi dengan penuh rasa syukur. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat, lembaga, dan mitra strategis mampu menghadirkan dampak luar biasa dalam penguatan ekonomi Desa Berdaya Kopi Sinjai.

“kami telah melakukan berbagai intervensi seperti peningkatan kapasitas petani kopi, pendampingan dalam pengolahan pascapanen, hingga fasilitasi akses pasar dan branding produk kopi lokal. Capaian ini bukan hanya tentang kopi, tetapi tentang cerita perjuangan, keyakinan, dan harapan bahwa desa-desa di Indonesia dapat menjadi pusat tumbuhnya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pencapaian Desa Berdaya Kopi Sinjai menjadi inspirasi bagi banyak pihak bahwa keberhasilan pembangunan desa membutuhkan kolaborasi multipihak: pemerintah, perusahaan, lembaga sosial, dan tentu saja masyarakat sebagai aktor utama.

Dengan predikat Silver yang diraih tahun 2025 ini, Desa Berdaya Kopi Sinjai semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu contoh sukses pengembangan desa berbasis potensi lokal, yang tidak hanya mengangkat perekonomian masyarakat tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan.

JAKARTA -Indonesia Berdaya dan Dompet Dhuafa  berpartisipasi pada event Emergency Disaster Reduction & Rescue (EDDR) Indonesia, dengn mengikutsertakan recovery program pemberdayaan ekonomi masyarakat pasca bencana yaitu Jamur Tiram Cianjur dan Batik Berkah Lestari pada 13–15/09/2025 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Emergency Disaster Reduction & Rescue (EDRR) Indonesia, adalah sebuah pameran teknologi dan inovasi penanganan bencana yang diselenggarakan oleh Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama mitra peruhsahaan. Dihadirkan pula pameran pasar penyintas yang dipruntukkan untuk pemulihan program ekonomi pasca bencana dari seluruh Indonesia untuk mempertemukan pelaku industry, penyedia solusi, dan professional dari seluruh dunia.

Indonesia Berdaya menghadirkan program Jamur Tiram Cianjur merupakan program recovery sektor ekonomi masyarakat pasca gempa Cianjur 2022, dengan pendekatan pemberdayaan kelompok tani hutan babakkan (KTH Babakan). Program ini telah berhasil mengembalikan mata pencaharian serta mendorong proses kemandirian ekonomi bagi masyarakat.

Gilang Guntara, penerima manfaat program Jamur Tiram Cianjur memperkenalkan varietas Jamur.
Produk olehan Jamur Tiram Cianjur diperkenalkan pada acara pameran EDDR Indonesia 2025.

Gilang Guntara, penerima manfaat program Jamur Tiram Cinjur, merasa bangga diikutsertakan dalam acara EDDR ini. Baginya, ini adalah peluang untuk mengenalkan Jamur Tiram Cianjur serta produk olahanya ke pasar yang lebih luas.

“Setelah dibantu oleh Indonesia Berdaya, Dompet Dhuafa serta didampingi oleh PT.KMM, alhamdulullah mata pencaharian kembali,  jamur sudah bagus, bahkan pendapatan petani itu sudah melebihi UMR,” tutur Gilang.

Program lainnya yang dihadirkan Indonesia Berdaya adalah Batik Berkah Lestari. Setelah gempa besar di Yogyakarta pada tahun 2006, Dompet Dhuafa hadir pertama kali di Desa Giriloyo, Imogiri, untuk membangun kembali sekolah MIN Giriloyo memberikan modal usaha bagi 50 pembatik lokal guna mengembalikan mata pencaharian masyarakat.

Siti Ngaisah, penerima manfaat program Batik Berkah Lestari, menceritakan bahwa produk batik sudah diekspor hingga ke Jepang, Inggris, Australia, Amerika, dan Belanda melalui pemesan internasional yang sering datang langsung atau memesan lewat media sosial.

“Saya senang sekali dapat mewakili kelompok untuk mengikuti acara ini. Kami berharap dapat membuka peluang ke pasar yang lebih luas lagi, sehingga produk Batik Berkah Lestari dapat dikenal oleh masyarakat Dunia” ujar Siti.

Siti Ngaisah bersama pendamping program, memperkenalkan produk Batik Berkah Lestari kepada pengunjung.
Siti Ngaisah, penerima manfaat program Batik Berkah Lestari mengajarkan cara membatik kepada pengunjung asal Jepang.

Indonesia Berdaya bersama Dompet Dhuafa sangat mengapresasi langkah pemerintah untuk memfasilitasi seluruh program recovery ekonomi pasca bencana kepada pasar internasional.

Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam di Indonesia sejak awal berdirinya telah berperan dalam kegiatan penanganan kebencanaan baik di tanah air maupun di dunia internasional. Pemulihan aktivitas ekonomi bagi penyintas bencana penting untuk mendorong kemandirian sehingga mampu mempercepat proses rekonstruksi paska bencana serta tentunya dapat meningkatkan resiliensi masa depannya.

BOGOR – Dalam rangka menyemarakkan hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, Kawasan Madaya Zona Madina bersama Indonesia Berdaya menyelenggarakan acara Fun Dzikir Jalan Sehat yang diikuti 800 peserta dari masyarakat JABODETABEK pada Minggu, 31/08/2025 di Kawasan Zona Madina, Kemang, Bogor.

