Kantin Kontainer

Lihat lokasi program di bawah

Deskripsi Program

Kantin Kontainer merupakan program beasiswa wirausaha yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka diamanahi untuk mengelola kantin yang terbuat dari kontainer. Kemudian, mahasiswa akan mendapatkan beasiswa dari hasil pengelolaan kantin tersebut.

Kantin Kontainer tersebar di 11 kampus di Seluruh Indonesia yaitu :

  • Universitas Islam Indonesia
  • Universitas Muhammadiyah Kendari
  • Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten
  • Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare
  • Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
  • Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
  • Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
  • Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Indonesia Berdaya menjalankan program ini dengan memberikan fasilitas sarana parasarana berupa bangunan fisik kantin kontainer, pemberian modal kerja, kurasi produk, serta peningkatan kapasitas (Capacity Building) kepada penerima manfaat mahasiswa, serta pembentukan jaringan usaha dari supplier konsinyasi di 11 Kantin Kontainer yang mewadahi ratusan UMKM. 

Program ini memiliki target dampak yaitu memberikan penghasilan tambahan hingga 1 – 1,5 jt setiap bulan bagi penerima manfaat mahasiswa dan menjadi inkubator bagi entrepreneur sehingga pasca Kampus. Penerima manfaat mahasiswa bisa mandiri dengan berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan dari pengalaman mengelola kantin kontainer. 

Desa Wisata Lestari Alam

Jl. Pasie Laweh Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Deskripsi Program

Indonesia Berdaya mendukung pengembangan kegiatan wisata minat khusus trekking yang dirintis Ritno Kurniawan dan kawan-kawannya pada tahun 2013. Kegiatan ini melibatkan masyarakat dengan memberdayakannya sebagai pemandu wisata. Keberadaan Air Terjun Nyarai di Padang Pariaman, menjadikannya wisata Unggulan di Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat menjadi wisata minat khusus atau petualangan yang sering dikunjungi.

Pada tahun 2023, Indonesia Berdaya memberikan dukungan pengembangan wisata desa dengan menginisiasi camping ground di Salibutan, Lubuk Alung, Pariaman, Sumatera Barat.

Program ini memberikan dukungan komunitas anak muda penggerak wisata desa dalam bentuk sumberdaya untuk pengembangan destinasi berupa glamping dan camping ground. Selain itu, skema program yang diimplementasikan juga mendorong penguatan kelembagaan lokal yang ada. Geliat wisata desa di beberapa wilayah Sumatera Barat ditangkap sebagai peluang dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat desa.

Dengan diimplementasikannya program ini, diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Salibutan, Lubuk Alung. Penambahan sarana akomodasi penginapan bagi pengunjung dalam bentuk glamping dan camping ground membuka ceruk layanan/produk baru yang ditawarkan ke publik. Dampak lanjutannya adalah perputaran ekonomi yang semakin besar dan penguatan UMKM di wilayah desa. 

Madaya Coffee

Desa Mekarsari, Kec. Cimanggis, Kota Depok.

Deskripsi Program

Berkolaborasi dengan Trubus Bina Swadaya, Dompet Dhuafa dan Indonesia Berdaya membuka outlet coffee to go baru dengan brand Madaya Coffee di Kawasan Trubus Bina Swadaya, tepatnya di Cimanggis Depok. Selain sebagai simbol kerjasama Dompet Dhuafa dan Indonesia Berdaya dengan Bina Swadaya, program ini bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan, menjadi tempat pelatihan vokasional dan inkubasi bisnis kopi dan menyerap biji kopi hasil pemberdayaan Dompet Dhuafa di hulu.

Skema program yang dilakukan yaitu Madaya Coffee akan ditempatkan di kawasan Trubus Bina Swadaya Cimanggis, Depok yang menjadi cabang Madaya Coffee Parung. Untuk memastikan standarisasi dan menjaga kualitas brand, PT. Karya Masyarakat Mandiri sebagai pemegang brand Madaya akan melakukan supervisi langsung Madaya Coffee Trubus.

Selain berfungsi sebagai offline store dari Madaya Coffee,  juga berfungsi sebagai kitchen yang akan mensupply Madaya Keliling yang akan menjual produk dengan harga jual lebih rendah dari Madaya Coffee yaitu Rp 10,000  untuk produk kopi gula aren dan akan dipasarkan di keramaian di Cimanggis, Cibubur dan sekitarnya. Mobile Coffee Shop akan menggunakan brand yang berbeda dari Madaya, karena menyasar segmen market yang berbeda. 

