DD Farm
Lihat lokasi program di bawah
Deskripsi Program
Merupakan program Dompet Dhuafa di bidang peternakan, khususnya peternakan domba, yaitu peternakan domba-kambing yang berbasis sumberdaya zakat, wakaf, dan investasi murni dengan skema pengelolaan bisnis profesional, melibatkan mustahik sebagai unsur utama proses produksi dan pengembangan peternak plasma. Tujuan DD Farm diantaranya untuk sarana pengembangan peternakan sebagai pusat produksi & edukasi, pengembangan kapasitas mustahik dalam pengelolaan peternakan secara professional, serta sebagai Market Hub. Saat ini, DD Farm tersebar di 9 titik, 3 di pulau Sumatra, 5 di pulau Jawa dan 1 di pulau nusa Tenggara.
Lokasi Program
Lokasi Program DD Farm :
- Desa Bulu Cina, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.
- Desa Simpang Petai, Kab. Kampar, Riau.
- Desa Tegalsari, Kab. Pringsewu, Lampung.
- Desa Mekarmanik, Kab. Bandung, Jawa Barat.
- Desa Tamanrejo, Kab. Kendal, Jawa Tengah.
- Desa Soleharjo, Kec. Pundong, Yogyakarta.
- Desa Jatisari, Kab. Madiun, Jawa Timur.
- Desa Satar Kampas, Kab. Manggarai Timur, Nusa Tenggaran Timur.
Skema Intervensi
Intervensi Indonesia Berdaya dalam menjalankan program ini yaitu penyediaan sarana-prasarana peternakan berupa kandang, gudang pakan, kantor, sarana pendukung lainnya untuk operasional DD Farm, serta pengadaan modal kerja berupa ternak domba, pakan, vitamin & obat-obatan, dll untuk jalannya proses produksi. selain itu, intervensi di aspek pasar melalui program THK (Tebar Hewan Kurban) Dompet Dhuafa.
Target Dampak Program
Program DD Farm memiliki 2 target dampak :
Pertama, dampak finansial yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan dari kegiatan peternakan dengan estimasi penghasilan Rp 2 Juta /Bulan/Penerima manfaat, serta bertumbuhnya aset yang dikelola oleh para penerima manfaat.
Kedua, dampak sosial dari program ini yaitu meningkatnya kompetensi mustahik dalam pengelolaan ternak, serta tersebarnya syiar ke pelosok negeri melalui program Tebar Hewan Kurban.
Kampung Susu Lawu
Dusun Singolangu, Kab. Magetan, Jawa Timur.
Deskripsi Program
Program Agrowisata Kampung Susu Lawu Singolangu telah menjadi inisiatif yang signifikan sejak tahun 2019, dengan fokus utama pada transformasi kawasan menjadi sebuah destinasi wisata yang ramah pengunjung. Program Kawasan Singolangu berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten Magetan dalam pengembangan kawasan produksi susu (peternakan sapi perah) dan destinasi wisata.
Skema Intervensi
Skema program yang akan dilakukan yaitu mengoptimalkan kegiatan Agrowisata KSL Singolangu, diantaranya penyediaan & perbaikan aset, peningkatan produktivitas ternak, aktivasi kegiatan produksi susu, penguatan kelompok pengelola unit peternakan, dan pengembangan market.
Target Dampak Program
Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan dapat berdampak pada :
- beroperasinya unit peternakan yang dapat menunjang kegiatan agrowisata KSL Singolangu.
- bertambahnya penghasilan penerima manfaat pengelola unit peternakan agrowisata KSL Singolangu.
- terjadi efisiensi produksi.
- menguatnya kapasitas penerima manfaat dalam pengelolaan peternakan secara profesional.
- terjaminnya suplai bahan baku/produk untuk dipasarkan.
- meningkatnya omset&kapasitas penerima manfaat dalam pengelolaan unit peternakan secara profesional.
Pengembangan Kawasan Lebah Madu
Desa Alasbuluh, Kab.Banyuwangi dan Desa Ketindan, Kab. Malang, Jawa Timur.
Deskripsi Program
Peternak Lebah Apis mellifera binaan di Desa Ketindan, Kab.Malang dan Desa Alasbuluh, Kab. Banyuwangi, Prov. Jawa Timur selama ini melakukan migratory beekeeping yaitu perpindahan koloni lebah untuk mendapatkan nektar sehingga bisa memproduksi madu dengan karakteristik tertentu. Ini dilakukan saat bulan Juni-November (Musim Panas). Kemudian akan kembali ke tempat masing-masing saat masa paceklik (musim hujan) Desember-Mei untuk mempertahankan koloni lebah dengan diberi pakan tambahan berupa gula.
Skema Intervensi
Intervensi Indonesia Berdaya dalam menjalankan program ini yaitu bantuan modal produksi (pinjaman non-riba) berupa pakan tambahan saat masa paceklik ke 10 untuk penerima manfaat, penyediaan sarana produksi (baju, topi pelindung, boots, dll), peralatan QC & proses madu (refractometer, ekstraktor), dan Penataan kawasan eduwisata lebah madu.