Acara Fun Dzikir mendapatkan support dari banyak pihak diantaranya Jamkrindo, ACS Parking, BPR Syariah HIK, PT Wijaya Bersama Grup, SPS Food, Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Layanan Kesehatan Cuma Cuma dan stakeholder desa Jampang. Ini merupakan komitmen dari Kawasan Madaya Zona Madina untuk berkolaborasi pada setiap program sehingga dapat memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat.

Acara Fun Dzikir Jalan Sehat dibuka, peserta memadati panggung acara.
Kemeriahan 800 peserta Fun Dzikir Jalan Sehat di Kasawan Madaya Zona Madina.

Kepala Kawasan Zona Madina, Armie Robi menjelaskan bahwa Kawasan Madaya Zona Madina merupakan Kawasan Ramah keluarga. Untuk mewujudkan itu, perlunya kolaborasi dengan banyak pihak seperti melibatkan sponsorship, pelaku UMKM, pemerintahan, dan masyarakat.

“Ini jadi standar Kawasan Madaya Zona Madina dalam menyelenggarakan program, kami menghadirkan banyak pihak untuk terlibat berkontribusi untuk menciptakan program terbaik. Selain itu, keramaian Kawasan juga dapat memberikan manfaat untuk 15 UMKM yang kita undang berjualan disini. Sehingga kami memastikan bahwa eksistensi Kawasan ini memiliki manfaat yang luas kepada seluruh lapisan masyarakat.” Ujarnya.

Peserta Fun Zikir berbelanja di spot UMKM acara.
Salah satu UMKM melayani peserta Acara Fun Dzikir Jalan Sehat, adanya acara menjadi berkah untuk mereka karena daganganya laris.

Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Rahmad Riyadi, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Dompet Dhuafa, dan Bapak Armi Robi, Kepala Program Kawasan Zona Madina.

Para peserta memulai Fun Dzikir jalan sehat dengan rute mengelilingi Desa Jampang dan Desa Iwul. Sepanjang perjalanan, lantunan dzikir terus bergema, menambah semangat dan keberkahan. Antusiasme peserta sangat terlihat, dan mereka tetap bersemangat hingga kembali ke Kawasan Madaya Zona Madina. Setelah menyelesaikan rute, seluruh peserta disambut dengan hidangan susu dan roti gratis, memberikan energi kembali setelah beraktivitas.

Acara Fun Dzikir dibuka oleh Rahmad Riyadi, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Dompet Dhuafa, Armi Robi, Kepala Program Kawasan Zona Madina.
Pada sesi jalan sehat, peserta menempuh jarak sejauh 5 KM sambil berdzikir.
Garis finish acara Fun Dzikir Jalan Sehat.

Setelah Jalan Sehat selesai, dilanjut sesi muhasabah dan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Ihya, seorang Dai Ambassador Dompet Dhuafa di Korea Selatan, menjadi momen refleksi yang mendalam bagi para peserta. Ustadz Ihya menyampaikan pesan-pesan yang mengedukasi tentang menjaga ukhuwah dengan anggota keluarga.

Kawasan Madaya Zona Madina mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta yang telah hadir, serta kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Kawasan Madya Zona Madina Dompet Dhuafa selalu terbuka dengan masukan, saran, serta kolaborasi dari seluruh pihak untuk menghadirkan Kawasan yang memiliki kebermanfaatan untuk seluruh masyarakat.

BOGOR – Setelah paket ayam segar tahap satu terdistribusikan kepada yatim dan dhuafa pada bulan Mei lalu, PT ADM Indonesia Trading & Logistics kembali berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa mendistribusikan ayam segar kepada total 650 penerima manfaat, diantaranya 560 kepada masyarakat yatim dan dhuafa yang tersebar Kabupaten Bogor serta 90 karyawan internal PT ADM Indonesia Trading & Logistics yang dikemas dalam gelaran “Chicken Day”.

Pendistribusian dilakukan salah satunya di Desa Tegal, Kecamatan Jampang, Kabupaten Bogor. PT ADM Indonesia Trading & Logistics mendistribusikan secara langsung kepada ibu-ibu sekitar Desa Tegal, pada Selasa (29/7/2025).

PT ADM Indonesia Trading & Logistics mendistribusikan secara langsung paket ayam segar kepada ibu-ibu di Desa Tegal, Kabupaten Bogor, Selasa (29/7/2025).
Armie Robi, Kepala Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, menyerahkan secara simbolis bantuan paket ayam segar kepada ibu-ibu Desa Tegal.

Hari itu menjadi momen yang penuh suka cita, atmosfer penuh kebahagiaan terasa di sana. Kegiatan ini menjadi bentuk apresiasi PT ADM Indonesia Trading & Logistics, tidak hanya kepada para penerima manfaat, tetapi juga sebagai dukungan nyata terhadap perkembangan peternakan di Indonesia.

Mengutip data Badan Pangan Nasional (Bapanas), saat ini, harga ayam hidup (live bird) di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek hanya berkisar antara Rp13.200 hingga Rp14.400 per kg berat hidup. Angka jauh di bawah titik impas atau Break Even Point (BEP) yang berada di level Rp19.000 per kilogram, bahkan lebih rendah lagi dibanding Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan sebesar Rp25.000 per kilogram.