Program ini bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan, menjadi tempat pelatihan vokasional dan inkubasi bisnis kopi dan menyerap biji kopi hasil pemberdayaan Dompet Dhuafa di hulu dengan target penerima manfaat sebanyak 2 orang untuk Madaya Coffee trubus dan 10 orang untuk mobile coffee shop

Anyaman Pandan

Desa Tanjung Kuras, Kab. Siak, Riau.

Deskripsi Program

Suwai merupakan UMKM yang memproduksi komoditas dengan bahan baku utama daun pandan. Tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi, Suwai juga fokus pada pengembangan keberlanjutan budaya menganyam daun pandan.

Proses produk Suwai dibuat setelah ada pesanan dari perusahaan atau pemerintah sebagai souvenir dan untuk stok penjualan di toko oleh-oleh ataupun pemasaran online. Produk yang telah selesai akan melalui proses quality control sebelum packing dan diserahkan pada buyer. Sedangkan untuk produk yang tidak lolos QC akan disimpan atau direvisi. Dari hulu ke hilir, kegiatan Suwai sudah melibatkan masyarakat karena prinsip awal usaha ini terbentuk adalah sociopreneur.

Intervensi Indonesia Berdaya menjalankan program ini :

Pertama, memberikan pelatihan skill mengolah pandan menjadi produk anyaman dan peningkatan kualitas produk anyaman yang diproduksi oleh Penerima Manfaat.

Kedua, penguatan teknologi pengeringan (solar dryer), mesin pelurut pandan, mesin jahit, set kulit, dan lain sebagainya.

Ketiga, penguatan fungsi kelembagaan lokal sebagai offtaker, pengolahan pandan paska panen, dan jaringan market serta penguatan peran kelembagaan lokal dalam proses pendampingan ke pengrajin, agar produktifitas tumbuh.

Program ini diharapkan dapat meningkatan pendapatan Penerima manfaat melalui intensifikasi produksi pandan dan produk olahan yang meningkat karena hasil dari adopsi teknologi pada proses produksi dengan target omset hingga 250 Juta per tahun.

Kemudian, melastarikan budaya menganyam pandan dibarengi dengan meningkatnya kapasitas dalam olahan pandan bagi masyarakat lokal serta Menguatnya sustainabilitas program dengan memastikan distribusi nilai ekonomi yang merata bagai semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok Produk Anyaman Suwai.

Pilantrokopi

Jl. Batang Kampar, Kota Padang, Sumatera Barat.

Deskripsi Program

Pilantrokopi merupakan sebuah program zakat produktif turunan dari unit usaha Koperasi Solok Sirukam. Program ini menjadi bagian dari konsep filantropreneur dengan menggabungkan kewirausahaan yang dikelola secara profesional berbasis dana filantropi. Kedai kopi ini dibangun sebagai hilirisasi program pemberdayaan petani kopi solok sirukam oleh Dompet Dhuafa yang sudah ada sejak tahun 2019 yang lalu.

Intervensi yang dilakukan pada program Pilantrokopi yaitu :

Pertama, menyerap produk biji kopi dari lokasi pemberdayaan petani kopi.

Kedua, Menghasilkan produk olahan kopi yang berkualitas.

Ketiga, Meningkatkan skill penerima manfaat melalui program pelatihan, magang dan inkubasi bisnis dan memperluas jaringan pasar. 

Program ini diharapkan dapat Memberi manfaat secara lebih adil dan merata, dikenalnya kopi lokal dengan kekhasan dan kualitas yang unggul, serta tumbuhnya ekosistem yang menghubungkan pelaku pemberdayaan petani kopi dan usaha produk turunan kopi. 

Bakso Gerobak

JABODETABEK

Deskripsi Program

Program pemberdayaan pedagang bakso gerobak ini diselenggarakan dengan menggandeng PT. Daya Consumer Goods, salah satu enterprise Dompet Dhuafa yang telah berpengalaman dalam menjalankan bisnis kuliner dengan menggunakan brand nama bakso Cak De.

Program dilakukan dengan skema close loop, menghubungkan antara central kitchen bakso Cak De yang telah beroperasi dengan kelompok pedagang bakso yang tersebar di tengah-tengah masyarakat. Sasaran program adalah para pedagang bakso yang akan diintervensi tidak saja pada dimensi ekonomi, tetapi juga dimensi sosial-budaya dan kesehatan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota keluarganya.