Target Dampak Program
Program ini diharaplan memiliki 2 target dampak :
Petama, dampak finansial yaitu agar peternak lebah madu terhindar dari jeratan utang riba dengan modal pinjaman rata – rata senilai Rp 17 Juta per PM, serta memiliki aset kelolaan eduwisata lebah madu senilai Rp 50 Juta, & peratalan pendukung panen madu senilai Rp 14 Juta.
Kedua, dampak sosial yaitu peternak semakin sadar bahaya utang riba & menguatnya kelompok peternak lebah madu dalam mengakses pinjaman non-riba.
Ayam Bahagia
Lihat lokasi program di bawah
Deskripsi Program
Ternak Ayam Bahagia merupakan konsep budidaya ayam petelur yang mengedepankan kesejahteraan hewan (animal welfare) yakni dengan cara ayam diternakkan secara umbaran untuk menghasilkan telur berkualitas. Program ini melibatkan 2 KWT (Kelompok Wanita Tani) yaitu; KWT Rukun Makmur dan KWT Mekar yang masing-masing berlokasi di wilayah Kecamatan Turi dan Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman. Masing-masing kelompok beranggotakan 20-30 ibu-ibu.
Program di support oleh PT Victus Nobis Asia dan Agrinesia selaku donor program serta Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Dalam pelaksanaannya. program ini bekerjasama denganpemerintah, CV Ayam Bahagia dan stakeholder lainnya dalam pengelolaan produksi dan pemasaran.
Ternak ayam petelur dengan konsep ini atau yang disebut Ayam Bahagia, diharapkan dapat menghasilkan telur yang mengandung nutrisi baik untuk ibu hamil dan mencegah stunting pada anak. Hal ini disupport dengan pemberian pakan yang berkualitas baik dengan 100% bersumber dari pakan nabati, bebas antibiotik.
Lokasi Program
• KWT Rukun Makmur, Desa Girikerto, Kab. Sleman
• KWT Mekar Desa Margomulyo, Kec. Seyegan, Kab. Sleman
Skema Intervensi
Program dilakukan dengan menargetkan ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) sebagai penerima manfaat. Intervensi dilakukan selama 1 tahun berupa pemberian modal kerja dan pendampingan tata kelola keuangan dan produksi.
Modal kerja yang diberikan berupa bantuan 110 ekor ayam beserta biaya pakan (untuk satu bulan produksi). Hasil penjualan telur diharapkan dapat bergulir sehingga dapat menopang kebutuhan produksi serta memberikan manfaat (laba) ke penerima manfaat.
Pemasaran produk ditargetkan kepada masyarakat umum, puskesmas dan desa. Harga jual rata-rata Rp. 2000 – Rp. 2800 per butir atau Rp. 30.000 per kilo.
Target Dampak Program
Program ini dilaksanakan dengan target; penguatan kesadaran dan kapasitas dalam pengelolaan organisasi khususnya di Kelompok Wanita Tani agar tetap eksis dan mandiri, peningkatan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan) dalam pengelolaan dan produksi ayam petelur yang berkualitas serta peningkatan kapasitas pemasaran produk usaha telur Ayam Bahagia.
Peternakan Kelinci
Desa Kedung Mungal, Kab. Mojokerto, Jawa Timur.
Deskripsi Program
Natura Agro Farm adalah peternakan yang fokus pada budidaya kelinci mulai dari pembibitan, penggemukan kelinci dan produksi pakan dengan jenis kelinci nzw, hycole (penggemukan). Komoditas yang dihasilkan yaitu bibit kelinci pedaging bobot 0,8-1,2 kg umur 2 bulan dipasarkan kepada bakul kelinci, sebagian menjadi bakalan untuk penggemukan dengan produk filet daging kelinci, dan pakan kelinci bentuk pelet untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
Skema Intervensi
Intervensi Indonesia Berdaya dalam menjalankan program ini yaitu pembangunan kandang kelinci serta peralatan pendukung lainnya (tempat minum, tandon air) dan modal kerja untuk satu siklus terdiri dari induk kelinci sejumlah 50 ekor, pakan kelinci, serta vitamin & obat-obatan.
Target Dampak Program
Program ini memiliki 2 target dampak :
Petama, dampak finansial yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan dari usaha ternak kelinci yang dikelola dengan estimasi pendapatan Rp 1 – 2 Juta /bulan.
Kedua, dampak sosial yaitu promosi prospek usaha budidaya kelinci dan keunggulannya.
Budidaya Cacing Tanah
Kec. Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Deskripsi Program
Budidaya cacing sangat menguntungkan dari segi ekonomis maupun pelestraian lingkungan. Dalam seluruh daur hidup budidaya cacing semuanya bermanfaat dalam menjaga keseimbangan lingkungan yang holistik. Pakan cacing dapat memanfaatkan limbah organik seperti limbah media budidaya jamur, ampas tahu, kotoran sapi, serbuk kayu, batang pisang, dan pelepah sawit yang banyak tersedia di kebun sawit sekitar Tenayan. Pakan tersebut sekaligus menjadi media bagi cacing untuk hidup. Jenis cacing yang dibudidayakan adalah African Night Crawler, Lumbricus rubellus, dan Eisenia Foetida (cacing tiger). Limbah media tempat hidup itu diurai oleh cacing kemudian bisa menjadi revenue tambahan yang dihasilkan dari budidaya cacing tanah yaitu pupuk kascing.