“Dari sisi peternak sebenarnya kami juga ingin membantu distribusi ayam yang di mana hari ini ayam harganya di bawah BEP jadi salah satu distribusi ini kami juga ingin mengkampanyekan bahwa ayam itu salah satu nutrisi yang sangat berguna untuk warga dan kita pun untuk mensupport industri peternakan di Indonesia,” ungkap Nadhira Anggita Sari, salah satu Trader PT ADM Indonesia Trader & Logistics.

Lebih lanjut, Nadhira menjelaskan bahwa distribusi ayam segar ini ditujukan untuk mendukung pemenuhan gizi, terutama asupan protein, bagi anak-anak dan keluarga.

“Tadi kita cukup senang karena kita ketemu ibu-ibu dari Desa Tegal, kami senang lihat antusiasmenya karena kami tahu ayam itu hari ini memang bentuk protein yang tidak murah kita juga ingin mensupport bahwa protein ayam ini penting untuk nutrisi anak-anak dan keluarga, sebuah nutrisi yang penting untuk perkembangan anak salah satunya.

Selain Desa Tegal, Kecamatan Jampang, Kabupaten Bogor, pendistribusian juga dilakukan ke enam desa lain yang tersebar di Kecamatan Ciseeng, Tajurhalang, dan Rumpin. Wilayah tersebut mencakup antara lain Desa Rabak, Desa Babakan, Desa Jabon, Desa Tonjong, Desa Pondok Udik, serta Desa Jampang.

Distribusi paket ayam segar diserahkan secara simbolis oleh Nadhira Aggita Sari sebagai Trader di PT ADM Indonesia kepada Armie Robi, Kepala Program Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa.

“Kami mengucapkan terima kaish yang sebesar-besarnya kepada PT ADM yang telah membantu kami mendistribusikan ayam segar menyasar pada penerima manfaat program kita miskin, dhuafa, jompo, anak yatim dan orang-orang terlantar. Karena kita tahu bahwa sekarang ini daya beli masyarakat dan konsumsi proteinnya sedikit menurun sehingga dengan ini kami harapkan masyarakat tetap bisa mendapatkan asupan protein yang bagus dari ayam,” ujar Armie.

Alhamdulillah, pendistribusian paket ayam segar turut menjadi angin segar, salah satunya bagi Sunarti (42), seorang ibu rumah tangga yang merangkap sekaligus sebagai kepala keluarga dan tulang punggung di keluarganya. Suaminya telah berpulang sejak tiga tahun lalu.

“Setelah suami meninggal, saya cari nafkah buat keluarga dengan anak-anak saya dengan berjualan sayur matang buat nyukupin anak-anak saya,” ungkap Sunarti

Sunarti kini berjualan sayuran matang, kadang ia pergi berkeliling kampung dan menawarkan sayuran matang atau mengantarkan pesanan ke pengajian. Dengan mendapatkan ayam segar ini ia merasa senang.

Senengnya ada yang ngasih ayam dan masih peduli sama saya, anak saya juga pasti ikut senang, kalau beli ayam kadang beli separo aja (setengah), Terima kasih kepada ADM Indonesia dan Dompet Dhuafa,” tambah Sunarti penuh haru.

SEMARANG — Sebagai bagian dari upaya memperluas dampak dan keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat, Indonesia Berdaya bersama Dompet Dhuafa Jawa Tengah menginisiasi pembentukan Jaringan Mitra Pemberdayaandan Mitra Pengelola Zakat. Inisiatif ini dikemas dalam forum diskusi bertajuk “Penguatan Program Pemberdayaan dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan” yang digelar pada 09/07/2025 di Hotel Candi, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah masih menjadi tantangan besar. Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 36 juta jiwa, ketimpangan sosial dan ekonomi, terutama di wilayah pedesaan dan pinggiran kota, masih sangat nyata.

Di sisi lain, potensi dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang sangat besar belum termanfaatkan secara optimal. Banyak program zakat yang masih bersifat konsumtif dan belum menyentuh akar persoalan struktural kemiskinan. Selain itu, minimnya sinergi antarlembaga menjadikan upaya pemberdayaan masyarakat berjalan sendiri-sendiri, kurang terkoordinasi, dan belum berdampak sistemik.

Suasana acara FGD jaringan mitra pemberdayaan & Pengelola Zakat pada 09/07/2025 di Hotel Candi, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Peserta FGD dari pemerintahan Jawa Tengah, memberikan gagasan terkait pengelolaan Zakat pada 09/07/2025 di Hotel Candi, Kota Semarang, Jawa Tangah.

Menjawab tantangan tersebut, Indonesia berdaya dan Dompet Dhuafa Jawa Tengah mempertemukan berbagai unsur penting—mulai dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, lembaga sosial masyarakat (LSM), komunitas, hingga Mitra Pengelola Zakat dalam sebuah forum. Tujuannya tak sekadar mempertemukan, tetapi menciptakan ekosistem kolaborasi untuk menyatukan langkah dalam pemberdayaan masyarakat miskin dan rentan.

