MAGETAN, JAWA TIMUR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan bersama Dompet Dhuafa meresmikan destinasi wisata baru Agrowisata Kampung Susu Lawu (KSL), yang terletak di Dusun Singolangu, Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Agrowisata Kampung Susu Lawu ini akan di kelola secara profesional dan ramah bagi para wisatawan karena itu penting untuk menjaga keberlanjutannya. Destinasi wisata tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.

“Susu Singolangu itu bagi saya adalah jawaban dari kegelisahan. Saya melihat data bahwa rata-rata kepemilikan tanah setiap orang di Magetan hanya 0,2 ha dan ini tidak mungkin untuk mendongkrak kesejahteraan. Jawabnya ternyata ada di pengelolaan sapi susu, dengan memelihara lima ekor sudah jelas pendapatan peternak sebesar Rp 5 juta per bulan luar biasa sekali. Mohon doanya melalui sinergi bersama untuk kesejahteraan masyarakat Magetan bisa tercapai. Aamiin,” ujar Bupati Magetan, Suprawoto, saat sela-sela peresmian Kampung Susu Lawu, Magetan, Jawa Timur, (Rabu,25/11/2020).\

Senada dengan hal itu, Ustaz Ahmad Shonhaji Direktur Dakwah, Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, mengatakan bahwa Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang konsen pada program pemberdayaan, melalui pengelolaan dana ZISWAF Istiqomah berkhidmat untuk terus memberikan kebermanfaatan untuk umat baik dari sektor pendidikan, budaya, kesehatan maupun ekonomi.

“Dompet Dhuafa bersama pemerintah dalam rangka untuk menjaga ketahanan pangan memiliki program-program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Saat ini kami sedang siapkan 12 sentra ternak yang akan terlaksana di Cabang. Kita juga siapkan 1.000 hektar lahan untuk program pertanian. Mudah-mudahan program sinergi bersama Kampung Susu Lawu dengan Pemkab Magetan ini diberikan kelancaran dan semakin banyak masyarakat yang terangkat kesejahteraannya”, ungkapnya.

Sementara itu menurut Drh. Samsul Ma’arif, M. Si, selaku Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan juga menghimbau susu memiliki potensi yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat bila pengelolaan dilakukan secara benar, namun saat ada tantangan yang harus dihadapi bersama.

Ia katakan, “Diantaranya adalah rendahnya jumlah aset ternak yg dimiliki oleh peternak, kualitas hasil susu pun juga saat ini menjadi masalah yang harus kita tanggulangi. Saat ini perolehan susu rata-rata hanya 10-12 liter per hari per ekor padahal idealnya 15-20 liter. Disamping itu soal skill Sumber Daya Manusia (SDM) para peternak juga tidak kalah penting ini yang paling utama. Kita harus siapkan program hulu sampai hilir agar potensi peternakan susu sapi bisa maksimal memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat “.

Agrowisata Kampung Susu Lawu (KSL) tersebut merupakan konsep wisata alam yang terintegrasi, dengan dilengkapi sentra peternakan sapi susu, paket wisata pendakian gunung Lawu, sentra olahan susu, kawasan pertanian dan fasilitas lainnya. Lokasi ini terletak kurang lebih satu Kilometer dari kawasan wisata telaga sarangan Magetan. (Dompet Dhuafa)

MAGETAN — Awal tahun baru, membawa raut muka bahagia di wajah masyarakat Singolangu, Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Pasalnya pada Selasa (7/1/2020) lalu, telah diresmikan program Agrowisata Kawasan Kampung Susu Lawu Singolangu. Program tersebut merupakan sinergi Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Dompet Dhuafa.

Acara peresmian Kampung Susu Lawu Singolangu dihadiri oleh seluruh jajaran Pemkab Magetan, mulai dari Dinas Pariwisata, Dinas Peternakan, Dinas Perhubungan, Dinas PU dan juga masyarakat setempat. Semua semangat bersinergi untuk membangun masyarakat Magetan lebih berdaya.

Di sela peresmian tersebut juga dilaksanakan santunan bagi adik-adik di Kampung Singolangu. Kemudian juga ada kegiatan Posyandu yang dilanjutkan dengan diskusi dengan masyarakat. Tujuan dari diskusi tersebut dalam rangka untuk menampung ide dan masukan dari para tokoh masyarakat.

“Alhamdulillah, saya mewakili masyarakat Singolangu, mengucapkan terima kasih kapada Pemkab Magetan dan Dompet Dhuafa. Karena telah peduli untuk meningkatkan kesejahteraan kami. Meskipun pembangunan Kampung Susu Lawu Singolangu masih dalam proses. Tapi kami sudah merasakan dampaknya sekarang. Hasil olahan susu kami mulai mengalami peningkatan penjualanya. Melalui pembuatan taman dan gambar-gambar kekinian yang menarik wisatawan. Sehingga banyak yang datang untuk berswafoto di sini. Kami senang sekali,” ucap Mbah Wo, sapaan akrab beliau.

Mendengar testimoni yang disampaikan oleh Mbak Wo, Parni Hadi, selaku Inisiator dan Dewan Pembina Dompet Dhuafa berkata, ” Yang kami berikan ini adalah bagian dari amanah donatur. Dengan program pemberdayaan kami yakin dapat membantu masyarakat dalam mencapai kesejataraan. Tentu masyarakat dan pemerintah juga harus bergotong-royong agar semunya bisa berjalan dengan lancar dan berkah untuk semua. Kedepan, bersama dengan Pak Prowoto Bupati Magetan dan jajaranya, kita akan bangun beberapa project. Di antaranya adalah instalasi air, UPPO-Unit Pengolahan Pupuk Organik dan Program Aksi Layanan Sehat (ALS). Kenapa kok ada ALS, ini penting sekali bahwa masyarakat harus sehat. Jadi kalau ingin berdaya ya harus sehat jasmani”. (Dompet Dhuafa)