Program Pemberdayaan Pedagang Bakso gerobak dilaksanakan oleh PT. Daya Consumer Goods sebagai salah satu social enterprises Dompet Dhuafa yang telah memiliki pengalaman usaha dalam industri kuliner bakso dan sekaligus pendampingan UMKM dengan empat tahapan yaitu proses penumbuhan, pengorganisasian, penguatan dan pemandirian (terminasi program).

Dampak progam secara kesinambungan diharapkan dapat dirasakan langsung oleh pelaku usaha mikro kecil. Pertama, tercapainya omset penjualan bakso per bulan minimal 75% dari target. Kedua, bertambahnya penghasilan pokok dari usaha bakso serta aset produktif dari usaha selanjutnya. Ketiga, terbentuknya dan berjalan aktif 1 sentral stokis bakso yang dikelola oleh setiap kelompok sasaran di setiap wilayah. Keempat, meningkatnya pendapatan dengan indikator keberhasilan progam yaitu sekitar 80% penerima manfaat pendapatan minimal sama dengan UMR pada akhir program (UMR DKI Jakarta 2024 =Rp 5,06 jt). 

Kerupuk Gurita

Desa Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.

Deskripsi Program

Mata pencarian utama masyarakat di Pulo Aceh adalah nelayan. Pulo Aceh dikenal karena kekayaan alam lautnya yang melimpah salah satunya gurita. Selama ini, gurita dari pulo Aceh hanya dijual dalam bentuk mentah dan dikeringkan menjadi gurita asin yang dijual di seputaran Pulo Aceh dan Luar Pulo Aceh. Di sisi lain, banyak pihak yang sudah fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pulo Aceh mulai dari pembangunan fasilitas pariwisata, pembukaan area wisata baru, serta kuliner khas Aceh.

Dompet Dhuafa Aceh juga ikut ambil bagian dalam perkembangan berkelanjutan di Pulo Aceh dengan melihat potensi sumber daya alam lokal yaitu gurita. Dompet Dhuafa Aceh mencari inovasi pangan olahan gurita yang bisa tahan lama dan dapat dibawa oleh para wisatawan sebagai oleh – oleh khas Pulo Aceh, sehingga tercetuslah ide kerupuk gurita.

Intervensi Indonesia Berdaya dalam menjalankan program ini yaitu bantuan pengadaan sarana produksi seperti freezer, mesin penggiling daging, mesin pembuat adonan, kompor kuali besar, serta penyediaan modal kerja untuk 1 siklus yaitu gurita segar, tepung tapioka, serta bumbu lainnya. 

Program ini memilik 2 target dampak :

Pertama, dampak finansial yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan tambahan dari penjualan produk berupa kerupuk gurita dengan estimasi pendapatan Rp 1 – 1,3 Juta /bln/PM.

Kedua, dampak sosial yaitu bertambahnya penerima manfaat dari 3 orang menjadi 6 orang, dan terpromosikanya produk olahan gurita yaitu kerupuk gurita sebagai oleh – oleh khas Aceh. 

Nusa Daya

Desa Way Kerap, Kab. Tanggamus, Lampung.

Deskripsi Program

Program Nusa Daya digulirkan atas dasar potensi ekonomi di Masjid Imaduddin, Tanggamus yang menjadi rest area bagi masyarakat yang melintas untuk melepas lelah. Setiap harinya, ratusan pengguna jalan mengunjungi tempat ini sehingga menjadi potensi besar untuk masyarakat sekitar khususnya UMKM dapat berwirausaha dan memberikan peningkatan pendapatan.

Indonesia Berdaya menjalankan program ini dengan fokus pada upaya penguatan usaha masyarakat melalui beberapa skema program :

Pertama, dukungan aset produksi. Penerima manfaat mendapatkan bantuan perbaikan mkro sarana prasarana usaha.

Kedua, penguatan kapasitas/skill produksi dan marketing melalui pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan.

Ketiga, pengembangan market yang akan berdampak pada penumbuhan omset usaha.

Keempat, inisiasi kelembagaan lokal yang akan menjadi ruang bagi seluruh pelaku usaha untuk saling terhubung dan terkonsolidasi. 

Program ini menjangkau 15 Penerima Manfaat pelaku UMKM di sekitar Masjid Tanggamus, Lampung. Dengan implementasi program ini, diharapkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan usaha bisa terus bertumbuh. Dampak turunannya adalah omset usaha yang berkembang, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.