Dalam sambutannya, perwakilan dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Dasiri, menekankan bahwa pengentasan kemiskinan tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja. “Dibutuhkan kolaborasi semua stakeholder, termasuk lembaga zakat, untuk menjangkau masyarakat yang belum terlayani,” ujarnya.

Dompet Dhuafa, yang telah bergerak di bidang kemanusiaan sejak 1993, hadir dengan pengalaman panjang dalam program pemberdayaan ekonomi di sektor pertanian, peternakan, perikanan, hingga UMKM. Di Jawa Tengah sendiri, Dompet Dhuafa telah menjalankan berbagai program di tiga titik utama: Semarang, Solo, dan Purwokerto. Namun, luasnya wilayah dan kompleksitas tantangan sosial membuat jangkauan tersebut perlu diperluas melalui kemitraan strategis.

Udhi Tri Kurniawan selaku Deputi Direktur 1 Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa serta Sekertaris Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya membarikan gagasan terkait empowerment hub.
Peserta acara FGD Jaringan mitra pemberdayaan dan mitra pengelola zakat pada 09/07/2025 di Hotel Candi, Kota Semarang, Jawa Tengah

“Dompet Dhuafa ingin menjadi empowerment hub, yang menghubungkan komunitas dan kelompok rentan dengan sponsor atau pemberi dana, lalu memfasilitasi proses pendanaan, pelatihan, hingga pendampingan,” ujar Udhi Tri Kurniawan, Deputi Direktur 1 Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa serta Sekertaris Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya.

Forum ini juga menjadi ruang untuk merumuskan empat fokus utama: memperkuat koneksi antarmitra, peningkatan kapasitas (capacity building), kolaborasi program, serta penyelarasan data dan sistem monitoring dampak. Di akhir forum, diharapkan terbentuk Rencana Aksi Kolaboratif, basis data awal mitra dan wilayah kerja, serta dokumentasi praktik baik dari masing-masing peserta.

Ketua Forum Zakat (FOZ) Jawa Tengah, Sidik Anshori, yang juga hadir sebagai narasumber, menyambut baik langkah Dompet Dhuafa ini. Ia berharap ke depan lahir lebih banyak inisiatif pemberdayaan yang tidak hanya menggugurkan kewajiban sosial, tetapi benar-benar berdampak bagi masyarakat.

Sekuruh peserta FGD Jaringan mitra pemberdayaan dan mitra pengelola zakat mengabadikan momen di penghujung acara.

Langkah awal ini diharapkan tidak berhenti pada forum semata. Jaringan Mitra Pemberdayaan yang terbentuk akan menjadi ujung tombak dalam mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, melakukan screening usulan program, dan menjalin koneksi ke berbagai sumber daya. Dompet Dhuafa akan menjadi pengelola utama dalam mengkurasi program, memastikan pendanaan, serta menyediakan pendampingan agar setiap inisiatif berjalan dengan optimal.

Dengan ekosistem ini, Dompet Dhuafa Jateng dan Indonesia Berdaya berharap pengentasan kemiskinan tak hanya menjadi wacana, tetapi bisa diwujudkan secara nyata, terukur, dan berkelanjutan di seluruh pelosok Jawa Tengah.

JAKARTA — Jelang menginjak usia ke-32 tahun, Dompet Dhuafa menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Memasuki Era Baru Zakat yang Berdampak Lebih Besar dan Berkelanjutan” pada Selasa (1/7/2025), di Sasana Budaya Dompet Dhuafa, Jakarta. FGD ini fokus mendorong mustahik bertransformasi menjadi pelaku industri yang berkelanjutan untuk merumuskan arah baru dalam pengelolaan zakat khususnya di bidang ekonomi produktif, melalui pengembangan model industri komunal. 

FGD ini juga dihadiri dan diikuti sejumlah tokoh penting dari kalangan pemerintah, akademisi,  LAZ, serta media, seperti Noor Achmad, Ketua BAZNAS Republik Indonesia, Jaih Mubarok, Guru Besar Hukum Islam UIN Sunan Gunung DjatiYudi Latif, Anggota Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Wildan Dewayana, serta Haryo Mojopahit, Managing Director IDEAS.

Selain itu, hadir pula para penanggap diantaranya Erick Yusuf, Wakil Ketua LSPBI MUI, Dewan Pembina MES DKJ, Mursida Rambe, Kepala KSPPS BMT MT Beringharjo dan Haidar Bagir, Dewan Pakar Dompet Dhuafa. 

Situasi ekonomi nasional yang tengah mengalami tekanan, ditandai dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), terbatasnya lapangan kerja, serta meningkatnya angka kemiskinan, menjadi latar belakang utama digelarnya diskusi ini. 

Srikandi Dompet Dhuafa tampil sebagai pembuka Focus Group Discussion, sebagai bentuk dukungan bahwa Dompet Dhuafa ramah budaya, pada Selasa, (1/7/2025).
Dompet Dhuafa menggelar Focus Group Discussion “Kolaborasi Pengelolaan Zakat untuk Pembangunan Ekonomi Umat” dalam rangkaian milad ke-32, pada Selasa (1/7/2025), di Sasana Budaya Dompet Dhuafa, Jakarta.