Skema Intervensi
Intervensi Indonesia Berdaya dalam menjalankan program ini yaitu bantuan sarana produksi budidaya cacing tanah berupa bak cacing tanah, 50 kg bibit cacing tanah, media ternak cacing tanah seperti baglog jamur maupun solid sawit dan pakan cacing tanah selama 4 bulan (siklus-1).
Target Dampak Program
Program ini memiliki 2 target dampak :
Pertama, Dampak finansial yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan tambahan dari usaha budidaya cacing tanah.
Kedua, Dampak sosial yaitu bertambahnya jumlah pembudidaya cacing tanah dari 3 orang menjadi 7 orang dengan estimasi pendapatan Rp 500 ribu – 2 Juta /bulan/PM, bertambahnya wawasan masyarakat sekitar akan manfaat budidaya cacing tanah baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.
Lahan Hijauan dan Industri Pakan
Desa Gejahan, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta.
Deskripsi Program
Program Lahan Hijauan dan Industri Pakan di wilayah Gunungkidul ini diinisiasi atas data kebutuhan pakan program peternakan di wilayah Yogyakarta yang mencapai 53 Ton setiap bulan. Dengan potensi lahan seluas 2 Ha milik Pondok Modern Al Falah yang bisa dioptimalkan untuk penanaman hijauan (jagung), diharapkan program dapat memberikan tambahan biaya operasional pesantren sekaligus memenuhi kebutuhan pakan.
Skema Intervensi
Skema program yang akan dilakukan, menerapkan pola close loop antara pertanian dengan peternakan. Pertanian memproduksi material pakan, lalu diolah menjadi pakan ternak. Aktivitas utama program dikelompokkan kedalam 3 aspek :
Pertama, dukungan aset produksi, meliputi penyediaan sarana produksi pertanian dan penyediaan alat produksi pengolahan pakan.
Kedua, pengembangan kapasitas, yaitu pendampingan proses produksi dan penguatan kelompok petani.
Ketiga, serapan pasar, melalui keterhubungan program dengan captive market DD Farm dan pengembangan market eksternal.
Target Dampak Program
Penerima manfaat dari pengembangan lahan hijauan dan industri pakan ini adalah Pesantren (64 Santri), 4 Petani, dan 3 Pengolah Pakan. Implementasi program ini akan menghadirkan manfaat, setidaknya bagi 3 pihak. Pesantren, mendapatkan dukungan sumberdaya dari 2 sumber. Pertama adalah revenue dari on farm dan pencacahan hijauan.
Target dampak revenue dari bagi hasil penjualan hijauan packed diharapkan masyarakat mendapatkan penghasilan dari keterlibatan dalam produksi on farm dan off farm. DD Farm mendapatkan manfaat atas ketercukupan pakan ternak dengan harga yang kompetitif dan mendapatkan revenue dari bagi hasil dari penjualan hijauan packed.
Unit Peternakan dan Pengolahan Susu Koppontren Darul Fallah
Desa Benteng, Kec, Ciampea, Jawa Barat.
Deskripsi Program
Pesantren Darul Fallah memiliki Unit Peternakan dan Pengolahan Susu (UPPS). Selain sebagai penopang ekonomi pondok pesantren, UPPS juga sebagai media pembelajaran bagi para santri. Potensi market yang besar dan kebermanfaatan UPPS Darul Fallah bagi media pembelajaran santri yang mayoritas termasuk santri dhuafa, mendorong Indonesia Berdaya untuk mengembangkan UPPS Pondok Pesantren Darul Fallah yang berlokasi di Desa Benteng, Kec, Ciampea, Jawa Barat.
UPPS Darul Fallah harapannya dapat menjadi model peternakan sapi perah dengan intervensi hulu hilir milik masyarakat.
Skema Intervensi
Intervensi Indonesia Berdaya dalam menjalankan program ini yaitu bantuan renovasi kandang, penambahan peralatan pendukung seperti mesin pasteurisasi, serta penambahan Market Channel berupa Booth DaFa Milk & Sobat DaFa (Sales Canvasser).
Target Dampak Program
Program ini memiliki 2 target dapmpak :
Pertama, Dampak finansial yaitu penerima manfaat memiliki penghasilan dari penjualan produk berupa susu pasteurisasi maupun yoghurt dari Booth DaFa Milk maupun Sobat DaFa dengan estimasi pendapatan Rp 2 – 4 juta /bulan/PM.
Kedua, dampak sosial yaitu bertambahnya wawasan masyarakat akan pentingnya konsumsi susu & yoghurt serta meningkatnya kualitas sarana belajar para santri & masyarakat sekitar.