Bagaimana Kami Memulai

Indonesia Berdaya hadir sebagai respon atas situasi kemiskinan di Indonesia dan potensi keberlimpahan sumberdaya lokal yang ada. Kami meyakini bahwa sumberdaya lokal yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia adalah modal penting untuk mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Setiap program yang kami inisiasi, harus berdasarkan kajian yang kredibel, berkaitan dengan situasi sosial masyarakat – persoalan yang mereka hadapi – potensi yang mereka miliki – dan kesadaran bersama untuk menciptakan perubahan kearah yang lebih baik.

Setiap tahapan yang dilakukan, mendorong dan memberi ruang yang luas bagi partisipasi aktif masyarakat. Ini penting sejalan dengan upaya menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya.

Filosofi Kami

Program pemberdayaan ekonomi yang kami inisiasi dan kembangkan berangkat dari paradigma Filantropreneur. Filantropreneur adalah pendekatan program yang memadukan antara semangat welas asih (kedermawanan) dengan profesionalme dalam pengembangan usaha masyarakat.

Dalam proses intervensi kepada komunitas, kami memiliki 3 intervensi utama. Dukungan aset produksi, Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menumbuhkan kualitas produk, dan memastikan keterserapan komoditas dengan pengembangan jaringan pasar.

Skema keberlanjutan didorong melalui inisiasi dan penumbuhan kelembagaan lokal. Kelembagaan lokal tidak hanya dimaknai dalam konteks keorganisasian, lebih dari itu ia adalah ruang konsolidasi bagi komunitas masyarakat.

Budaya Kerja

Tim Indonesia Berdaya berfikir dan bertindak sejalan dengan semangat kejujuran, kedisiplinan, kesantunan, kerja keras, cerdas dan ikhlas, serta tanggung jawab. kami meyakini, budaya kerja akan menciptakan iklim kerja yang produktif, interaksi yang positif, dan menunjang produktifitas kerja yang tinggi.

Strategi Kami

Visi

“Terwujudnya masyarakat madani melalui pemberdayaan berbasis filantropreneurship”

Misi

Melaksanakan pemberdayaan ekonomi yang berdampak dan berkelanjutan untuk kesejahteraan Masyarakat.
Membangun Kemitraan strategis dengan multi stakeholder.
Mengelola Lembaga secara profesional.

Goals

Terlaksana program pemberdayaan ekonomi yang berdampak dan berkelanjutan.
Terciptanya Masyarakat yang mandiri dan beradab.
Terwujudnya ekosistem ekonomi berbasis syariah.
Terwujudnya Lembaga yang unggul dan terpercaya.

Indonesia Berdaya terlibat dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat melalui

5 Sektor Program

Pertanian Peternakan Perikanan UMKM Microfinance

Program Pertanian

Sektor pertanian menjadi tumpuan mayoritas masyarakat Indonesia. Karena itu, Indonesia Berdaya menggulirkan beragam program pertanian merujuk pada potensi dan tantangan di daerah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

Program Peternakan

Peternakan rakyat menjadi salah satu potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. Indonesia Berdaya menggulirkan program sentra dan plasma peternakan di beberapa wilayah di Indonesia dengan populasi lebih dari 10.000 ekor. Program ini bertujuan untuk mengembangkan peternakan berbasis masyarakat dan mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

Program Perikanan

Program perikanan mencerminkan keberpihakan kepada masyarakat pesisir di Indonesia. Selain aspek produksi, Indonesia Berdaya juga fokus untuk mengembangkan jaringan pasar komoditas. Saat ini, beberapa komoditas di sektor perikanan yang kami kembangkan adalah Nila, Udang Vaname, dan Gurame.

Program UMKM

UMKM di Indonesia menguasai 99% unit usaha di Indonesia. Namun demikian, sebagian besar UMKM masih mengalami berbagai tantangan, seperti kesulitan naik kelas, minim akses digitalisasi, sulit menembus pasar global, hingga kekurangan layanan finansial. Karena itu, Indonesia Berdaya memfasilitasi pengembangan usaha masyarakat, khususnya usaha ultra mikro agar produknya bisa terus berkembang dan jaringan pasar bisa terus tumbuh.

Program Microfinance

Dalam beberapa situasi, masyarakat memiliki keterbatasan terhadap akses permodalan. Hal ini menyebabkan usaha ultra mikro yang dikelola mereka sulit untuk berkembang. Situasi ini mendorong Indonesia berdaya menggulirkan program keuangan mikro dengan nama MUFAKAT (Modal Usaha Bermanfaat Untuk Masyarakat). Program ini tidak hanya memberikan layanan permodalan bagi pelaku usaha ultra mikro tetapi juga melengkapinya dengan skema pendampingan usaha dan pengembangan jaringan pasar.

Jajaran Direksi Indonesia Berdaya

Udhi Tri Kurniawan

Secretary (Operation Director)

Alumni Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Gadjah Mada ini telah terlibat lebih dari 14 tahun dalam program pemberdayaan di Indonesia. Turut serta dalam inisiasi program pertanian, peternakan, umkm, perikanan, dan pesisir. Saat ini fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya lokal.

Anna Rahmawati

Chairman (Managing Director)

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini telah lama berkecimpung di dunia kemanusiaan. Anna Rahmawati memiliki konsen yang kuat pada isu akuntabilitas dan tatakelola organisasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan publik pada sektor filantropi di Indonesia.

Mustika Sri Handayani

Treasury (Resources Director)

Memiliki Latar belakang pendidikan dibidang Finance Banking dan Accounting. Seorang profesional dibidang manajemen organisasi dan keuangan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam pengelolaan operasional kelembagaan NGO dan social enterprise. Dengan fokus pada pengelolaan strategi keuangan, human capital serta risk management dalam mendukung terwujudnya Good Corporate Governance.