Sebagai lembaga filantropi Islam yang telah berkiprah selama lebih dari tiga dekade, Dompet Dhuafa merasa perlu mengambil peran lebih signifikan melalui penyaluran zakat dalam bentuk program-program ekonomi yang berdampak nyata. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, Dompet Dhuafa memperkenalkan sebuah gagasan baru bernama Dompet Dhuafa Goes Communal Industry, yaitu model industri yang dimiliki dan dikelola oleh para mustahik. Gagasan ini merupakan bentuk implementasi zakat produktif yang lebih “advance”, dengan mengedepankan konsep kepemilikan bersama dan pemberdayaan komunitas berbasis industri.

Ahmad Juwaini sebagai Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam sambutannya pada Focus Group Discussion “Kolaborasi Pengelolaan Zakat untuk Pembangunan Ekonomi Umat” dalam rangkaian milad ke-32 Dompet Dhuafa, pada Selasa (1/7/2025).

“Dalam pengelolaan program, kita sudah saatnya bergeser ke orientasi pemberdayaan jadi komunal industri adalah industri yang dimiliki bersama oleh komunitas yang di dalamnya terjadi kerjasama untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan dalam hal ini yang kami maksud komunitas itu adalah mustahik, bagaimana caranya kita mulai bergerak ke level pemberdayaan di orientasi industri,” kata Ahmad Juwaini sebagai Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, dalam sambutannya.

Dalam fase ini, pendekatan pemberdayaan dilakukan dengan mengusung semangat filantropreneur, sebuah istilah yang memadukan nilai-nilai filantropi dan kewirausahaan. Pendekatan ini diyakini sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan pemanfaatan zakat, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar para mustahik, tetapi juga untuk mendorong kemandirian mereka secara ekonomi. 

Parni Hadi turut meresmikan Dompet Dhuafa memasuki era baru pemberdayaan zakat yaitu industri komunal, pada Selasa, (1/7/2025).

“Dompet Dhuafa sudah memasuki era filantropreneur, filantropi dan entrepreneurship digabung, tapi lengkapnya profetik, sociotechnopreneurship, ini bukan sekedar menghimpun dana, tapi bagaimana lembaga filantropi islam yang berkhidmat dengan pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, dengan pembiasaan,” imbuh Parni Hadi, Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa.

Diskusi interaktif dari para peserta pada Focus Group Discussion “Kolaborasi Pengelolaan Zakat untuk Pembangunan Ekonomi Umat” dalam rangkaian milad ke-32 Dompet Dhuafa, pada Selasa (1/7/2025).

Di sisi lain, pengelolaan dana zakat pun diarahkan untuk semakin mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para muzakki. Dengan semangat ini, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus memperkuat peran filantropi dalam pengelolaan masyarakat dan pengembangan dana sosial secara lebih berkelanjutan.

“Sudah saatnya kita berperan yang sifatnya bukan sekedar karitatif yang sekedar sehingga kita perlu yang spiritnya filantropreneur tadi memberdayakan,” sambung Ahmad Juwaini.

Parni Hadi turut meresmikan Dompet Dhuafa memasuki era baru pemberdayaan zakat yaitu industri komunal, pada Selasa, (1/7/2025).

Seperti Industri Komunal Olahan Nanas (IKON) yang merupakan terobosan ekonomi berbasis zakat produktif yang digagas oleh Dompet Dhuafa dan berada di Subang, Jawa Barat. Inisiatif ini menghadirkan model industri komunal. Sebelumnya, buah nanas dari daerah ini hanya dijual mentah ke pasar tradisional. Namun melalui IKON, nanas diolah menjadi dua produk bernilai tambah, yaitu selai dan konsentrat nanas. Kedua produk ini tidak hanya menyasar pasar industri dalam negeri, tetapi juga pasar ekspor, sehingga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi para mustahik sebagai pelaku usaha sekaligus pemilik industri.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia, Noor Ahmad menyampaikan gerakan ini perlu dirumuskan bersama, sejalan dengan aspirasi pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem. Sudah saatnya bergotong royong menciptakan jalan agar para fakir miskin dapat bertransformasi menjadi muzakki. Dengan kolaborasi antar-LAZ, potensi pemberdayaan akan semakin besar

“Memang perlu kita perhatikan bersama-sama, bagaimana seorang fakir muslim ini kemudian bisa terlepaskan, bagaimana pemberdayaan itu bisa kemudian moving of mustahik kemudian menjadi muzakki, ada satu pergerakan juga ada perubahan juga dari seorang mustahik menjadi muzakki,” ujar Noor Ahmad melalui video konferensi secara daring. 

Waryono Abdul Ghofur selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia mengatakan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak menjadi penting dalam menjalankan industri komunal.

Sejalan dengan hal tersebut, untuk menguatkan gerakan ini kata Waryono Abdul Ghofur selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia perlu peta (roadmap) yang lebih jelas lagi terkait industri komunal. 

“Kita perlu berbagi tugas sehingga tidak overlapping bagaimana negara hadir dan lembaga juga hadir, kolaborasi adalah sebuah keniscayaan, LAZ Nasional itu memang harus menguatkan kolaborasi dan berbagi tugas. Sehingga fasilitasi kepada orang-orang miskin itu dari hulu sampai hilir,” ujar Waryono. 

Haidar Bagir, Dewan Pakar Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) turut hadir dan memberikan gagasan aspirasi pada gelaran tersebut.

Dompet Dhuafa menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi titik tolak sinergi dan inovasi lintas lembaga dalam memaksimalkan potensi zakat. Bukan hanya sebagai bantuan konsumtif, tetapi sebagai modal produktif yang mampu menggerakkan perekonomian mustahik menuju kemandirian. Dompet Dhuafa bertekad menjadikan zakat sebagai instrumen strategis dalam membangun keadilan ekonomi serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat Indonesia.

BOGOR – Kawasan Madaya Zona Madina pada moment Idul Adha 1446 H, kembali dipercaya untuk mendistribusikan 3 ekor sapi dan 25 ekor domba kambing kepada 1.200 penerima manfaat yang terdiri dari guru mengaji, masyarakat membutuhkan, penggali kubur, buruh, ojek online, Ibu-ibu UMKM, majelis taklim, dan 17 mushala dari 4 titik pembardayaan yaitu Ciseeng, Parung, Tajurhalang, dan Kemang pada Sabtu, 07/06/2025 di Kawasan Madaya Zona Madina, Bogor.

Tahun ini merupakan ke-13 kalinya Kawasan Madaya Zona Madina dipercaya untuk mendistribusikan hewan kurban persembahan donatur Dompet Dhuafa kepada masyarakat sekitar Kawasan. Setiap momen Idul Adha, Dompet Dhuafa menyelenggarakan program kebaikan yaitu Tebar Hewan Kurban yang tidak sekadar menyalurkan hewan kurban ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah minoritas.

Hewan kurban sapi limosin berat 900 kg persembahan Lintas Teknologi Telkomsel dan Huawei.
Hewan kurban sebanyak 25 domba kambing persembahan donatur Dompet Dhuafa.

Hewan kurban yang terhimpun dan disalurkan kepada penerima manfaat di Kawasan Madaya Zona Madina terdiri dari 25 ekor domba kambing dari donatur Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia, 2 ekor sapi persembahan dari Prudential Indonesia, dan 1 ekor sapi persembahan Lintas Teknologi Telkomsel dan Huawei.

Jabaludin selaku ketua panitia Tebar Hewan Kurban Zona Madina mengungkapkan “Pertama, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pekurban yang telah memberi amanah hewan kurbannya ke Zona Madina Dompet Dhuafa. Kami diamanahkan 3 ekor sapi, 2 ekor sapi berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Prudential Syariah yang pada Jumat (06/06/2025) sudah kita sembelih di kawasan Kecamatan Kemang dan Kecamatan Tajurhalang. Serta 1 ekor Sapi lagi dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari 2 perusahaan Huawei dan Lintas Teknologi Telkomsel yang memiliki bobot berat lebih dari 900 kg yang hari ini kita sembelih. Semoga apa yang telah dikurbankan, menjadi catatan kebaikan di sisi Allah SWT” ujar Jabaluddin selaku Ketua THK Zona Madina,” ungkapnya.

“Kalo ga dipanggil sama Zona Madina, saya tidak pernah kebagian hewan kurban karena rumah saya paling ujung kadang terlewatkan. Terima kasih donatur Zona Madina Alhamdulillah hari ini bisa menikmati, Mudah mudahan berkah ya.” ujar Lilis selaku penerima daging kurban dari UMKM, memberikan testimoni dengan penuh haru dan rasa syukur.

Panitia Tebar Hewan Kurban Zona Madina melakukan pemotongan domba kambing persembahan donatur Dompet Dhuafa.
Proses pencacahan daging kurban Sapi yang akan didistribusikan kepada seluruh penerima manfaat kawasan Zona Maadina.
Daging kurban yang telah didistribusikan kepada penerima manfaat UMKM.

Turut hadir pada acara Tebar Hewan Kurban Zona Madina, Parni Hadi selaku Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa. Beliau memberikan refleksi kepada kita semua bahwa “Tebar Hewan Kurban adalah peristiwa cinta. Bahwa kurban adalah cinta segitiga, maksudnya yaitu pertama, cinta kepada Allah yang merupakan cinta tertinggi. Kedua, cinta kepada makhluk allah dengan berbagi. Ketiga, cinta kepada alam” ujarnya.

Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi memberikan refleksi Tebar Hewan Kurban 1446 H.

Dompet Dhuafa selalu memastikan kurban cepat, transparan, dan amanah. Kondisi hewan kurban akan dilaporkan secara real time, mulai dari pemilihan, penyembelihan, hingga penyaluran daging kurban melalui sistem terintegrasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para donatur. Manfaat tak hanya dirasakan oleh penerima hewan kurban, melainkan peternak-peternak lokal yang menjadi mitra THK.

JAWA BARAT — Senyum hangat, tawa ringan, dan suasana penuh keakraban tampak menghiasi hari itu saat ratusan warga berkumpul di titik distribusi daging ayam dari Dompet Dhuafa dan PT ADM Indonesia Trading & Logistics, Kamis (15/05/2025). Di bawah langit mendung khas Bogor, kegiatan yang digelar sederhana ini justru meninggalkan kesan yang mendalam bagi mereka yang hadir.

Program bertajuk Distribusi Daging Ayam ini merupakan bentuk kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan PT ADM Indonesia Trading & Logistics. Sebanyak 1.670 paket daging ayam segar dibagikan kepada 1.600 penerima manfaat yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Parung, Kemang, Tajur Halang, Ciseeng, dan Bantarsari.

Bukan hanya sekadar bantuan pangan, program ini juga menjadi wujud dukungan terhadap peternak lokal mandiri di Kecamatan Tajur Halang dan Jampang, Kabupaten Bogor. Ayam-ayam yang didistribusikan merupakan hasil ternak dari peternak sekitar Zona Madina, baik yang telah menjadi mitra pemberdayaan Dompet Dhuafa, maupun yang tidak.

Armie Robie, Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa, menyambut baik pelaksanaan program ini. Ia mengatakan bahwa program distribusi ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tapi juga membantu peternak lokal dalam penyerapan pasar.

“Kami sangat senang, karena ayam-ayam yang dibagikan ini berasal dari peternak lokal di Jampang dan sekitarnya. Artinya, manfaat program ini tidak hanya dirasakan oleh penerima daging, tapi juga oleh para peternak yang diberdayakan,” ujar Armie.

“Harapannya, kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak orang,” tambahnya.

Senada dengan itu, Muhammad Yunus, Direktur PT ADM Indonesia Trading & Logistics, menyampaikan rasa bahagianya bisa ikut berkontribusi secara langsung. Ia bahkan ikut menyambut warga yang datang dan berbincang ringan dengan beberapa penerima manfaat.

“Kami senang bisa hadir dan melihat langsung wajah-wajah bahagia masyarakat. Ini bagian dari komitmen kami untuk mendukung ketahanan pangan keluarga kecil di Indonesia,” ujar Yunus.

“Terlebih lagi, kami sangat mengapresiasi langkah Dompet Dhuafa yang melibatkan peternak lokal sebagai suplier kegiatan ini. Dampaknya jadi luas, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke produsen,” lanjutnya.

Salah satu penerima manfaat, Asih (49), seorang Ibu Rumah Tangga dari Kecamatan Parung, mengaku bersyukur atas bantuan yang diterima.

“Kalau beli ayam sekarang agak mikir dulu, soalnya harga lagi naik. Dikasih begini, Alhamdulillah banget buat makan sama keluarga. Ini bisa jadi lauk enak di rumah,” ucapnya sambil tersenyum.

Lain halnya dengan Ibu Siti (35). Ia mengaku sangat terbantu karena paket daging ayam yang ia terima bisa diolah menjadi beberapa menu untuk anak-anaknya di rumah.

“Senang banget dapat bantuan ini. Bisa masak semur ayam atau soto. Anak-anak pasti suka,” katanya.

Selain menjadi bentuk nyata gotong royong antara lembaga sosial dan perusahaan, kegiatan ini juga menegaskan pentingnya membangun ekosistem kebaikan yang melibatkan masyarakat dari berbagai sisi, baik penerima manfaat langsung maupun tidak langsung.

Dengan menjadikan peternak kecil sebagai mitra utama dalam penyediaan bahan pangan, Dompet Dhuafa dan PT ADM Indonesia Trading & Logistics berhasil menunjukkan bahwa program sosial bisa menjadi alat pemberdayaan, bukan sekadar bantuan sesaat.

Di akhir kegiatan, senyum para penerima manfaat menjadi penutup paling manis. Mereka pulang dengan hati hangat dan kantong berisi daging ayam segar—bekal yang bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menyuburkan harapan di tengah tantangan hidup yang tak selalu mudah.

“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terus ada. Biar makin banyak warga yang merasakan manfaatnya,” harap Ibu Siti sebelum berpamitan.

JAWA BARAT — Dompet Dhuafa menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, di Zona Madina, Parung, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (24/03/2025). Acara ini menjadi momen silaturahmi sekaligus buka bersama antara Dompet Dhuafa dan Anis Matta. Kehadiran Wamenlu ini menjadi sarana penguatan sinergi antara pemerintah dan lembaga kemanusiaan dalam membangun kesejahteraan masyarakat, baik di dalam negeri maupun global.

Dalam kunjungan tersebut, Anis Matta menghampiri beberapa program Dompet Dhuafa di Zona Madina, didampingi oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini; Ketua Pengurus Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB), Anna Rachmawati; serta Ketua Pengurus Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST), Ismail A. Said. Turut hadir pula Inisiator, Pendiri, dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi; Sekretaris Pengurus Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti; Sekretaris Pengurus YWIB, Tri Udhi; serta Kepala Program Kawasan Zona Madina, Armie Robi. Kehadiran para pemangku kepentingan ini memperlihatkan komitmen bersama dalam memperkuat program pemberdayaan berbasis Ziswaf.

Zona Madina merupakan kawasan pemberdayaan masyarakat yang dibangun di atas tanah wakaf seluas 8,5 hektar di Parung, Bogor. Kawasan ini menjadi etalase berbagai program pemberdayaan Dompet Dhuafa, meliputi bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Budaya. Seluruh program ini didukung oleh optimalisasi dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) yang dipercayakan masyarakat melalui Dompet Dhuafa.

Anis Matta menyapa pasien penerima manfaat kesehatan RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).
Anis Matta berbincang dengan pasien penerima manfaat dan tenaga kesehatan di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Anis Matta mengunjungi beberapa fasilitas di Zona Madina, antara lain RS Qatar Charity, RS Rumah Sehat Terpadu, Masjid Al-Madina, Sekolah SMART Ekselensia Indonesia, Madaya Coffee, Teras Madina, Madina Bakery, Kampus Bisnis Umar Usman, hingga Kampung Silat Jampang. Kunjungan ini memberikan wawasan langsung mengenai berbagai upaya pemberdayaan yang telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam memberdayakan masyarakat kurang mampu melalui berbagai program berbasis wakaf dan sosial.

Di RS Rumah Sehat Terpadu, Anis Matta menyaksikan bagaimana layanan kesehatan berbasis wakaf ini beroperasi untuk memberikan layanan medis gratis bagi masyarakat duafa. Masjid Al-Madina, yang menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial, juga mendapat perhatian khusus. Sementara itu, SMART Ekselensia Indonesia, sekolah bebas biaya bagi siswa berprestasi dari keluarga prasejahtera, memperlihatkan kontribusi Dompet Dhuafa dalam bidang pendidikan.

Di sektor ekonomi, Madaya Coffee dan Kampus Bisnis Umar Usman menjadi contoh nyata bagaimana Dompet Dhuafa mendukung usaha mikro dan menengah melalui pelatihan kewirausahaan. Kampung Silat Jampang pun menampilkan bagaimana budaya lokal tetap dijaga dan dikembangkan sebagai bagian dari identitas bangsa.

Parni Hadi menyambut kedatangan Anis Matta di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).
Ismail A. Said menyerahkan santunan program “Senyum Talenta Yatim” dan “Santunan Yatim dan THR Pejuang Keluarga” di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Dompet Dhuafa menerima donasi dari PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Ahmad Juwaini menegaskan bahwa Dompet Dhuafa terus berkomitmen membantu Palestina. Saat ini, tim kemanusiaan Dompet Dhuafa berada di Yordania untuk membantu para penyintas. Selain itu, Dompet Dhuafa juga memiliki empat cabang di luar negeri, yakni di Hong Kong, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat, yang berperan dalam memberikan layanan bagi masyarakat Indonesia serta komunitas lokal di negara tersebut.

“Kami sedang menyusun tim dari berbagai lembaga untuk upaya bantuan ke Palestina. Kami juga mendorong pertemuan dengan 50 lembaga kemanusiaan yang fokus pada Palestina guna membangun koordinasi dan menentukan masterplan penyaluran bantuan untuk rekonstruksi Palestina,” ujar Ahmad Juwaini.

Selain memberikan bantuan kemanusiaan, Dompet Dhuafa juga berencana membangun sarana kesehatan dan pendidikan bagi warga Palestina yang terdampak konflik. Hal ini sejalan dengan visi Dompet Dhuafa untuk menciptakan solusi jangka panjang dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Parni Hadi turut menambahkan bahwa kolaborasi dalam aksi kemanusiaan harus dilakukan dengan prinsip bil haqqi (dengan kebenaran), bi shodri (dengan kelapangan dada), dan bil marhamah (dengan kasih sayang). Ia menegaskan bahwa sinergi antar lembaga dan pemerintah sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam upaya kemanusiaan.

Penampilan angklung dari siswa-siswi Al-Syukro Universal Dompet Dhuafa, di RST Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).
Kunjungan Anis Matta ke Zona Madina Dompet Dhuafa, Senin (24/03/2025).

Anis Matta mengapresiasi kiprah Dompet Dhuafa dalam mengelola dana Ziswaf. Ia mengenang bagaimana gelombang kesalehan sosial mulai menguat di Indonesia pada era 1980-an dan 1990-an, di mana Dompet Dhuafa menjadi salah satu penggerak Utama di antaranya.

“Kementerian Luar Negeri saat ini sedang menggiatkan diplomasi kemanusiaan Indonesia, terutama untuk Palestina. Kami ingin tidak hanya mengumpulkan donasi untuk dikirim ke luar negeri, tetapi juga mengajak dunia untuk turut berkontribusi membantu Indonesia. Dengan demikian, budaya berbagi dan berdonasi semakin meluas di tingkat global,” ujar Anis Matta.

Ia juga berharap inisiatif ini dapat mendukung pembangunan lebih banyak rumah sakit seperti RS Rumah Sehat Terpadu. Keberlanjutan program kesehatan yang berbasis wakaf dinilai sebagai model yang sangat efektif untuk memberikan layanan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pada kesempatan ini, Dompet Dhuafa turut melakukan penyerahan donasi secara simbolis untuk Program Senyum Talenta Yatim serta Santunan Yatim dan THR Pejuang Keluarga. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan bagi anak-anak yatim agar dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga menerima donasi dari PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap berbagai program sosial yang dijalankan. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat umum, menjadi bukti bahwa kepedulian sosial dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kontribusi nyata.

Program-program yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi bukti bahwa dana Ziswaf dapat dikelola secara optimal untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Dompet Dhuafa terus berupaya memperluas jangkauan program pemberdayaan. Harapannya, makin banyak masyarakat yang terbantu, makin luas manfaat yang bisa dirasakan, dan makin kuat solidaritas sosial dalam membangun dunia yang lebih baik. (Dompet Dhuafa).